Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Inilah Jurus yang Digunakan Mbah Slamet Si Dukun Palsu: Tawarkan Hidup Makmur Tanpa Kerja Keras

Mbah Slamet selalu mengatakan pada para calon korbannya, jika sudah 'berguru' padanya akan diantar pulang dengan macan putih.

|
Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Pemakaman korban pembunuhan dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanyasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa 4 April 2023 sore. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Inilah Jurus yang Digunakan Mbah Slamet Si Dukun Palsu: Tawarkan Hidup Makmur Tanpa Kerja Keras

Masyarakat digegerkan dengan kasus dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pelaku yang diketahui bernama Slamet Tohari (45) diduga telah membunuh 12 korbannya.

Polisi menemukan sebelas jenazah yang diduga menjadi korban pembunuhan Slamet pada tiga titik penggalian di sebuah lahan di lereng bukit.

Mbah Slamet mengaku memiliki kemampuan menggandakan uang korbannya.

Bagi sebagian kecil masyarakat Indonesia yang suka dunia klenik, tentu mengenal macan putih.

Bagi mereka macan putih adalah 'alat tansportasi' yang suci bagi orang-orang pilihan menurut kepercayaannya.

Nah, jurus ini lah yang kerap digunakan Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang asal Banjaregara, Jawa Tengah, untuk menarik mangsanya.

Mangsa di sini adalah korban yang tergiur atas tawaran hidup makmur tanpa kerja keras.

Mbah Slamet selalu mengatakan pada para calon korbannya, jika sudah 'berguru' padanya akan diantar pulang dengan macan putih.

Tentu ini tawaran yang sangat menarik bagi pecinta klenik, karena mereka dianggap sebagai manusia suci sehingga layak naik macan putih.

Seperti Irsad (44) dan Wahyu Tri Ningsih (41), pasangan suami istri warga asal Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, yang menjadi korban Mbah Slamet.

Sebelum keberangkatan Irsad dan Tri ke Banjarnegara, anak korban pernah mendengar percakapan orangtuanya dengan Mbah Slamet.

Dikutip dari Tribun Lampung, keterangan tersebut disampaikan anak korban di kediaman korban di Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Rabu (5/4).

Anak korban mengaku, pernah mendengar percakapan orangtuanya yakni saat komunikasi lewat telpon dengan pelaku yakni Slamet Tohari.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved