Piala Dunia U20

Profil Hokky Caraka, Striker Timnas U-20 Indonesia, Tulis Pesan di IG Ganjar Pranowo: Kami Kecewa

Striker Garuda Muda ini meninggalkan komentar pada sebuah video unggahan Ganjar Pranowo saat berkunjung ke sebuah panti jompo.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
Tangkapan layar Instagram @hokkycaraka_
Profil Hokky Caraka, Striker Timnas U-20 Indonesia, Tulis Pesan di IG Ganjar Pranowo: Kami Kecewa 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -Profil Hokky Caraka, Striker Timnas U-20 Indonesia, Tulis Pesan di IG Ganjar Pranowo: Kami Kecewa

FIFA resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Salah satu pemain Timnas U-20 Indonesia, Hokky Caraka meluapkan rasa kekecewaanya di media sosial.

Hokky Caraka yang menyampaikan kekesalannya ke media sosial Ganjar Pranowo karena menjadi salah satu orang yang menolak kedatangan Timnas Israel.

Striker Garuda Muda ini meninggalkan komentar pada sebuah video unggahan Ganjar Pranowo saat berkunjung ke sebuah panti jompo.

Hokky Caraka menyampaikan kariernya sebagai timnas sudah dihancurkan dengan adanya penolakan tersebut.

"MAKASIH BANYAK PAK, O IYA PAK KAMI TAU PAK NASIB BAPAK SUDAH TERJAMIN, MASA DEPAN BAPAK JUGA SUDAH BAGUSS, SEDANGKAN KAMI PAK? KAMI BARU MERINTIS KARIR MENJADI LEBIH BAIK, TAPI BATU LOMPATAN KITA UDAH DI ANCURIN SM BAPAK #mksihgajar_pranowo," tulis Hokky Caraka, pada Rabu, (29/3/2023).

Sejumlah pemain timnas marah dan menumpahkan kekesalannya kepada Ganjar Pranowo.

Lantas seperti apa sosok Hokky Caraka?

Berikut profil Striker Garuda Muda ini.

Hokky Caraka merupakan kelahiran Ponjong, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 21 Agustus 2004 yang saat ini berusia 18 tahun.

Sejak kecil, Hokky Caraka yang mengidolakan striker hebat asal Argentina, Sergio Aguero.

Kini Hokky dikenal sebagai striker potensial. Namun, rupanya ia harus melewati proses panjang dalam kariernya.

Sosok yang akarab disapa Raka itu kemudian bergabung dengan SSB Putra Handayani pada usia 9 tahun.

Ketika memasuki usia 14 tahun, Hokky Caraka masuk SSB Persopi Elti Piyungan, yang kemudian digandeng oleh klub PSS Sleman.

Sejak saat itu, selama dua musim beruntun, ia sering bolak-balik ke Garuda Select dan PSS Sleman.

Ketika masih di level SSB dan junior, Ia justru kerap dipasang sebagai bek tengah atau bek sayap.

Ketika memasuki usia 14 tahun, Hokky Caraka masuk SSB Persopi Elti Piyungan, yang kemudian digandeng oleh klub PSS Sleman.

Sejak saat itu, selama dua musim beruntun, ia sering bolak-balik ke Garuda Select dan PSS Sleman.

Ketika masih di level SSB dan junior, Ia justru kerap dipasang sebagai bek tengah atau bek sayap.

Wise merasa Hokky memiliki kecepatan yang mumpuni untuk menjadi striker.

Keputusan Wise itu pun berbuah hasil dengan perkembangan Hokky Caraka saat ini.

Hokky Caraka pun kembali menjadi pusat perhatian usai ia sering masuk skuad program Garuda Select.

Tak hanya itu, ia juga menjadi top skor tim dengan torehan 14 gol.

Kehebatannya itulah yang membuat Shin Tae-yong tak ragu untuk memasukan nama Hokky Caraka ke skuad Garuda.

Dia kemudian dipanggil ke Timnas dan bermain di ajang Toulon Cup 2022.

Bahkan ia juga menyumbang 2 gol untuk membawa Timnas Indonesia U-19 menang atas Brunei Darussalam dengan skor telak 7-0 di lanjutan laga Piala AFF U-19 2022.

Hokky Caraka pun masuk dalam skuad Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2022.

Dia membukukan empat gol di turnamen kelompok umur Asia Tenggara tersebut.

Sayang, perjalanan Timnas Indonesia U-19 terhenti di fase grup.

Terkait, soal kehidupan pribadinya, belum diketahui pasti lantaran Hokky sangat tertutup dan lebih sering membagikan momen ketika bermain sepak bola.

Peluang Timnas Tampil di Piala Dunia

Peluang Timnas Indonesia U20 berlaga di Piala Dunia U20 2023 dipertanyakan usai Indonesia batal jadi tuan rumah.

Diketahui, awalnya Timnas Indonesia U20 akan bermain di Piala Dunia U20 2023 karena berstatus sebagai tuan rumah, namun pada Rabu (29/3/2023), FIFA memutuskan untuk mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023, Rabu (29/3/2023).

Wakil Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Zainudin Amali, mengaku belum mengetahui apakah FIFA akan tetap mengizinkan Timnas Indonesia U20 berlaga di Piala Dunia U20 setelah status tuan rumah dicabut.

"Belum tahu, karena kita masuk di Piala Dunia itu karena kita tuan rumah, bukan karena kualifikasi."

"Apakah FIFA masih membolehkan kita. Kecuali, kalau kita hasil kualifikasi, mungkin saja kemungkinannya masih ada," ujar Zainudin Amali, Rabu, dilansir YouTube Kompas TV.

Dirinya pun kembali menegaskan, Timnas Indonesia U20 sebelumnya direncanakan bermain di Piala Dunia U20 karena sebagai tuan rumah.

"Tapi, kita bermain di Piala Dunia U20 ini karena kita diberi jatah sebagai tuan rumah."

"Kalau sudah enggak tuan rumah, apakah masih diberi kesempatan, saya belum tahu," tegas Zainudin Amali.

Diketahui, Piala Dunia U20 2023 dijadwalkan bergulir di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2023 mendatang.

Namun, kini pelaksanaan Piala Dunia U20 2023 batal digelar di Indonesia.

Sebelum adanya pembatalan ini, Ketua umum PSSI, Erick Thohir, telah bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Doha, Qatar, Rabu.

Pertemuan Erick Thohir dengan Presiden FIFA yakni untuk memperjuangkan agar penyelenggaraan Piala Dunia U20 tetap digelar di Indonesia.

Dikutip dari laman resmi PSSI, PSSI berpotensi menerima sanksi yang akan diputuskan kemudian.

Erick Thohir dan Gianni Infantino akan kembali melakukan pertemuan dalam waktu dekat.

Sementara, penunjukan tuan rumah Piala Dunia U20 2023 yang baru akan diumumkan sesegera mungkin.

Pernyataan Erick Thohir

Erick Thohir menegaskan pihaknya sudah berjuang semaksimal mungkin.

"Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," ujar Erick Thohir di Doha, Qatar, Rabu, masih dari laman resmi PSSI.

Reaksi Ketum PSSI Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Menang Atas Burundi di FIFA Matchday (Instagram @erickthohir)
Ia menjelaskan, keputusan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepak bola dunia itu tidak bisa ditolak.

"Indonesia adalah salah satu anggota FIFA, sehingga untuk urusan sepakbola internasional, kita harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan."

"Meskipun saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola, tapi karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk," papar Erick Thohir.

Erick Thohir pun berusaha mengambil hikmah setelah Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

"Kita harus tegar. Saya minta semua pecinta sepakbola tetap berkepala tegak atas keputusan berat FIFA ini."

"Sebab saya berpendirian, karena itu, ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras untuk melakukan transformasi sepak bola, menuju sepak bola bersih dan berprestasi," tegas Erick Thohir.

Sebagai informasi, pelaksanaan Piala Dunia U20 2023 batal digelar di Indonesia setelah terjadi penolakan terhadap Timnas Israel untuk ikut berpartisipasi.

Adapun Israel resmi menjadi peserta Piala Dunia U20 2023 sejak Juni 2022 lalu, menjadi satu dari lima wakil Eropa yang tampil.

Sedangkan, keputusan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 ditetapkan pada 2019.

Di sisi lain, narasi penolakan terhadap Timnas Israel muncul jelang pelaksanaan drawing yang semula diagendakan pada 31 Maret 2023.

Beberapa pihak yang menolak Israel ikut Piala Dunia U20 di Indonesia di antaranya yakni Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Ganjar Pranowo menolak Israel bermain di Jawa Tengah, lebih tepatnya di Stadion Manahan, Surakarta, yang menjadi satu di antara venue kompetisi sepak bola level junior tersebut.

Alasan Ganjar Pranowo menolak Timnas Israel karena sikap dukungan dan komitmen untuk kemerdekaan Palestina.

"Sehingga penyelenggaraan Piala Dunia U20 bisa dilakukan tanpa mengorbankan komitmen panjang kita untuk mewujudkan Palestina merdeka."

"Serta, tetap menjaga kedamaian sosial-politik di dalam negeri Indonesia," kata Ganjar.

"Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah terobosan bersama, tanpa kehadiran Israel," sambungnya.

Sementara itu, Gubernur Bali telah mengeluarkan surat tentang penolakannya terhadap Timnas Israel.

Dalam surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET, I Wayan Koster melarang Timnas Israel bermain di Bali, tepatnya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali," bunyi surat tersebut.

"Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," tulisnya lagi.

Pada awal Maret 2023 lalu, sejumlah pihak dari organisasi massa juga mengeluarkan sikap atas eksistensi Israel ini.

Menyusul penolakan tersebut, FIFA langsung merespons dengan membatalkan agenda drawing di Bali.

Setelah hal ini menjadi perbincangan di masyarakat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan.

Jokowi lalu meminta Erick Thohir untuk mencari jalan keluar atas permasalahan ini.

(*)

Tribunnetwork

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved