Seputar Bali
Masakan Khas Perbatasan Cina Rusia Hadir di Resto Cha Ching Clan Canggu, Hidangan Sang Kaisar
Bistro Oriental Neo-Tropis dengan bar koktail dan makanan khas Cina Timur Laut yang berbatasan dengan Rusia dihadirkan oleh Maknala Group
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ngurah Adi Kusuma
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Bistro Oriental Neo-Tropis dengan bar koktail dan makanan khas Cina Timur Laut yang berbatasan dengan Rusia dihadirkan oleh Maknala Group di Resto Cha Ching Clan, Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali.
Cha Ching Clan mengedepankan konsep dinamis dan eklektik (memilih yang terbaik-red) di kantong pariwisata Bali itu dengan menyajikan hidangan Dōngběi dari Timur Laut Cina dan berbagai koktail yang terinspirasi dari Cina.
“Kami menata ulang warisan kuliner Cina yang kaya untuk menghadirkan menu khas yang mencerminkan perpaduan unik antara rasa, bumbu, dan rempah-rempah dari wilayah Dōngběi (juga dikenal sebagai Manchuria) yang berbatasan dengan Rusia, Korea, dan Mongolia.” Kata Owner CCC, Irjen Jayadi saat dijumpai Tribun Bali di resto miliknya, pada Sabtu 15 April 2023.
Masakan Cina Timur Laut yang dihadirkan mencerminkan evolusi modern yang disajikan melalui Shifu Yan, chef yang dihadirkan langsung dari negara Cina yang memiliki pengalaman hebat dalam Masakan Dongbei.
Baca juga: BREAKING NEWS! Disinyalir Menjadi Kampung Turis, Imigrasi Denpasar Lakukan Sidak
“Kami menggunakan bahan-bahan luar biasa dari Cina dan menyajikannya untuk dengan rasa maksimal dan tekstur sempurna dengan sentuhan CCC Signature Cocktails Pairing, menggabungkan pengalaman selama puluhan tahun
Resto yang berlokasi di Jalan Pantai Batu Bolong No.8x, Canggu ini menjadi resto pertama di Indonesia yang menyajikan hidangan khas Timur Laut.
Dongbei, yang dulunya dikenal sebagai Manchuria, membentang ke arah Siberia dari Beijing.
Sebagian besar penduduknya adalah orang Tionghoa dan termasuk jutaan keturunan Korea, Mongol dan Rusia, yang dikirim ke Manchuria selama masa pendudukan atau penaklukan.
Di Dongbei hanya sedikit padi yang ditanam. Beras di sana berbutir sedang, seperti mutiara, dan sebagian besar diekspor ke daerah-daerah yang lebih kaya di Tiongkok.
Sejarah Dongbei yang penuh gejolak telah menjadikannya persimpangan kuliner selama berabad-abad.
Baca juga: Bakti Sosial Bersama ASTON Denpasar Hotel & Convention Center
“Kami menggabungkan pesona Cina kuno dengan suasana tropis Canggu yang semarak wisatawan mancanegara,” tuturnya.
Menyajikan makanan mulai dari mie buatan tangan, sayuran yang ditanam secara lokal, sup daging sapi acar, sate BBQ ala Dōngběi, hingga hidangan seafood Emperor yang menjadi ciri khasnya.
Hidangan penutup yang disajikan juga sangat memanjakan lidah dan mata berupa Sweet Prosperity menyajikan perpaduan ubi jalar dan ubi yang lezat dalam sarang burung yang terbuat dari gula pintal.
Ada pula koktail yang membangkitkan semangat dari bar yang termasuk minuman berkesan yang memberi penghormatan kepada ikon seperti Bruce Lee.