Berita Bali
Nostalgia Masa Kecil, Senja dan Kawan-Kawan Lihat Gerhana Matahari di Air Dalam Baskom
Nostalgia Masa Kecil, Senja dan Kawan-Kawan Lihat Gerhana Matahari di Air Dalam Baskom
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berita adanya Gerhana Matahari Hibrida telah menyebar luas ke masyarakat.
Masyarakat pun antusias untuk menyaksikan fenomena astronomis yang terjadi pada Kamis, 20 April 2023 itu.
Terlihat beberapa masyarakat di wilayah kompleks perkantoran PMI Provinsi Bali, Jalan Imam Bonjol, Denpasar Barat berbondong-bondong ke luar bangunan.
Dengan berbekal kamera telepon genggam, mereka mengupayakan beberapa cara agar bisa menyaksikan gerhana matahari hibrida.
Seperti Senja Rai, salah satu masyarakat yang kebetulan sedang bertugas di Posko PMI Provinsi Bali.
Dengan sebuah baskom berisi air, Senja mencoba untuk melihat rupa gerhana matahari melalui pantulan bayangan di air.
Kepada Tribun Bali, Senja mengatakan hal itu diketahui sejak ia kecil dari sang ibu.
“Waktu kecil itu ada juga gerhana matahari, terus disuruh lihat dari ember supaya matanya tidak sakit.
Itu ibu yang memberi tahu,” ujar Senja Rai saat asik melihat gerhana matahari seputar halaman Markas PMI Provinsi Bali.
Senja pun menuturkan pantulan bayangan gerhana matahari itu terlihat jelas dari baskom itu.
Hanya saja bayangan akan pudar saat angin berhembus dan menggoyangkan air dalam baskom.
Perempuan asal Marga, Tabanan ini menambahkan, wadah air yang digunakan boleh berbentuk apapun dan berwarna hitam.
Namun, karena ia tak menemukan wadah berwarna hitam, ia pun menggunakan baskom berwarna abu.
Mahasiswi STIKES Bina Usada sebelumnya telah mengetahui informasi gerhana matahari hibrida melalui saluran televisi.
Kemudian, sekitar pukul 11.00 wita, ia mendapat kabar gerhana akan segera berlangsung dan segera untuk keluar menuju halaman kantor.
Senja terlihat tak begitu aktif menggunakan telepon genggamnya seperti orang lain untuk mengabadikan momen.
Hal ini dikarenakan kapasitas perangkat yang digunakan belum memumpuni untuk menangkap gambar matahari.
Walaupun begitu, perempuan yang juga merupakan relawan PMI ini tetap antusias melihat fenomena gerhana matahari.
Ia menuturkan, foto bisa ia dapatkan dari teman-temannya yang sudah mengambil gambar. (yun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.