Berita Nasional

PDIP Bantah Suami Puan Maharani Terlibat Korupsi BTS, Kejagung Dalami Dugaan Aliran Dana ke Parpol

PDIP membantah jika suami dari Ketua DPR RI Puan Maharani, Happy Hapsoro disebut terlibat kasus korupsi tower BTS Kominfo

|
Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Dokumen DPP PDIP
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto membantah jika suami dari Ketua DPR RI Puan Maharani, Happy Hapsoro disebut terlibat kasus korupsi tower base transceiver station atau BTS Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 

PDIP Bantah Suami Puan Maharani Terlibat Korupsi BTS, Kejagung Dalami Dugaan Aliran Dana ke Parpol

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membantah jika suami dari Ketua DPR RI Puan Maharani, Happy Hapsoro disebut terlibat kasus korupsi tower base transceiver station atau BTS Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di DPP PDIP pada Senin 29 Mei 2023.

"Jadi kami melakukan pelurusan bahwa hal tersebut sama sekali tidak benar. Korupsi adalah korupsi dan itu dimulai dengan siapa pemegang mandat, pemegang kewenangan atas pengguna anggaran, yaitu adalah Kominfo," kata Hasto dilansir Tribun-Bali.com dari Kompas.tv pada Rabu 31 Mei 2023.

Lebih lanjut, Hasto menyebut jika PDIP pernah mengalami hal yang pahit ketika ada kader yang menyalahgunakan kewenangannya.

“Kemudian partai melakukan upaya melihat ke dalam untuk melakukan pembenahan dalam seluruh aspek kehidupan kepartaian yang memang didedikasikan untuk rakyat, bangsa, dan negara," jelas Hasto. 

Hasto pun menegaskan sekali lagi bahwa isu tersebut sama sekali tidak benar. 

Baca juga: Jokowi Minta Plt Menkominfo Mahfud MD untuk Tetap Melanjutkan Proyek BTS 4G

“Partai tidak pernah merancang suatu kebijakan-kebijakan yang sifatnya bertentangan dengan cita-cita reformasi dan komitmen di dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih," tutur Hasto.

Kubu NasDem pun tak tinggal diam, Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto menantang Kejaksaan Agung (Kejagung) RI membuktikan kasus korupsi yang membelit Menkominfo RI sekaligus Eks Sekjen NasDem Johnny G Plate.

"Semuanya diserahkan kepada aparat hukum, dalam hal ini Kejaksaan Agung untuk bisa membuktikan kerugian negara Rp 8 triliun itu, kan begitu," kata Sugeng di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023) sore.

Sugeng pun meminta penyidik dari Kejagung untuk membuka semua pihak yang dianggap terlibat di dalam kasus tersebut.

Apalagi angka kerugian negara Rp 8 triliun bukan hal yang kecil.

"Kita yakin bahwa kalau kita, sebagaimana disampaikan ketua umum, buka seluas-luasnya ke Utara, ke Selatan, ke Atas, ke Bawah, ke Barat, ke Timur, semuanya. Rp8 triliun itu kan besar sekali," jelasnya.

Kejagung Dalami Dugaan Aliran Dana ke Parpol

Dilansir dari Tribunnews.com, saat ini pihak Kejaksaan Agung tengah mendalami aliran dana dalam kasus korupsi tower BTS Kominfo.

Termasuk diantaranya aliran dana ke partai politik,sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud MD.

Penelusuran aliran dana pun dilakukan dengan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Itu kan Menko terkait uang ini ke mana saja. Jadi dilihat hasil PPATK," ujar Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah pada Senin 29 Mei 2023.

Untuk menelusuri aliran dana termasuk ke partai politik, Kejaksaan membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Ini butuh waktu. Saya rasa enggak sebentar. Pasti panjanglah itu, karena satu-satu diteliti," ujarnya.

Baca juga: Beredar Isu PDIP dan Gerindra Kecipratan Duit Tower BTS 4G Johnny G Plate, Ini Serangan Balik NasDem

Febrie pun memberi isyarat bahwa dana hasil korupsi BTS ini mengalir ke banyak pihak.

"Pasti pecahan uangnya banyak kan," katanya.

Dia pun menjamin bahwa perkara ini akan diproses secara transparan.

Terlebih ada dua tersangka yang tak lama lagi akan duduk di kursi pesakitan yaitu eks Direktur BAKTI Kominfo Anang Achmad Latif dan Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Galumbang Menak Simanjuntak.

"Pokoknya terbuka. Nanti di persidangan kelihatan ini alurnya kemana, kemudian proses markup-nya gimana, dan siapa yang pegang," kata Febrie.

Sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD mengaku bahwa dirinya mendengar ada tiga parpol yang diduga menerima aliran dana proyek BTS 4G yakni PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan NasDem.

Mahfud mengatakan telah menerima berita soal itu bahkan dengan nama-nama sosok yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Ya saya juga dapat berita itu, dengan nama-namanya," kata Mahfud dalam konferensi pers, di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa 23 Mei 2023.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PDIP Bantah Suami Puan Terlibat Korupsi BTS, NasDem Tantang Kejagung Ungkap dan Buktikan Seluasnya dan di Kompas.tv dengan judul Jawab PDIP Soal Suami Puan Diisukan Terlibat Korupsi BTS yang Kini Menjerat Johnny Plate.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved