Persib Bandung

Analisis Kekalahan Telak Persib Atas Persita, Tidak Kompaknya Antarpemain dan Masa Depan Luis Milla

Imbas dari kekalahan telak Persib Bandung atas Persita Tangerang lewat skor telak 4-1 di laga pekan 33 Liga 1 2022/2023 menyisakan tanda tanya dan

Editor: Ady Sucipto
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Skuad Persib Bandung Asuhan Luis Milla 

TRIBUN-BALI.COM – Imbas dari kekalahan telak Persib Bandung atas Persita Tangerang lewat skor telak 4-1 di laga pekan 33 Liga 1 2022/2023 menyisakan tanda tanya dan tercatat sebagai kekalahan terbesar Pangeran Biru di bawah racikan Luis Milla.

Kendati saat itu Persib Bandung lebih menguasai jalannya pertandingan di tandai statistik umpan antarpemain Persib lebih dominan daripada Persita Tangerang.

Namun faktanya, David da Silva dkk di lapangan justru kalah efektif ketika membangun serangan Persib Bandung.

Baca juga: Bursa Transfer Liga 1: Selain Bagas Adi dan Evan Dimas, Persib Bandung Incar Rizky Dwi? Henhen Out?

Persib Bandung tercatat melakukan 12 sepakan namun yang mengarah tepat ke arah gawang Adhitya Harlan, penjaga gawang Persita Tangerang hanya satu.

Beda halnya dengan Persita Tangerang yang melakukan 14 kali usaha sepakan gawang, empat di antara justru berbuah menjadi gol.

Berkat penampilan ciamik Irsyad Maulana, Ezequiel Vidal, dan Ramiro Fergonzi di sektor sayap sukses membuat lini pertahanan Persib Bandung kocar-kacir.

Tim besutan Luis Duran tersebut kerap kali berhasil mengirimkan bola krosing yang menghujani jantung pertahanan Persib.

Kekalahan telak Persib Bandung atas Persita tersebut pun kemudian memantik sorotan dari mantan pemain Maung Bandung sekaligus pengamat bola, Yudi Guntara.

Tidak hanya mengkritisi tidak efektifnya lini striker, Yudi Guntara pun menyoroti permasalahan komunikasi dan chemistry antarpemain Persib Bandung.  

Ketidak-kompakan antarpemain Persib Bandung demikian kentara di laga tersebut.

"Berdasarkan catatan pengamatan saya, belum adanya komunikasi atau chemistry atau kekompakan tim, terutama di lini depan," beber Yudi, dikutip via laman Tribun Jabar.

Baca juga: Hasil AC Milan vs Napoli Liga Champions: Bennacer Antar Kemenangan Rossoneri, Anguissa Kartu Merah

"Lebih spesifik antara Ciro Alves dan David da Silva. Kedua pemain ini lebih dominan bermain individu atau masing-masing, bahkan hal itu sudah terlihat jelas sejak awal dimulainya kompetisi," sambungnya.

Pemain juga dengan mudah terpancing dengan kondisi permainan tim yang buruk karena tertinggal oleh tim tuan rumah.

"Dalam laga menghadapi Persita, kita benar-benar melihat bagaimana para pemain terpancing emosi oleh permainan lawan. Masalah berikutnya, yaitu tidak ada komunikasi, koordinasi dan kekompakan tim per lini," bebernya.

"Dan yang persoalan ketiga adalah karena adanya pemain yang emosi, maka pemain lain pun, seperti Nick Kuipers dan Daisuke Sato yang tidak terbiasa bermain emosional, akhirnya terbawa arus, dan merusak sistem permainan tim sendiri," jelasnya.

Para pemain Persib Bandung di laga kontra Bali United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat 10 Februari 2023 yang berakhir imbang. Kemudian Kobar dan Pesan Luis Milla Jelang Laga 'Final' Persib Bandung vs PSM: Tak Pikirkan Klasemen, Fokus!
Para pemain Persib Bandung di laga kontra Bali United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat 10 Februari 2023 yang berakhir imbang. Kemudian Kobar dan Pesan Luis Milla Jelang Laga 'Final' Persib Bandung vs PSM: Tak Pikirkan Klasemen, Fokus! (Dok ist/Persib)
Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved