Berita Badung

Lemahnya Pengawasan Petugas Terminal Mengwi, Bus-Bus AKAP Terlihat Masih Angkut Paket Sepeda Motor

Lemahnya Pengawasan Petugas Terminal Mengwi, Bus-Bus AKAP Terlihat Masih Angkut Paket Sepeda Motor

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ I Komang Agus Aryanta
Salah satu bus di Terminal Mengwi yang terlihat mengangkut sepeda motor di bagian bagasinya 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Beberapa bus yang tercatat di Terminal Tipe A Mengwi Kabupaten Badung ternyata tidak hanya mengangkut penumpang saja.

Namun ada juga Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang mengangkut sepeda motor pada bagian bagasinya.

Hal itu pun tentu terlihat janggal, mengingat Bus tersebut melayani penumpang umum dalam jalur tetap atau dalam trayek.

Namun kenyataanya ada beberapa bus terlihat yang mengangkut sepeda motor dalam bagasinya, khususnya bus besar.

Mestinya pengawasan tersebut harus dilakukan pihak Terminal, sehingga tidak menjadi tiruan pada bus-bus besar yang lainnya.

Kondisi itu pun juga terlihat saat Idul Fitri tahun 2023 kemarin.

Mestinya barang dengan jenis motor itu dikirim dengan mobil ekspedisi namun kini bisa dititip di bagasi bus dengan melakukan pembayaran paket kepada Perusahaan Otobus (PO).

Kepala Koordinator Satuan Pelayanan (Satpel) Terminal Tipe A Mengwi Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Bali, Made Ardana tidak menampik hal itu. Pihaknya mengaku sepanjang bagasi bus muat untuk mengangkut sepeda motor. Bahkan akunya sepeda motor tersebut masuk kategori barang bawaan.

Diakui pengangkutan sepeda motor dilakukan langsung oleh Perusahaan Otobus (PO). Bahkan penumpang membayar lagi pengiriman barang, selain membayar tiket dengan tujuan tertentu.

“Itu PO yang memberikan. Jadi selama bus bisa mengangkut sepeda motor akan diangkut pada bagasi yang ada di bawah bus,” jelasnya belum lama ini.

Disinggung apakah hal itu tidak membahayakan penumpang, mengingat bus juga mengangkut sepeda motor, Ardana mengaku tidak. Dirinya menyebutkan bagasi bus ada dibawah dan tidak menyatu dengan tempat penumpang.

“Walau itu tidak membahayakan, dan kerap ditemukan saat-saat tertentu, tapi kami memang selalu menghimbau masyarakat agar melakukan pengiriman barang kepada jasa ekspedisi yang khusus mengirim barang,” jelasnya.

Diakui, kejadian itu kendalanya terjadi pada penumpang. Bahkan jika penumpang khusus mengirim barang pada jasa ekspedisi kemungkinan bayarnya lebih mahal. Namun pihaknya pun mengakui tetap akan berkoordinasi terkait hal itu kepada dinas Perhubungan dan aparat kepolisian.

“Mudah-mudahan nanti ada regulasi dan ada tindakan dari aparat kepolisian terkait masalah tersebut.

Ditanya kembali, saat Mudik lebaran banyak banyak penumpang naik pada garasi bus atau PO langsung, Ardana juga tidak menampik. Pihaknya mengakui meski naik melalui PO namun  bus tersebut tetap masuk terminal untuk diserahkan manifest. Hanya saja hal itu pun diakui memang menyalahi aturan, mengingat tidak boleh PO mengangkut penumpang dari garasinya

“Mestinya harus naik di terminal dan turun di Terminal,” jelasnya

Ardana juga mengakui, masalah itu terjadi sejak dulu. Dirinya mengaku juga sudah menyurati dan melakukan rapat akan temuan itu,namun masih saja ditemukan PO yang menaikan penumpang dari garasinya sendiri. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved