Berita Bali

Menko Luhut Dukung Rencana Pengembangan Biofuel dan Crude Oil Berbasis Rumput Laut

Menko Luhut dukung rencana pengembangan Biofuel dan Crude Oil berbasis rumput laut.

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Menko Luhut dukung rencana pengembangan Biofuel dan Crude Oil berbasis rumput laut. 

"Pengembangan budidaya rumput laut akan membawa banyak dampak positif, bukan hanya untuk kelestarian laut saja, tetapi juga dapat membawa kesejahteraan masyarakat," tutur PJ Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana.

Ia pun bercerita bahwa saat ini ada 349 kepala keluarga dalam kondisi ekstrim. 

Dengan memberikan perhatian pada Kabupaten dengan garis pantai terpanjang di Bali ini, maka Buleleng akan tumbuh dan mendukung transformasi ekonomi, khususnya melalui blue economy melalui budidaya rumput laut.

Menko Luhut pun mengingatkan agar pembudidaya terus menerapkan praktek budidaya yang ramah lingkungan. 

“Kurangi penggunaan botol-botol plastik sebagai pelampung, terapkan mekanisasi dalam hal pemanenan dan penyortiran benih, kembangkan kebun bibit rumput laut secara merata di sentra-sentra budidaya, dan gunakan teknologi sehingga mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi," pesannya.

Pada kesempatan tersebut, Menko Luhut juga meninjau lokasi budidaya dan pabrik pengolahan rumput laut. 

Pembangunan Terminal LNG di Bali Harus Direncanakan dan Dikaji Secara Holistik

Sehari sebelumnya atau pada Kamis 27 April 2023, Menko Luhut melakukan kunjungan kerja ke lokasi rencana terminal Liquified Natural Gas (LNG) yang akan dibangun di Provinsi Bali.

Dalam kunjungan tersebut, Menko Luhut meninjau secara langsung lokasi rencana infrastruktur LNG di perairan Serangan/Sidakarya dan Pelabuhan Benoa dengan menggunakan speedboat. 

Rencana pembangunan terminal LNG ini dilakukan dalam upaya mendukung penggunaan energi bersih dan bentuk implementasi program net zero emission di tahun 2060 atau lebih cepat. 

Pada kondisi normal, kebutuhan listrik di Bali mencapai 1.100 megawatt dan  diperkirakan pertumbuhan tenaga listrik Bali tahun 2045 sebesar 24 TWh sehingga LNG akan menjadi sumber energi listrik bagi masyarakat Bali

Beberapa kajian telah dilakukan oleh Pemprov Bali terkait rencana lokasi pembangunan LNG di Sidakarya namun masih diperlukan analisa yang komprehensif terutama terkait sustainable quality tourism, ekosistem mangrove, aspek keamanan dan keselamatan pelayaran, serta efisiensi biaya. 

"Oleh sebab itu, kami ingin segera ada kajian yang melibatkan bukan hanya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) , tetapi juga dari akademisi," tutur Menko Luhut.

Terminal LNG nantinya akan dibangun di lepas pantai Bali melalui perbaikan konfigurasi midstream offshore dengan mempertimbangkan kelestarian mangrove maupun keindahan area wisata. 

Alasan lain yang mendasari adalah tidak akan mengganggu lalu lintas kapal dan biaya pembangunan lebih efisien.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved