Konser Musik
Soal Penipuan Tiket Konser Coldplay Jakarta, Polisi akan Panggil Penyedia Jasa Penjual Tiket Resmi
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadha mengungkapkan penyidik akan memanggil penjual tiket resmi untuk diklarifkasi.
"Dalam hal ini korban dari beberapa daerah di luar jabodetabek mengalami kerugian penipuan terkait dengan penjualan tiket tersebut."
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Usahakan Konser Coldplay di Jakarta Ditambah 1 Hari usai Gagal War Tiket
"Penjualan tiket itu dilakukan di media sosial, dalam hal ini Twitter, Instagram dan juga Telegram," kata kuasa hukum korban Zainul Arifin, dikutip dari youTube Kompas TV, Sabtu 20 Mei 2023.
Zainul mengatakan, saat korban telah mentransfer biaya tiket, pelaku kemudian tidak bisa dihubungi.
Ia menyebut, pelaku langsung memblokir para korban setelah uang pembelian tiket telah dikirimkan.
Respon Menparekraf Sandiaga Uno
Terkait dengan hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengungkapkan pihak kementerian sedang berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengatasi hal ini.
"Agar kepolisian bisa menindak tegas," jelasnya saat ditemui di Balai Kota Semarang, Jumat 19 Mei 2023 malam.
Dilansir dari Kompas.com, Sandiaga Uno pun meminta agar masyarakat bisa mendapatkan tiket konser Coldplay dari sumber yang terpercaya untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan.
"Kepada masyarakat saya imbau untuk hati-hati. Beli tiket Coldplay yang valid bukan abal-abal," paparnya.
Saat ini, dia sedang berusaha untuk melakukan negosiasi agar band Coldplay bisa nambah hari untuk manggung di Indonesia mengingat banyaknya antusiasme masyarakat.
Dugaan Keterlibatan Promotor
Lebih lanjut, kuasa hukum korban penipuan tiket konser Coldplay Zainul menuturkan jika promotor penyediaan tiket resmi diduga juga ikut terlibat.
Ia menduga para promotor konser tersebut menyebar tiket ke agen-agen sebelum dibukanya pembelian tiket resmi.
Baca juga: MUI Minta Menparekraf Sandi Batalkan Konser Coldplay di Jakarta, Sebut Hanya Pikirkan Keuntungan
Dengan begitu, Zainul menyebut masyarakat yang tidak mendapatkan tiket memilih mencari melalui media sosial dengan jastip.

"Jadi kita juga menduga ya, mencurigai ini ada oknum yang bermain juga di beberapa promotor tiket."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.