Berita Karangasem

Omzet Setengah Miliar Lebih Dari Budidaya Lidah Buaya, Simak Kata Jro Mangku Widiarta

Lidah buaya dijadikan bahan kecantikan. Lahan yang dianggap cocok untuk kembangbiakan lidah buaya yakni Desa Besakih.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
PIXABAY
Jro Mangku Widiartha, pembudidaya lidah buaya asal Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, mampu raup keuntungan sekitar Rp 600 juta setiap tahun. Keuntungan ini didapat dari hasil penjualannya, ke perusahaan sekitar Blahbatuh, Gianyar, Bali, yang sudah lama berkerjasama. Pria yang juga jabat sebagai Bandesa Besakih, mengaku mengeluti lidah buaya dari tahun 2007. Bermula dari banyak permintaan lidah buaya dari perusahaan yang berlokasi di Blahbatuh. Lidah buaya dijadikan bahan kecantikan. Lahan yang dianggap cocok untuk kembangbiakan lidah buaya yakni Desa Besakih. 

Untuk diketahui, di Desa Besakih ada beberapa petani yang budidaya lidah buaya. Mereka berbudidaya dikarenakan penanamannya mudah, dan cepat hasilkan terutama saat musim hujan.

Omzetnya lumayan besar. Lidah buaya digunakan untuk buat makanan serta minuman. Seperti pembuatan jelly, es, cendol.

Lidah buaya atau aloe vera bisa digunakan untuk bahan produk kecantikan dan kesehatan. Digunakan untuk bahan SPA, khususnya di sektor paariwisata.

Bisa diolah menjadi shampo, dibuat cream untuk melembabkan kulit serta menghilangkan jerawat, merawat kulit, terakhir bisa digunakan sebagai make-up. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved