Ucap Syukur Juhrawiyah Jemaah Haji Usia 103 Tahun, Akhirnya Bisa Berangkat Haji Usai Tunggu 9 Tahun

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Usia bukanlah sebuah penghalang untuk tetap dapat menjalankan rukun islam yang kelima yakni naik haji.

Hal tersebut dibuktikan oleh Juhrawiyah seorang Jemaah Haji berusia 103 Tahun yang berasal dari Madura, namun sudah 12 tahun lamanya tinggal di Tabanan, Bali.

Tak henti-hentinya Juhrawiyah mengucapkan kata syukur karena Tahun 2023 ini akhirnya dapat naik haji.

Ketika ditemui pada acara Pelepasan Jemaah Haji Provinsi Bali Tahun 1444 Hijriah, Jumat 2 Juni 2023 Juh mengatakan rasa bahagianya. 

“Bahagia saya, bahagia sangat mau naik haji. Sebelumnya daftar tahun 2014. Baru sekarang berangkat. Persiapannya sudah bawa obat-obatan,” jelas, Juhrawiyah.  

Dua bulan sebelumnya, Juh sendiri telah mendapatkan rujukan untuk memeriksa kesehatannya sebelum pergi Haji dan sudah diberikan obat-obatan dan vitamin untuk tetap menjaga stamina Juh selama ikut serta beribadah haji.

Berangkat haji kali ini, Juh hanya seorang diri karena ia tidak memiliki suami dan anak. 

“Iya sendiri (pergi naik haji) tidak ada anak, saya tidak memiliki anak. Saya tidak menikah, untuk naik haji ini saya dikasih keponakan-keponakan dan semuanya sama peralatan naik haji disediakan sama keponakan. Semangatnya keponakan-keponakan itu dan mereka kasihan sama saya. Ibadahnya nanti sama teman-teman ada ketua regu,” imbuhnya. 

Diprediksi nantinya ia akan berada di Mekah sampai 42 hari dan setelah naik haji, ia akan langsung kembali ke tempat tinggalnya yakni di Tabanan.

Saat di Bali ia tinggal dengan keponakan atau anak dari adik kandungnya. Pada acara ini ia juga diantar oleh keponakannya juga. 

“Yang daftarin haji dan melunasi biaya haji juga keponakan. Alhamdulilah cek kesehatan berhasil. Aslinya saya Madura, sudah 12 tahun tinggal di Tabanan. Sehari-sehari saya hanya menemani cucu dari keponakan,” tutupnya. (*)