Breaking News

Berita Gianyar

Cari Buah Kelapa Jatuh dari Pohon, Warga Gianyar Dilaporkan Hilang

I Nyoman Swastika alias Darmaja alias Retug (60) dilaporkan hilang oleh keluarga ke Mapolsek Gianyar, Bali, Rabu 17 Mei 2023 sekitar pukul 21.30 Wita.

|
Istimewa
Warga Banjar Peteluan, Desa Temesi, Gianyar saat mencari Retug yang dikabarkan hilang, Rabu 17 Mei 2023 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - I Nyoman Swastika alias Darmaja alias Retug (60) dilaporkan hilang oleh keluarga ke Mapolsek Gianyar, Bali, Rabu 17 Mei 2023 sekitar pukul 21.30 Wita.

Pria asal Banjar Peteluan, Desa Temesi, Gianyar, Bali, itu terakhir kali dilihat oleh tetangganya di kawasan sungai Taman Bagenda yang berada di banjar korban.

 

Baca juga: Gerindra Gianyar Lepas Burung Usai Daftar Caleg di KPU, Target Satu Kursi di Setiap Dapil


Kapolsek Gianyar, Kompol Gede Sudyatmaja saat dikonfirmasi, Kamis 18 Mei 2023 membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Dia menjelaskan, peristiwa warga hilang itu dilaporkan ke Bhabinkamtibmas Desa Temesi, Aiptu I Wayan Terima dan Babinsa, Serda I Wayan Suardika.


Diketahui, korban hilang yang kesehariannya menjadi sopir itu, terakhir kali dilihat Rabu sekitar pukul 12.30 Wita di kawasan Sungai Sangsang.

Baca juga: Kecelakaan Maut Pemotor dan Feroza di Gianyar, Belok ke Timur Lalu Tabrak Mobil, Pande Meninggal

Yang bersangkutan saat itu mengendarai sepeda motor Vario DK 3096 LR, yang diparkir di sebelah rumah I Nyoman Riana atau di jalan menuju Taman Bagenda.


"Saat itu, korban dilihat oleh dua orang warga yang sama-sama berasal dari Banjar Peteluan. Yang bersangkutan sempat ditanya oleh kedua saksi, saksi mengatakan "Ngalih ape Bli?" (mencari apa Bli?) yang bersangkutan menjawab " Ngalih Ulung-ulungan Nyuh" (Mencari buah kelapa yang jatuh dari pohon)," ujar Kapolsek.


Usai sapaan tersebut, kata Kapolsek, saksipun berlalu begitu saja. Sebab tak ada hal yang aneh.

Baca juga: Rp 7,7 Milliar Dana Desa di Kabupaten Gianyar Untuk BLT

Akan tetapi, para saksi pun kaget, saat mengetahui pihak keluarga mencari-cari keberadaan yang bersangkutan.

Sebab hingga pukul 18.00 Wita belum juga pulang, sementara motornya masih terparkir di tempat semula. 


"Pada pukul 18.00 Wita, yang bersangkutan belum pulang dan sepeda motornya masih terparkir di tempat semula," kata Kapolsek.


Sebelum dilaporkan ke pihaknya, Kompol Sudyatmaha menjelaskan, keluarga korban terlebih dahulu melapor ke prajuru adat dan dinas.

Baca juga: 97,04 Persen Warga Gianyar Telah Terdaftar BPJS Kesehatan

Akhirnya, krama banjar pun dikerahkan mencari korban pada malam itu juga.

Dalam pencarian itu, warga juga membawa alat gamelan. Di mana sesuai keyakinan masyarakat Bali, suara gamelan bisa menuntun korban pulang jika masuk ke dimensi gaib. 


"Keluarga melaporkan ke prajuru adat san dinas, dilakukan pencarian dengan mengerahkan warga Banjar Peteluan kurang lebih 100 orang, sambil membawa gong. Sampai saat ini masih dilakukan pencarian dan belum diketemukan," ujarnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Gianyar
 
 
 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved