Berita Badung

PERIH Kalau Kena Mata, Buang Limbah Beracun, DLHK Badung Segel Usaha Pembuatan Gentong!

Timah sendiri digunakan untuk membuat melapisi bagian luar gentong menjadi mengkilap. Setelah dilapisi timah, gentong kembali dibakar.

ISTIMEWA
DATANGI TKP - DLHK Badung saat memasang PPLHD line pada usaha Gendong yang berada di Desa Adat Anggungan, Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi pada Jumat (8/8) 

TRIBUN-BALI.COM - Usaha pembuatan gentong yang berada wilayah Desa Adat Anggungan, Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi disegel Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung. Penyegelan itu pun dilakukan karena di tempat usaha tersebut diketahui membuang limbah beracun.

Dari informasi yang didapat, usaha yang berada di wilayah Desa Adat Anggungan itu menghasilkan limbah berbahaya B3 (Bahan Berbahaya Beracun). Bahkan dibuang secara sembarangan

Penutupan yang saksikan pihak Kelurahan Lukluk dan Desa Adat Anggungan, berlangsung Jumat, (8/8) ditandai dengan pemasangan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) Line. Bahkan sampai saat ini usaha tersebut tetap ditutup karena limbahnya membahayakan.

Baca juga: TARGET Bebas Kawasan Kumuh di Tahun 2026, Ini Kata Kepala Dinas Perkimta Denpasar 

Baca juga: WASPADAI Banjir Rob di Pesisir Bali, BPBD Sebarkan Peringatan Dini Secara Berkala 

Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLHK Badung I Nyoman Sumantra saat dikonfirmasi, Minggu (10/8) tidak menampik hal tersebut. Pihaknya mengaku telah menutup salah satu usaha pembuatan gentong di wilayah Desa Adat Anggungan.

"Iya kita lakukan penutupan tempat usaha pembuatan gentong, yang membuang limbah beracun," jelasnya 

Diakui pihaknya telah memasang PPLHD Line sekaligus menghentikan kegiatan operasional pembuatan gentong di Jalan Raya Anggungan, yang tidak memiliki perizinan. Selain itu juga menggunakan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (LB3) jenis timah. 

"Selain menggunakan bahan berbahaya jenis timah, tungku pembakaran yang digunakan, tidak memenuhi persyaratan teknis dalam proses pembakaran sehingga berpotensi mengakibatkan pencemaran lingkungan," ucapnya

Timah sendiri digunakan untuk membuat melapisi bagian luar gentong menjadi mengkilap. Setelah dilapisi timah, gentong kembali dibakar.  "Nah, asap pembakaran inilah yang mencemari lingkungan," jelasnya.

Diakui asapnya pembakaran inilah sangat berbahaya, sangat pekat, dan sangat perih kalau kena mata. 

"Jadi dalam jangka waktu tertentu bisa berpengaruh kepada kesehatan," imbuhnya. (gus)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved