Kuliner Bali
Warung Kopi Laklak Pengangon, Menikmati Laklak dan Kopi Mewah harga Murah di Tengah Sawah Bakas
Warung Kopi Laklak Pengangon, Menikmati Laklak dan Kopi Mewah harga Murah di Tengah Sawah Bakas
Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Di pinggir jalan Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung Bali ada sebuah warung sederhana di persawahan.
Bangunannya terbuat dari bambu, dengan atap ilalang yang berada di pinggir jalan.
Kemudian di tengah persawahan juga ada satu bangunan untuk pengunjung yang juga terbuat dari bambu dan atap ilalang.
Warung tersebut berama Warung Kopi Laklak Pengangon dengan menu khas laklak dan juga aneka racikan kopi yang unik.
Pemilik warung, Wayan Malendra mengaku konsep warung ini adalah tempat reghat bagi petani sehabis beraktivitas di sawah.
Sehingga menggunakan nama pengangon, dimana di sana petani bisa menikmati kopi dan juga jajan khas Bali yakni laklak.

Namun, kopi yang disajikan bukanlah kopi biasa, melainkan kopi khas cafe, akan tetapi dengan harga sangat terjangkau.
“Saya ingin masyarakat yang bekerja sebagai petani juga bisa menikmati kopi dengan kualitas tinggi, namun dengan harga terjangkau,” kata lelaki yang juga berprofesi sebagai guide ini saat diwawancarai Senin, 11 April 2023.
Bahkan menu kopi di sini lebih dari yang ada di cafe dan mengangkat potensi Desa Bakas.
Misalkan saja ada Kopi Sereh, yang menggunakan campuran kopi arabika dan robusta yang kemudian diisi sereh, atau pun jahe.
Juga ada es kopi pandan sugih, es kopi pandan jahe, es kopi pandan sereh, hingga es susu pandan.
“Kami memang menamai kopi ini dengan filosofinya masing-masing. Misal ada kopi gairah, yang rasanya keras dan mengajak kita untuk berpikir, bergarirah. Ada kopi sabar, dimana pembuatannya harus sabar, setetes demi setetes untuk mengajarkan kesabaran bagi pecinta kopi, dan ada juga kopi lembut yang mengutamakan kelembutan dan diisi susu,” paparnya.
Harga kopi di sini pun sangat terjangkau mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.
Sementara harga laklak satu bungkus Rp 5 ribu, pisang rai Rp 5 ribu, jaje injin Rp 5 ribu, hingga nasi sela Rp 10 ribu.
Warung ini mulai dirintis pada tahun 2017 lalu dan bagi Wayan Malendra adalah berkah Gunung Agung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.