Destinasi Wisata Bali
Destinasi Wisata Bali, Air Terjun Yeh Mesee Kekayaan Alam Jembrana Dengan Tinggi 100 Meter
Destinasi Wisata Bali, Air Terjun Yeh Mesee kekayaan alam Jembrana dengan tinggi 100 meter. Air terjun ini disebut-sebut tertinggi di Bali.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Kartika Viktriani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Air Terjun Yeh Mesee sudah tak asing lagi bagi masyarakat Bali khususnya Kabupaten Jembrana.
Air terjun yang berada di wilayah utara gumi makepung ini masih dalam areal hutan Kesatuan Pengelolaan Hutan Bali Barat.
Dan air terjun ini disebut-sebut sebagai air terjun tertinggi di Bali.
Meskipun belum pasti, diprediksi air terjun ini memiliki tinggi hingga 100 meter.
Bahkan, air terjun ini terlihat jelas dari Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk ketika musim penghujan.
Sehingga, jika dikelola dengan baik air terjun ini bisa menjadi daya tarik wisata tersendiri.
Menurut penuturan sejumlah warga, air tejun yeh mesee ini bisa dijangkau dari sejumlah wilayah di Kecamatan Mendoyo dan Jembrana.
Seperti dari Banjar Yeh Mekecir, Desa Dangintukadaya, Banjar Gunung Sekar, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Banjar Pasatan, Desa Pohsanten hingga Banjar Pangkung Apit, Desa Pergung.
Namun, jika mencari jalur terdekat bisa melalui Banjar Pasatan, Desa Pohsanten. Lokasi yang bisa dilalui adalah melalui sebelah utara Pura Pasatan.
Baca juga: Air Terjun Tersembunyi di Aan Klungkung Tawarkan Panorama Tebing Nan Indah
Pada waktu normal, air terjun yang memiliki rute atau jalur cukup terjal dan hutan belantara ini bisa ditempuh dengan mendaki selama sekitar 5-6 jam.
Namun begitu, untuk melalui jalur ini, masyarakat atau wisawatan yang hendak menuju puncak harus dipandu oleh pemandu atau warga setempat.
Sebab, sejumlah pendaki disebutkan pernah tersesat atau terlambat pulang.
"Lokasi berada jauh di utara wilayah Jembrana, termasuk juga kawasan hutan KPH Balu Barat. Tapi belum pasti juga, apakah di Pasatan atau Yeh Mekecir. Tapi biasanya yang terdekat lewat jalur di Pohsanten ini," kata Perbekel Pohsanten, I Gusti Agung Kade Sultra Gunadi Putra saat dikonfirmasi.
Dia menuturkan, kelompok pecinta alam pernah melakukan pendakian dan pengukuran terkait jarak dari pemukiman menuju puncak air tejun mesee. Jaraknya sekitar 4,4 kilometer.
Kemudian untuk tingginya masih belum pasti, namun kemungkinan memiliki tinggi sekitar 100 meter.
"Belum pernah ada yang mengukur ketinggian air terjun ini. Hanya saja memang kerap disebut sebagai air tejun tertinggi di Bali. Bahkan disebut juga sebagai surga tersembunyi karena di areal hutan itu sangat indah dan udaranya segar sekali," tuturnya.
Agung Gunadi Putra mengakui, semasih muda dirinya pernah melakukan pendakian bersama teman-temannya.
Akses menuju air terjun ini memang cukup terjal dengan kondisi hutan belantara.
Harus melalui jalan setapak yang tersedia dengan waktu tempuh 5-6 jaman.
Namun begitu, ketika sampai di atas, wisatawan akam disuguhkan pemandangan yang indah dan ketersediaan air yang sangat bersih.
Bahkan, ketika musim penghujan, air terjun ini terlihat dari jalur Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk.
"Saat ini hanya beberapa orang atau wisatawan saja yang mendaki menuju air terjun. Mungkin karena jarak yang jauh dan jalur yang cukup terjal," katanya.
Disinggung mengenai potensi daya tarik wisata terhadap air terjun yeh mesee ini, Agung Gunadi Putra mengatakan perlu persiapan dengan penataan yang matang jika akan dijadikan daya tarik wisata, yakni tracking.
Penataan tidak hanya oleh desa, tetapi juga oleh pemerintah kabupaten.
Setelah jarak tempuh bisa dipangkas, pihaknya optimis bisa menjadi daya tarik wisata di Desa Pohsanten yang bisa menguntungkan untuk masyarakat sekitar.
"Jika akan menjadi daya tarik wisata tentunya harus ada persiapan. Terutama pada akses menuju air terjun yang harus dipermudah. Kami harap nantinya ada penataan baik dari desa maupun kabupaten," harapnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.