Berita Bali

UMKM Jadi Usaha Yang Rentan Tertinggal di Era Digitalisasi, Pendampingan Perlu Dilakukan

UMKM jadi usaha yang rentan tertinggal di era digitalisasi, pendampingan perlu dilakukan.

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
STMIK Primakara adakan Talkshow dengan tema ‘Kupas Tuntas Strategi UMKM Masa Depan’ pada, Jumat 5 Mei 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - STMIK Primakara adakan Talkshow dengan tema ‘Kupas Tuntas Strategi UMKM Masa Depan’ pada Jumat, 5 Mei 2023.

Sesuai dengan tajuknya, talkshow ini bertujuan untuk menyiapkan bagaimana kesiapan UMKM dimasa digitalisasi kedepannya. 

Ketika ditemui, Ketua STMIK Primakara, I Made Artana mengatakan sejak kurang lebih 4 tahun sebelum Pandemi Covid-19, pihaknya sudah memikirkan bahwa dijaman digitalisasi ini kita semua punya PR untuk UMKM

“Karena mereka memiliki potensi tertinggal kan ini orang pada on boarding di online dan UMKM ini yang mengalami kendala. Dan saat itu kita merancang satu mata kuliah yang kita sebut dengan digitalisasi UMKM,” jelasnya. 

Metode mata kuliah digitalisasi UMKM ini dengan menerjunkan mahasiswa langsung untuk berinteraksi atau mendampingi UMKM ini selama satu semester dan itu pun ada syaratnya.

Setidaknya 8 kali mahasiswa ini harus berkunjung langsung ke UMKM yang bersangkutan dan membantu on boarding di media-media digital sesuai dengan kemampuan dan kondisi UMKM masing-masing. 

“Kalau ternyata UMKM-nya skala mikro maka yang paling penting mereka bisa masuk ke sosmed itu yang dilakukan oleh anak-anak. Ditahun ini ada 165 mahasiswa itu tersebar di 40 desa yang ada di 4 Kabupaten melakukan pendampingan tadi mungkin bukan hal yang bombastis atau canggih, tapi ketika itu bisa continue dilakukan oleh UMKM sudah sangat cukup itu target kita,” imbuhnya. 

Sementara, TB. Fikri C. Satari selaku Staf Khusus Menteri Koperasi dan UMKM mengatakan memang pihaknya ingin memfokuskan terkait dengan strategi digitalisasi UMKM namun disesuaikan dengan level usaha UMKM.

Baca juga: Ditangkap Ambil Tempelan Sabu di Denpasar Timur, Jimmy Dituntut 6,5 Penjara

Menurutnya jangan dipaksakan usaha micro langsung on boarding di e-commerce nasional atau e-commerce unicorn yang targetnya besar dengan kapasitas produksi terbatas. 

“Itu menjadi tantangan buat UMKM terkait kualitas kita ingin pastikan dulu bertahap setelah UMKM next stepnya. Biasakan dulu dengan konsumen digital di medsos dulu mulai buat akun sosmed sendiri dulu bagaimana bisa berinteraksi, bagaimana customer servicenya pelayanan purna jualnya dan seterusnya,” ungkap, Fikri. 

Setelah memiliki sosial media, baru UMKM dapat masuk ke e-catalog lokal. Sementara itu dari 250 anggota asosiasi e-commerce Indonesia, UMKM unicorn terdapat 20 platform.

Sehingga yang ingin mereka dorong adalah untuk masuk dulu ke e-commerce lokal atau homogen yang produknya sejenis jadi mereka bisa terbiasa dan belajar.

Sehingga pihaknya  ingin pastikan UMKM ketika once on boarding ini bisa lebih sukses. 

Sedangkan, Regi Wahyu selaku Founder dan CEO Hara yang turut menjadi narasumber pada talkshow ini mengatakan untuk melihat masa depan atau memprediksi masa depan dari sudut pandang tekhnologi cara paling mudah adalah mengamati dan melihat film-film science fiction dari Hollywood atau media streaming seperti Netflix. 

“Menurut saya akan ada 4 skenario yang kalau diambil dari film pertama adalah dimana manusia akan digantikan oleh robot itu adalah dari film The Terminator dan disitu robot akan menguasai dunia seperti yang kita lihat sekarang kecendrungannya sudah ada. Banyak keputusan dalam hidup kita diambil alih dengan keputusan robot atau komputer. Sementara itu skenario kedua adalah kita pelajari dari film stars wars dimana manusia dan robot atau mesin akan hidup berdampingan. Disitu robot-robot berfungsi untuk membantu hal-hal yang produktif,” kata Regi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved