Dukun Sadis di Banjarnegara
Polres Pesawaran Dalami Adanya Pelaku Lain di Kasus Pembunuhan Dukun Mbah Slamet, Diduga Perantara
Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang, Slamet Tonari alias Mbah Slamet terus berlanjut.
Polres Pesawaran Dalami Adanya Pelaku Lain di Kasus Pembunuhan Dukun Mbah Slamet, Diduga Perantara
TRIBUN-BALI.COM - Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang, Slamet Tonari alias Mbah Slamet terus berlanjut.
Terkini, Polres Pesawaran terus melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan pelaku lain dalam kasus pembunuhan berantai Mbah Slamet.
Diduga pelaku lainnya berperan sebagai perantara yang mengantarkan korban pasutri asal Lampung untuk menemui Mbah Slamet.
Diketahui jika pasutri asal Lampung itu merupakan 2 dari 4 korban Mbah Slamet yang teridentifikasi oleh polisi.
Dilansir dari Tribunnews.com, Kasat Reskrim Polres Pesawaran, AKP Supriyanto Husin megaku masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui awal mula korban berangkat ke Banjarnegara.
“Di sini nanti akan diselidiki, terkait siapa yang mengajak, apa yang dibawa, apa yang membuat korban mau untuk ke sana, nanti akan kami ungkap,” terangnya, Sabut 8 April 2023, dikutip dari TribunLampung.com.
Untuk mengungkap kasus ini, Polres Pesawaran akan bekerjasama dengan Polres Banjarnegara dan Polda Jateng.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, muncul satu nama yang diduga sebagai perantara korban ke pelaku.
Baca juga: Ini Ciri-ciri 8 Jenazah Korban Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang yang Belum Teridentifikasi Polisi
“Sehingga saat ini kami memiliki nama yang masih akan didalami,” imbuhnya.
Ibu dan Anak Asal Magelang Hilang
Dilansir dari Tribunnews.com, Theresia Dewi (47) dan anaknya, Okta Ali Abrianto (31) warga Desa Bulurejo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dinyatakan hilang oleh keluarga.
Kedunya dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak November 2021.
Keluarga menduga ibu dan anak tersebut menjadi korban Tohari alias Mbah Slamet, duku pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kakak kandung Theresia, Yusuf Edi Gunawan (64) menceritakan, Theresia dan Okta pamit kepada keluarga pergi di Salatiga pada pertengahan 2021.
"Mereka di Salatiga sekitar seminggu. Terus salah satu menantunya telepon saya (memberi kabar) kalau ibunya sudah nggak pulang seminggu. Saya minta dia untuk nunggu seminggu lagi," kata Yusuf, kepada wartawan di rumahnya di Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, dikutip dari Kompas.com, Sabtu 8 April 2023.
Saat pamit ke Salatiga, mereka mengaku ada pekerjaan dan akan melanjutkan perjalanan ke Banjarnegara mengambil uang. Saat itu, Okta pamit kepada ke salah satu adik tirinya, Claudy.
Namun, sejak itu keluarga tidak bisa lagi menghubungi Theresia maupun Okta. Upaya pencarian sudah dilakukan tapi tidak berhasil.
“Saya cari informasi ke mana-mana kayak hilang ditelan bumi. Sampai Claudy (anak Theresia) di sini (di rumah Yusuf) 6 bulan. Theresia dengan bapaknya Claudy itu kan sudah cerai. Terus Lebaran setahun lalu, saya antar ke bapaknya (Jogja),” tuturnya.
Setelah ada kejadian di Banjarnegara, Yusuf meyakini bahwa Theresia dan Okta menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet. Dia pun terus memantau setiap perkembangan kasus tersebut.
"Kami terus memantau jika ada nama Theresia Dewi dan Okta dalam daftar nama korban Mbah Slamet," ucap Yusuf.
“Okta itu sama ibunya, ibunya kemana-mana pasti diantar. Saya curiga, kalau masih hidup, pasti hubungi anaknya. Perkiraan saya setelah pergi (dari Salatiga), sudah dibunuh,” sambung Yusuf.
Keluarga maupun kerabat dekat Theresia dan Okta, termasuk Yusuf dan mantan suami Theresia, sudah diambil sampel DNA oleh petugas di Banjarnegara.
Baca juga: Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Dipastikan Tewas Diracun Sianida
“(keyakinan) Ya karena barang buktinya sudah identik. Meski hanya tinggal tulang belulang, sudah identik. Saya lihat jamnya adik saya,” katanya sambil berkaca-kaca.
Yusuf menuturkan, adiknya merupakan kontraktor, demikian keponakannya, Okta. Rencananya, setelah jenazah diperbolehkan dibawa pulang, nantinya akan dimakamkan di TPU Giriloyo Kota Magelang.
Yusuf menyebutkan, Theresia dan Okta saat berangkat menuju Banjarnegara tersebut naik mobil Honda Mobillio.
Okta memakai jaket beratribut ormas Pemuda Pancasila (PP).
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sempat Pamit Ambil Uang ke Banjarnegara, Ibu dan Anak Asal Magelang Hilang Sejak 2021 dan di TribunLampung.co.id dengan judul Polres Pesawaran Polda Lampung Bakal Cari Perantara Para Korban ke Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.