Berita Gianyar

Hujan Lebat, Sejumlah Tembok Roboh di Gianyar

Hujan lebat mengguyur Kabupaten Gianyar, Bali pada Selasa 9 Mei 2023 dini hari.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ Wayan Eri Gunarta
Peristiwa yang terjadi pasca hujan lebat di Gianyar, Selasa 9 Mei 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Hujan lebat mengguyur Kabupaten Gianyar, Bali pada Selasa 9 Mei 2023 dini hari.

Hujan yang turun pasca cuaca panas itu pun, menyebabkan tanah menjadi labil, sehingga menyebabkan sejumlah peristiwa.

Mulai dari tanah longsor hingga tembok roboh. Namun beruntung, tak ada korban jiwa dalam setiap peristiwa.

Berdasarkan data dihimpun,  tembok roboh terjadi di Banjar Kambengan, Desa Tulikup.

Tembok yang roboh itu terjadi di Pura Maksan Pasek Gelgel. Kerugian sekitar 40 juta.

Kelian Pura, Wayan Kariada (47) menjelaskan, sebelum tembok roboh.

Sekitar pukul 02.00 Wita, kawasan tersebut diguyur hujan yang sangat deras. Diduga karena tanah di bawah tembok labil, sehingga roboh. Adapun panjang tembok ini sekitar 15 meter. 

Hal yang sama juga terjadi di Banjar/Desa Sidan, Gianyar. Di sini, tembok pembatas rumah yang roboh menimpa bale daja milik Kadek Kartana. Kerugian mencapai Rp 50 juta.

Beruntung tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. 

Korban, Kartana menjelaskan, sekitar pukul 03.00 Wita dini hari, di kawasan tersebut turun hujan lebat.

Dan tiba-tiba tembok penyengker sepanjang tujuh meter roboh menimpa dinding rumahnya.

Baca juga: Hal Ini Buat Teddy Minahasa Lolos dari Hukuman Mati, Hakim: Dapat Banyak Penghargaan dari Negara

Atas peristiwa itu, sejumlah pihak pun telah turun ke TKP. Mulai dari aparat kepolisian Polsek Gianyar, Camat Gianyar hingga BPBD. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan, pasca hujan lebat Selasa dini hari, pihaknya menerima sejumlah laporan.

Mulai dari banjir, tanah longsor dan tembok roboh. Sajauh ini, kata dia, tidak terdapat korban jiwa dalam setiap bencana. 

"Anggota sudah turun ke lapangan, melakukan penanganan terhadap bencana yang mengganggu kenyamanan masyarakat umum. Karena keterbatasan anggota dan alat, maka penanganan kita lakukan bergilir," ujad Dibya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved