Berita Bali

2.000 Orang SDM Dari Bali Diasah Untuk Industri Kreatif Melalui Pelatihan Vokasi Industri 3 in 1

2.000 Orang SDM Dari Bali Diasah Untuk Industri Kreatif Melalui Pelatihan Vokasi Industri 3 in 1

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ ADRIAN AMURWONEGORO
Kaban BPSDMI Kemenperin, Masrokhan saat menghadiri Rapat Koordinasi Program dan Kegiatan BDI Seluruh Indonesia di Hotel Anvaya, Kuta, Bali, pada Kamis 25 Mei 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG- Pembangunan sumber daya manusia (SDM) kompeten terus digencarkan oleh Kementerian Perindustrian yang menjadi leading sektor.

Dengan pembangunan SDM diharapkan bisa mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing di sektor industri. 

Langkah strategis ini dilaksanakan Kemenperin antara lain melalui program pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1 yakni pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan menjelaskan, program pelatihan vokasi industri 3 in 1 ini diselenggarakan di tujuh Balai Diklat Industri (BDI) yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, sebagai satuan kerja binaan.

"Evaluasi diharapkan memberikan peran strategis, mendorong pertumbuhan industri nasional, kualitas SDM industri yang kompeten ini sangat penting, paling tidak ada penambahan 3 BDI," kata Masrokhan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Program dan Kegiatan BDI Seluruh Indonesia di Hotel Anvaya, Kuta, Bali, pada Kamis 25 Mei 2023.

"Di diklat 3 in 1 bisa mengasah keterampilan dasar, bisa pembaruan bagi yang belum pernah keterampilan dasar, meningkatkan keterampilan, pembaruan keterampilan, semuanya kita cakup 3 in 1 kelebihannya tidak hanya kepelatihan intensif tapi juga sertifikasi, dan penempatan kerja," bebernya. 

Masrokhan menjelaskan, selain untuk memenuhi kebutuhan industri, pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1 ini merupakan wujud nyata kolaborasi yang dilakukan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah (yang bersifat G-to-G) maupun antara industri dengan pemerintah (yang bersifat B-to-G). 

"Mengingat pembangunan industri membutuhkan sinergi dan peran aktif antara pihak pemerintah, baik pusat maupun daerah, mitra industri dan asosiasi, serta masyarakat pada umumnya," ungkapnya.

Pada tahun 2023, target pelatihan vokasi industri sistem 3 in 1 untuk program pengembangan daerah potensial sebanyak 26.050 orang, yang penyelenggaraannya tersebar di seluruh BDI.

BDI Medan sebanyak 3.250 orang, BDI Padang 3.000 orang, BDI Jakarta 4.500 orang, BDI Yogyakarta 4.500 orang, BDI Surabaya 4.650 orang, BDI Denpasar 2.000 orang dan BDI Makassar 4.150 orang. 

“Untuk itu kepada seluruh BDI agar dapat segera merealisasikan target yang telah ditetapkan masing-masing, mohon digenjot, apa kendalanya bisa disampaikan saat ini 30 persen," ujar dia.

"Untuk Bali pelatihannya ada industri kreatif, Bali ini dinamis apalagi anak muda semangat, kita siapkan ruangan untuk tenant di BDI bisa sampai malam melakukan kreativitas , kita fasilitasi semua," ujarnya. 

"Memang masing-masing memiliki ciri khas,  tidak hanya di 7 kota itu, pelaksanaannya bisa di beberapa kota dan kabupaten seluruh Indonesia," sambungnya.

Pihaknya mengharapkan, realisasi capaian fisik maupun anggaran dari masing-masing BDI dapat terealisasi dengan signifikan, sehingga mampu mendukung target maksimal capaian BPSDMI secara keseluruhan.

Inspektorat Jenderal Kemenperin juga melakukan pendampingan, pengawalan serta monitoring dan evaluasi secara berkala kepada seluruh BDI dalam penyelenggaraan pelatihan maupun program kegiatan lainnya.

Sehingga program kegiatan yang diselenggarakan oleh BDI-BDI pada tahun ini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Untuk itu, saya menyambut baik penyelenggaraan Rapat Koordinasi Balai Diklat Industri ini, untuk menjadi evaluasi bersama atas capaian kinerja BDI dan sebagai persiapan untuk perencanaan dan pelaksanaan kinerja yang lebih baik pada tahun-tahun  mendatang," paparnya. 

Kepala BPSDMI menambahkan, industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang menjadi motor penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

Tidak hanya sebagai penyumbang terbesar terhadap PDB, industri yang tergolong padat karya juga memiliki peranan besar dalam mengatasi masalah pengangguran sekaligus sebagai tulang punggung ketahanan ekonomi nasional.

Kemenperin mencatat, pada triwulan I-2023, kontribusi industri manufaktur terhadap PDB nasional sebesar 16,77 persen atau mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya (triwulan IV-2022) sebesar 16,39 persen. 

Sementara itu, kinerja pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada triwulan I 2023 sebesar 4,67 persen (y-on-y).

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian mengamanatkan bahwa tujuan pembangunan SDM industri untuk menghasilkan SDM yang kompeten guna meningkatkan peran SDM di bidang Industri. 

Selain itu, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri menyatakan bahwa pembangunan industri nasional harus didukung dengan tenaga kerja industri, yang memiliki kompetensi teknis sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri.

"Jadi, selain kami melaksanakan program pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1, juga konsisten terus mengimplementasikan pola pendidikan dan pelatihan," ucapnya.

Implementasi itu bertujuan memberikan pembekalan keterampilan dasar (skilling), peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (re-skilling) bagi para tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan dunia industri saat ini.

Apalagi, saat ini telah memasuki tahap kedua (periode 2020 2024) dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), yaitu difokuskan untuk mencapai keunggulan kompetitif dan berwawasan lingkungan melalui penguatan struktur industri dan penguasaan teknologi, serta didukung oleh SDM yang berkualitas. 

“Dinamika perubahan yang berjalan dengan sangat cepat, menuntut BPSDMI untuk terus belajar dan beradaptasi secara lebih cepat, dengan mengintegrasikan seluruh sumber daya, proses bisnis dan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan organisasi," tandasnya.

Bahkan, dengan adanya perkembangan teknologi, menyebabkan materi belajar harus mudah diakses kapan saja dan di mana saja, proses bisnis pembangunan SDM harus aplikatif, relevan atau adaptif, mudah diakses, dan memberikan dampak yang signifikan. 

Selain target tersebut, BDI juga berupaya mempertahankan dalam pembangunan Zona Integritas pada predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). 

“Peran BDI sebagai Center of Excellence penyiapan SDM industri kompeten diyakini mampu untuk mewujudkan hal tersebut," tegas Masrokhan. 

Hingga saat ini, BDI yang sudah memperoleh predikat WBK, di antaranya BDI Surabaya tahun 2017, BDI Padang (2018), BDI Jakarta, BDI Yogyakarta dan BDI Denpasar pada tahun yang sama (2021), serta BDI Makassar (2022). 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Industri BPSDMI Kemenperin, Arnes Lukman mengemukakan bahwa realisasi pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1 yang telah dilaksanakan di seluruh BDI hingga akhir April 2023, sudah mencapai 7.297 orang peserta atau 28,01 persen dari target tahun ini.

"Untuk mengoptimalkan program ini, perlu dilakukan beberapa koordinasi dan diskusi melalui Rakor di Bali ini, yang di antaranya meliputi peningkatan pemanfaatan aplikasi SIDIA sebagai platform terintegrasi untuk seluruh kegiatan utama pada BDI," ujar Arnes.

Adapun tujuan yang ingin di capai dari acara Rakor BDI tahun ini, antara lain menyusun program setiap BDI di lingkungan BPSDMI Kemenperin dalam rangka penyelenggaraan dan pengembangan pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1. 

"Selain itu, merumuskan sasaran dan target, serta menyusun langkah-langkah strategis roadmap pencapaian pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1 menuju peningkatan kemampuan, produktivitas, dan daya saing SDM industri," pungkasnya. 

"Kita rekrut mwreka penempatan bisa di insdutri industri, trainer, (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved