Berita Jembrana
Tragedi Memilukan di Pantai Karang Impian Jembrana, Pesan Terakhir Kadek Didan untuk Pacarnya
Pesan I Kadek Didan Ardi Satriawan untuk kekasih hatinya: "Ayang Rajin Belajar Ya, Semangat Sekolah"
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Ada jejak kaki di pinggir muara sungai yang kian mengisyaratkan Kadek Didan tenggelam.
Namun pencarian malam itu tak membuahkan hasil.
Setelah pagi tiba, sekitar lima warga yang bisa menyelam turun melakukan pencarian.
Dugaan Didan tenggelam benar adanya.
Pukul 09.45 Wita, jenazah pemuda tersebut ditemukan empat meter dari pinggir muara.
Tubuh Didan sudah kaku.
Tangis keluarga pun pecah. Didan pulang tanpa nyawa.
Bendesa Desa Adat Sumbersari, I Ketut Subanda menceritakan, Didan pergi dari rumah mengaku ada janji ketemuan dengan pacarnya di Pantai Karang Impian.
Didan meminta teman yang mengantarnya meninggalkan dia di sana.
Kata Jro Bendesa, sejam berselang, pacar nya justru mengaku tak ada janji dengan Didan.
"Informasinya, dia (mendiang) ini tidak ada janjian dengan pacarnya," ungkap Ketut Subanda.
Karena tak kunjung pulang, kata dia, keluarga, teman, pacar pun bingung mencari Kadek Didan.
Petunjuknya hanya handphone dan sepasang sandal berada di padang rumput dekat pantai.
"Keluarga melaporkan ke aparat desa, kemudian berlanjut pencarian korban pada pagi harinya dibantu oleh warga dan aparat. Karena ada jejak kaki di pinggir muara, sekitar tiga meter dari tempat ditemukan HP dan sandal, diputuskan untuk menyelam," ujarnya.
Kata dia, setelah pencarian, Didan akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.