Berita Gianyar

Ganggu Kenyamanan Warga, Satpol PP Gianyar Tangkap Ular dan Monyet Liar

Ganggu kenyamanan warga, Satpol PP Gianyar tangkap ular dan monyet liar.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Petugas Dinas Damkar dan Satpol PP Gianyar bersama hewan liar yang ditangkap usai berkeliaran dan mengganggu kenyamanan warga, belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sebagai wilayah yang masih banyak tegalan dan alam liar, Kabupaten Gianyar, Bali masih banyak dihuni hewan seperti ular maupun monyet.

Dan, tak jarang hewan-hewan ini masuk ke pemukiman warga, sehingga membuat suasana tak tenang.

Seperti keberadaan monyet, selain merusak barang-barang.

Ditakutkan mereka bisa 'menculik' bayi.

Begitu juga ular, yang ditakutkan dapat mematuk manusia hingga menyebabkan hal yang tak diinginkan.

Ketika ada hewan liar yang masuk ke pemukiman, Dinas Damkar dan Satpol PP Gianyar pun akan turun tangan.

Kepala Dinas Damkar dan Satpol PP Gianyar, I Made Watha, Senin 22 Mei 2023 mengatakan, tugas penyelamatan ini kerap datangnya tak terduga. Bisa pagi, siang bahkan malam. Maka dari itu, personil selalu siaga.

"Kita tangkap untuk menciptakan rasa nyaman masyarakat, demi Gianyar aman," jelasnya.

Adapun penanganan badu-baru ini, berupa penangkapan ulat dan monyet liar.

Baca juga: Ular Sanca 5 Meter di Plafon Rumah Mewah, Tim Damkar Tanjung Priok Ungkap Ini

Terkait ular, dia masuk ke sekolah muslim yang berada dekat dengan Taman Makam Pahlawan Gianyar.

Sementara penanganan monyet liar, dilakukan di sebuah perusahaan di kawasan Bypass Prof Ida Bagus Mantra.

Pihaknya mengatensi hal itu dengan menurunkan anggota, maksimal enam orang.

Setiap hewan yang berhasil diamankan, kata dia, biasanya dikembalikan ke alam liar yang jauh dari pemukiman. 

"Kita kembalikan ke habitatnya, terutama aliran sungai besar. Karena sesuai ajaran agama Hindu, ahimsa itu tidak boleh membunuh," tutur Watha.

Selain dua hewan tersebut, pihaknya juga kerap mendapatkan panggilan warga terkait sarang tawon di rumah warga. "Penanganan ular, tawon dan alu (biawak) sebagai tugas tambahan, penyelamatan," ujar Watha.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved