Berita Badung

Siapkan Anggaran Rp 4 Miliar Untuk PKB ke 45, Pawai Pemkab Badung Kisahkan Kondisi Pariwisata Kuta

Siapkan anggaran Rp 4 miliar untuk PKB ke-45, Pawai Pemkab Badung akan kisahkan kondisi Pariwisata Kuta.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Kadis Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung kini sudah mulai menyiapkan beberapa pergelaran dalam menyambut Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-45.

Bahkan pada PKB yang akan digelar pada 18 Juni-16 Juli 2023 mendatang Badung sudah menyiapkan anggaran Rp 4 Miliar.

Besaran anggaran itu pun, mencangkup seluruh persiapan hingga pementasan dalam PKB.

Bahkan kurang lebih ada 200 seniman yang akan menjadi wakil kabupaten Badung.

Kadis Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha Jumat 12 Mei 2023 tidak menampik hal tersebut. Pihaknya mengaku jika anggaran yang digunakan secara keseluruhan hampir Rp 4 miliar. 

"Ini semuanya keseluruhan mencapai Rp 4 Miliar, dari latihan hingga pentas," ujar mantan Camat Petang ini

Dirinya mengaku, semua anggaran tersebut juga masuk.pada anggaran pawai saat pembukaan PKB.

Bahkan untuk pawai pembukaan Badung menafsirkan akan habis Rp 100 juta.

"Itu untuk pakaian, latihan, peralatan, dan transportasi. Jadi semua untuk itu, termasuk nanti biaya rias. Jika dihitung sampai tampil wakil Basung atau selama PKB hampir Rp 4 miliar," tegasnya lagi. 

Baca juga: Dukung PKB, Bupati Klungkung Minta Sekolah Siapkan Siswa Berbekal Keterampilan dan Karakter Unggul

Diakui untuk pemkab Badung sendiri dalam pembukaan PKB ke-45 akan ditampilkan sesuai tema yakni Segara Kerthi Prabhaneka Sandhi.

Sehingga alur cerita akan saling terkait dengan kabupaten/kota lainnya.

"Pemkab Badung pun akan menampilkan Tari Maskot Sekar Jepun. Namun untuk pawai Kabupaten Badung akan mengangkat perkembangan kepariwisataan, khususnya di Kuta dikaitkan dengan adanya pantai, jadi keekonomiannya itu," jelasnya sembari mengatakan terkait itu paling tidak memakan waktu sekitar 7 menit.

Saat ini kata, Sudarwitha pemkab Badung tidak lagi menampilkan atau mengangkat tradisi yang ada di Badung seperti sebelumnya.

Bahkan pada tahun sebelumnya Badung sempat mengangkat tradisi Siat Yeh, dari Banjar Teba, Desa Adat Jimbaran, Kuta Selatan. 

"Tradisi-tradisi yang ada sudah tidak kita tampilkan. Jadinkita buat sendiri cerita seauai kebiasaan masyarakat dan sesuai tema seperti penonjolan kepariwisataan. Ada tradisi yang di Kuta kalau tidak salah pemuliaan Dewa Baruna, tetapi sifatnya rekrontruksi," bebernya.

Dalam pembukaan PKB nanti, Sudarwitha menerangkan, akan melibatkan sekitar 200 orang.

Jumlah ini diakui sudah sesuai dengan ketentuan yaitu 100-200 orang seniman.

"Nanti akan ada seorang bule asal Belanda yang datang dan beinteraksi dengan masyarakat. Begitulah lakonnya. Kurang lebih menceritakan pantai Kuta yang pertama kali ditemukan wisatawan," ucapnya.

Diakui pemwntasan dilakukan seperti biasa, hanya saja karena tema yang dipilih tentang kepariwisataan, maka terdapat bule atau WNA.

Sehingga cerita dunia pariwisata masuk pada pawai yang digelar.

"Persiapannya sudah kita lakukan dengan matang. Mungkin ada penyesuaian saja, agar menjadi lebih bagus," imbuhnya.

(*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved