SEA Games 2023
Komang Teguh Yakinkan Diri Raih Emas, Sebut Laga Terberat SEA Games 2023 saat Timnas U22 vs Vietnam
Berikut ini adalah wawancara eksklusif Tribun Bali dengan pemain Timnas Indonesia U22 SEA Games 2023, Komang Teguh.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Setelah melalui babak penyisihan dengan mudah, lalu di semifinal menghadapi tim kuat Vietnam, seperti apa persiapan Timnas saat itu?
"Sebenarnya semua lawan berat, pas kita sudah juara grup, sebelum lawan Kamboja itu kita bertemu siapapun di semifinal sudah siap, pas tahu lawan Vietnam, persiapan kita ya seperti nonton pertandingan mereka, mempelajari permainan merek, yang pasti tidak ada rasa minder, harus percaya diri".
Komang waktu itu juga mencetak gol pertama memanfaatkan lemparan ke dalam Pratama Arhan? Seperti apa situasi saat itu?

"Memang skema seperti itu sudah ada di latihan sebelumnya, di situ sebelum cetak gol saya adu mulut dengan pemain Vietnam, itu strategi mengganggu konsentrasi supaya lawan lengah, tidak fokus, alhasil pas Arhan lempar, saya dapat posisi lebih untuk rebut bola itu dan cetak gol".
Komang Teguh baru dimainkan pada saat laga ketiga, tidak dimainkan saat dua laga pertama? Apakah ada rasa kecewa saat itu?
"Sebenarnya siapapun yang ditunjuk 11 pemain itu ya harus siap, yang dibangku cadangan juga harus siap, karena pemain cuma 20, siapapun pemain bisa sewaktu-waktu dipasang".
Waktu lawan Vietnam, situasi kemenangan dramatis, dan Indonesia saat itu main 10 orang, Komang digantikan saat babak pertama usai, kondisi tim seperti apa saat itu?
"Itu saya digantikan oleh Ferrari karena cedera, dan pertandingan menegangkan saat imbang 2-2, kami yang di bench terus berupaya memberikan semangat untuk menjaga mental kawan-kawan supaya tidak down".
Baca juga: Timnas Indonesia U22 Raih Emas SEA Games 2023, Komang Teguh Sebut karena Mental & Keyakinan
"Saya tegang saat itu, karena pas 2-1 itu juga saya merasa kayak lama banget waktunya. Pas terakhir Taufany gol dari serangan balik semua langsung terharu dan senang.
Saat itu instruksi pelatih dengan kondisi 10 pemain memang lebih bertahan, tapi setiap ada momentum dapat bola harus langsung serangan balik, dan itu efektif".
Apakah kemenangan lawan Vietnam itu momentum merebut emas di final?
"Sebenarnya kalau bagi saya, laga terberat adalah saat Vietnam di semifinal, karena mereka juara bertahan, lalu saat mainnya sore panas, itu bukan hanya adu taktik tapi adu mental, kita main di suhu sekitar 39 derajat celcius. Setelah mengalahkan Vietnam itu mental kami semakin percaya diri lagi menghadapi Thailand di final".
Apakah sempat ada kekhawatiran kegagalan di final SEA Games? Dan absennya Pratama Arham bakal mengganggu tim?
"Kami sudah di semifinal mengalahkan juara bertahan, mental makin naik, percaya diri naik, kami yakin saja di final bisa mengalahkan Thailand.
Absennya Arhan tidak mengganggu, karena kami harus percaya satu sama lain, sehingga tampil percaya diri dan mampu unggul 2-0 di awal.
Menghadapi babak kedua, pengennya pertandingan segera selesai, malah di babak kedua skor 2-1 itu saya melihat waktu terus di belakang, kapan habis waktunya, terasa lama sekali".
(*)
Timnas Indonesia vs Argentina di FIFA Matchday, Spaso: Boleh Idolakan, Harus Fight Lawan Messi CS |
![]() |
---|
Para Atlet Sea Games 2023 Disambut Meriah Masyarakat Bangli, Ada Tawaran Jadi Pegawai Kontrak |
![]() |
---|
Raih Medali Emas SEA Games 2023, Indra Sjafri Diundang Ikut FIFA Technical Leadership di Brasil |
![]() |
---|
Chemistry Prabowo dan Erick Thohir Mulai Terbangun, Buntut Indonesia Juara Sepakbola SEA Games 2023 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.