Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Keluarga Korban Ungkap Pesan Suara Terakhir Paryanto Sebelum Dibunuh Mbah Slamet: Ayah Ngeri
Keluarga salah satu korban bernama Paryanto (53) mengungkap pesan suara terakhir yang dikirimkan oleh Paryanto.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Keluarga Korban Ungkap Pesan Suara Terakhir Paryanto Sebelum Dibunuh Mbah Slamet: Ayah Ngeri
Masyarakat digegerkan dengan kasus dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Pelaku yang diketahui bernama Slamet Tohari (45) diduga telah membunuh 12 korbannya.
Polisi menemukan sebelas jenazah yang diduga menjadi korban pembunuhan Slamet pada tiga titik penggalian di sebuah lahan di lereng bukit.
Keluarga salah satu korban bernama Paryanto (53) mengungkap pesan suara terakhir yang dikirimkan oleh Paryanto.
Dilansir TribunWow.com, sebelum dibunuh pada Kamis (23/3), Paryanto ternyata sempat mengirim rekaman suara, pesan teks hingga lokasi terakhirnya.
Berkat pesan tersebut, kejahatan pelaku akhirnya terungkap yang berujung pada penemuan total 12 jasad korban pembunuhan.
Sebagaimana diketahui, Paryanto sempat berpamitan pada keluarga hendak ke Banjarnegara untuk menemui Mbah Slamet.
Menurut kabar, Paryanto dijanjikan hendak diberi hasil penggandaan uang yang sebelumnya sempat diberikan oleh pelaku.
Namun Paryanto rupanya mencium gelagat mencurigakan hingga akhirnya mengirim pesan suara pada anaknya.
"Ini kan ayah penginnya waspada saja. Ya dia sih pernah kasih ayah seratus lebih," bunyi rekaman suara Paryanto untuk anaknya dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (5/4).
"Cuma ini buat waspada saja, takutnya ya namanya ayah kan enggak punya teman, enggak punya asisten, enggak punya ajudan, enggak punya rekan-rekan, orang yang ayah percaya lagi."
Seolah sudah mendapat firasat buruk, Paryanto mengaku merasa ngeri.
"Pokoknya ayah agak sedikit ngeri gitu loh," tandasnya.
Bahkan dalam pesan teks yang dikirim, Paryanto menyinggung mengenai umur pendek dan meminta keluarganya untuk mencari jika tak juga kembali hingga Minggu (28/3/2023).
Fakta ini dikonfirmasi oleh Heri Purnama Tanjung, kuasa hukum keluarga korban yang mengatakan Paryanto sempat meminta pertolongan pada keluarganya.
"Sebelum dibunuh itu ada pesan 'Tolong jemput saya, saya sudah tidak berdaya', itu pada Rabu malam," ujar Heri.
"Dan dibunuhnya itu hari Kamis malam."
Ditemui di kesempatan berbeda, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto membeberkan isi detail pesan teks korban.
Pada anaknya, Paryanto ternyata sempat mengirimkan share location lewat Whatsapp hingga kemudian tak bisa dihubungi lagi.
"Korban pada hari Rabu 22 Maret 2023 sempat menghubungi anaknya yang berisi memberitahukan posisi keberadaan korban dengan mengirimkan Share lokasi saat itu di Desa Balun Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara," ungkap Hendri dikutip TribunJabar.com, Selasa (4/4).
"Selain itu juga sempat mengirimkan pesan whatsapp yang isinya 'Takut ayah mati ini Share Los Pak Slamet' dan pesan berisi 'Ini di rumah Slamet. Btw jaga-jaga kalau umur ayah pendek'."
"Sejak hari Kamis 23 Maret 2023, korban sudah tidak dapat dihubungi dan keluarga tidak mengetahui keberadaan korban," tandasnya.
Kronologi Terungkapnya Kasus
Seorang pria berinisial TH (45) yang mengaku dukun bernama Mbah Slamet, ditangkap lantaran melakukan pembunuhan pada Paryanto (53) warga Sukabumi, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, TH yang merupakan warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah tersebut membunuh Paryanto dengan cara diracun.
Rupanya, TH mencari mangsanya lewat media sosial untuk kemudian ditipu dengan dalih penggandaan uang.
Kasus ini terungkap berkat laporan dari anak Paryanto, GE pada Senin (27/3) lalu.
Laporan tersebut dibuat berdasar pesan Whatsapp ayahnya yang seolah sudah mencium ada gelagat tak beres.
"Ini di rumah Mbah Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai Minggu langsung hubungi ke aparat," bunyi pesan Paryanto pada anaknya pada Kamis (23/3).
Rupanya, pada hari itu, Paryanto datang ke rumah TH untuk menagih hasil penggandaan uang yang dijanjikan.
Namun sehari kemudian ponsel Paryanto tak dapat dihubungi hingga jasadnya kemudian berhasil dievakuasi petugas di jalan setapak menuju hutan, Sabtu (1/4/2023).
Polisi kemudian mengungkap modus penipuan TH yang melibatkan anak buahnya berinisial BS.
Keduanya mencari korban untuk ditipu melalui Facebook hingga akhirnya berkenalan dengan Paryanto.
"Modus operandinya tersangka ini memiliki tangan kanan bernama BS. BS inilah yang mengupload info di Facebook bahwa Slamet adalah orang pintar. Akhirnya BS mempertemukan antara korban Paryanto dan Mbah Slamet," ujar Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto dikutip Tribun-Pantura.com, Senin (3/4/2023).
"Tersangka menjanjikan dapat menggandakan uang sampai Rp5 miliar. Pengakuan tersangka melakukan penipuan kepada lima orang yang masing-masing dari mereka ada yang memberikan uang Rp40 juta sampai yang Rp 50 juta."
Setelah korban memberikan uangnya, TH tak kunjung memberikan hasil sesuai dengan perjanjian.
Korban pun terus menagih janji pelaku hingga akhirnya datang ke rumah dukun gadungan tersebut.
Lantaran kesal terus ditagih, TH akhirnya nekat memberikan minuman beracun pada korban dan mengubur jasadnya di jalan setapak.
"Pelaku kesal kemudian memberikan minuman potas kemudian membunuhnya dan menguburnya di jalan setapak menuju hutan Wanayasa. Motifnya kesal sering ditagih oleh korban," ungkap Hendri dikutip TribunJateng.com.
"Selain itu Slamet takut akan dilaporkan hingga korban akhirnya diracun," tandasnya.
Akibat perbuatannya, pelaku kini Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati dan seumur hidup.
(*)
| DAFTAR Terbaru 8 Korban Mbah Slamet Telah TERIDENTIFIKASI, Ada Pasutri dan Ibu Anak Asal Magelang |
|
|---|
| Update KORBAN Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Ada Ibu dan Anak dari Magelang, Barbuk Sudah Identik |
|
|---|
| Terungkap Sosok PERANTARA Korban dengan Mbah Slamet, Sebut Ada Padepokan yang Bisa Gandakan Uang |
|
|---|
| Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Dipastikan Tewas Diracun Sianida |
|
|---|
| Penampakan RUMAH Mewah Mbah Slamet, Berlantai Dua dan Miliki Ruangan Khusus untuk Ritual |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.