Piala Dunia U20

Rampung 75 Persen, Renovasi Stadion Dipta Tetap Berlanjut meski Piala Dunia U20 di Indonesia Batal

Renovasi Stadion Dipta, Gianyar, Bali dalam menyambut Piala Dunia U20 tahun 2023 telah rampung 75 persen.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Kondisi Stadion Kapten Dipta telah rampung 75 persen, Kamis 30 Maret 2023. Renovasi tetap berlanjut meski Piala Dunia U20 di Indonesia dibatalkan. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Renovasi Stadion Dipta, Gianyar, Bali dalam menyambut Piala Dunia U20 tahun 2023 telah rampung 75 persen.

Namun sayangnya, stadion yang berada di kawasan Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, itu batal menjadi tuan rumah piala dunia.

Sebab FIFA memilih membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah karena sejumlah tokoh politik mencoba mengintervensi FIFA dengan melarang Timnas Israel bertanding di Indonesia.

Baca juga: Proyek Parkir Senilai Rp3,3 M di Stadion Dipta untuk Piala Dunia U20 Tetap Berjalan


Penanggung Jawab Stadion Dipta, I Ketut Suasta atau karib disapa Rojax saat ditemui di Stadion Dipta, Kamis 30 Maret 2023 membenarkan bahwa renovasi Stadion Dipta per 30 Maret ini sudah mencapai 75 persen.

Diapun merinci beberapa fasilitas yang telah rampung, mulai dari pagar pembatas stadion hingga rekayasa jalur masuk ke tribun.


"Infrastruktur kita di Bali sudah siap. Persentase Dipta sudah 75 persen tinggal finishing. Pagar sudah diperkuat, CCTV setiap tribun sudah terpasang. Tempat layar sudah dikerjakan juga. Dari segi tv platform untuk podcast sudah selesai. Rekayasa jalur oleh pihak kepolisian juga sudah. Sulam rumput, lima 5 hari lagi harusnya sudah selesai," ungkap Rojax.

Baca juga: Ini Reaksi Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia U20 Merespon Dibatalkannya Piala Dunia oleh FIFA

Lalu, bagaimana nasib finishing Stadion Dipta pasca Piala Dunia U20 batal di Indonesia?


Terkait itu, Rojax mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Bahkan koordinasi itu telah dilakukan sejak FIFA membatalkan drawing.

Iapun bersyukur bahwa pemerintah pusat menyatakan renovasi tetap akan berjalan sampai pengerjaan rampung. 


"Hasil koordinasi saya dengan pihak Kementerian PUPR terkait bagaimana imbas terhadap isu penolakan dari segi renovasi. Hasilnya, renovasi tetap jalan  sesuai kontrak dan perjanjian. Memang sih, menurut saya gak elok dong proyek ditinggal begitu saja. Itu kan merusak lapangan kita. Jadi, kita sangat bersyukur proyek tetap jalan," ujarnya.

Baca juga: Reaksi Pemain Timnas U20 Usai FIFA Coret Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia, Sampai Sentil 2 Sosok Ini


Harapkan BU Main di Dipta


Dengan batalnya Piala Dunia U20 ini di Bali, Rojak berharap Stadion Dipta bisa digunakan Bali United dalam menghadapi PSIS Semarang pada tanggal 12 April nanti.

Hal ini juga sebagai obat masyarakat yang kecewa atas batalnya Piala Dunia U20 di Bali.


"Harapan saya, dari Pemkab Gianyar bisa membantu kami di tanggal 12 ini, melalui Bupati dan Sekda, mudah-mudahan Bali United bisa bertanding di sini melawan PSIS Semarang,"

Baca juga: FIFA Batalkan Piala Dunia U20 2023 di Indonesia, PSSI Terancam Dapat Sanksi Berat Ini


"Kalau ada persyaratan yang kita harus lakukan, kami akan siapkan. Ini untuk mengobati kekecewaan masyarakat pecinta bola, masyarakat umum lainnya. Mudah-mudahan BU bisa bermain di rumah pada 12 nanti," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved