Berita Bali
Loka POM Buleleng Soroti Makanan Tanpa Penutup, 25 Sampel Makanan Minuman Aman Dikonsumsi
Kepala Loka POM di Kabupaten Buleleng, Rai Gunawan mengatakan, pengecekan dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memastikan keamanan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Satu per satu sampel takjil yang dijajakan di Kelurahan Loloan Barat dan Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, diuji oleh petugas dari Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Kabupaten Buleleng, Senin 10 April 2023 sore.
Adalah upaya pemerintah untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang dijual selama bulan suci Ramadan.
Dari 25 sampel makanan dan minuman yang diambil dari dua lokasi, seluruhnya masih aman atau dengan hasil negatif mengandung bahan berbahaya.
Baca juga: Karantina Pertanian Jembrana Tegaskan Stok Pangan Aman, Lalulintas Hewan Ternak Dijaga Ketat
Menurut pantaian, puluhan sampel makanan dan minuman tersebut diambil secara acak dari beberapa pedagang.
Mulai dari es campur, krupuk, tahu, dan makanan lainnya.
Sampel tersebut kemudian langsung diuji di tengah mobil lengkap dengan laboratorium milik Loka POM di Kabupaten Buleleng.
Kepala Loka POM di Kabupaten Buleleng, Rai Gunawan mengatakan, pengecekan dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang dijual selama bulan suci Ramadan.
Baca juga: Golkar Jembrana Nyatakan Belum Putuskan Paket Pilkada 2024
Total ada 25 sampel makanan dan minuman yang diambil untuk diuji.
"Kami ingin memastikan bahwa makanan yang dijual aman dikonsumsi oleh masyarakat," katanya.
Setelah melakukan pengecekan, tim dari Loka POM di Kabupaten Buleleng tidak menemukan makanan dan minuman yang mengandung bahan berbahaya.
Baca juga: Jembrana Luncurkan Kendaraan Damkar Baru, Gelar Simulasi Penanganan Hewan Liar hingga Kebakaran
Artinya takjil atau makanan yang dijajakan oleh pedagang masih aman dikonsumsi.
"Dari 25 sampel makanan dan minuman yang diuji laboratorium, tidak ada temuan atau hasilnya semua negatif," tegasnya.
Disisngung mengenai penekanan terhadap para pedagang untuk menjamin kesehatan dan keamanan makanan yang dijual, Rai Gunawan mengungkapkan meskipun tak menemukan kandungan bahan berbahaya, para pedagang diimbau untuk menjaga higenis makanan.
Sebab, masih terlihat beberapa pedagang membiarkan makanannya tanpa penutup.
"Kita tekankan agar makanannya tertutup. Apalagi seperti di sini di pinggir jalan raya, berpotensi terkontaminasi oleh debu dan lainnya," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.