Berita Bali

Berapa Idealnya Turis Masuk ke Bali Untuk Mengimplementasikan Ecotourism? Ini Penjelasannya

Negara New Zealand masih mempertahankan ekuilibrium atau keseimbangan antara alam dengan jumlah manusia.

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Suryaloka dan Seminar Implementasi Ecotourism di Indonesia yang diadakan di Bank Indonesia Perwakilan Bali pada, Kamis 11 Mei 2023 - Berapa Idealnya Turis Masuk ke Bali Untuk Mengimplementasikan Ecotourism? Ini Penjelasannya 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Banyaknya wisatawan yang sudah mulai mengunjungi Bali tentunya memberikan dampak yang positif dan negatif.

Tentunya dengan bertambahnya wisatawan masuk Bali, membuat jumlah penduduk di Bali juga meningkat.

Hal inilah yang membuat kemacetan lalu lintas di Pulau Dewata setiap masuki liburan.

Berbeda dengan Negara New Zealand yang menerapkan pemberlakuan kuota untuk wisatawan yang masuk ke Negaranya.

Duta Besar Keliling RI Wilayah Pasifik Tantowi Yahya dalam acara Suryaloka dan Seminar Implementasi Ecotourism di Indonesia yang diadakan di Bank Indonesia Perwakilan Bali pada Kamis 11 Mei 2023 mengatakan, ketika jumlah penduduk di New Zealand sudah mendekati angka 5 juta, akan ada protes dari masyarakat yang mau tidak mau harus didengar oleh pemerintah.

Baca juga: Usulan Pencabutan Visa on Arrival Bagi Wisatawan Rusia dan Ukraina, Menparekraf: Belum Urgen

“Jadi idealnya setengah dari jumlah penduduk jadi kalau 5 juta penduduk, 2,5 jutanya adalah turis. New Zealand dua pulau besar dan penduduknya 2,5 juta lebih banyak domba nya,” jelas, Tantowi Yahya.

Lebih lanjutnya ia mengatakan, Negara New Zealand masih mempertahankan ekuilibrium atau keseimbangan antara alam dengan jumlah manusia.

Dan menurut studi di New Zealand, dua pulau itu hanya ideal untuk ditempati oleh 5 juta orang termasuk turis.

Termasuk juga dengan jumlah domba sebanyak 27 juta.

Domba-domba di New Zealand memang diperuntukan untuk memotong rumput.

“Jadi kalau ke New Zealand tidak ada yang motong rumput itu manusia jadi alami dan terlihat rapi. Semua itu terukur, sementara titik keseimbangan itu akan terjadi di Bali ketika kita sudah mencapai atau mendapatkan jumlah ideal turis yang datang ke Bali sesuai dengan daya tampung geografis maupun daya tampung demografis, sosial budaya kita kan ada ukuran juga,” paparnya.

Kemudian juga pada infrastruktur yang ada, dikatakan Tantowi jumlahnya harus cukup untuk seluruh penduduk.

Ia pun mengingat kembali ketika jumlah turis sampai 10 juta di Bali yang artinya hampir 16 juta orang menempati Bali di luar penduduk, yang tentunya dirasakan adalah macet.

Mengenai berapa angka ideal turis yang bisa masuk ke Bali, Tantowi mengaku tidak bisa menghitung angka tersebut, karena itu harus dihitung sesuai dengan daya tampung.

“Kemampuan kita mengabsor perubahan-perubahan yang akan didatangkan oleh turis. Tapi yang paling penting infrastruktur pendukung kalau menaikan sampai jumlah sekian itu apa impactnya,” tutupnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved