Berita Karangasem

Kasus ISPA di Karangasem Naik Drastis, Simak Imbauan Dokter Berikut Ini

Kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), di Kab Karangasem mengalami peningkatan dibandingkan 2022.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Pixabay
Kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), di Kab Karangasem mengalami peningkatan dibandingkan 2022. Dari Januari - April 2023, kasus ISPA mencapai 12.357 kasus. Sedangkan tahun 2022 di periode yang sama, kasus ISPA 9.841. Artinya ada kenaikan sebanyak 2.516 kasus. 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), di Kab Karangasem mengalami peningkatan dibandingkan 2022.

Dari Januari - April 2023, kasus ISPA mencapai 12.357 kasus.

Sedangkan tahun 2022 di periode yang sama, kasus ISPA 9.841.

Artinya ada kenaikan sebanyak 2.516 kasus.

Baca juga: Satgas Dibentuk Atasi Perilaku Buruk Wisatawan Asing di Kabupaten Tabanan Bali

Baca juga: Pemkot Denpasar Gelar Sosialisasi Bersama Komponen Pariwisata dan Tokoh Adat

Ilustrasi sesak nafas - Kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), di Kab Karangasem mengalami peningkatan dibandingkan 2022.

Dari Januari - April 2023, kasus ISPA mencapai 12.357 kasus.

Sedangkan tahun 2022 di periode yang sama, kasus ISPA 9.841.

Artinya ada kenaikan sebanyak 2.516 kasus.
Ilustrasi sesak nafas - Kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), di Kab Karangasem mengalami peningkatan dibandingkan 2022. Dari Januari - April 2023, kasus ISPA mencapai 12.357 kasus. Sedangkan tahun 2022 di periode yang sama, kasus ISPA 9.841. Artinya ada kenaikan sebanyak 2.516 kasus. (Ist)

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengaku meningktnya kasus ISPA di Karangasem disebabkan beberapa faktor.

Satu diantaranya kebersihan dan kurang bersihnya lingkungan. Ditambah cuaca yang tidak bersahabat, berubah - ubah. Sekarang panas, beberapa harinya hujan.

"Dari Januari - April Tahun 2023, kasus ISPA mencapai 12.357 kasus. Angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Peningkatan lumayan signifikan. Tahun 2022 selama setahun, kasusnya sekitar 33.909," ungkap I Gusti Bagus Putra Pertama, Senin (5/6/2023) siang hari.

Pria asal Kecamatan Sidemen menambahkan, kasus ISPA tersebar di semua kecamatan di Karangasem.

Rata - rata kasusnya sekitar 1.000 sampai 2.000 kasus. Terbanyak ada di Kecamatan Selat mencapai 2.046 kasus.

Dan sisanya tersebar di Kecamatan Karangasem, Bebandem, Kubu, Abang, Sidemen.

"Kasus ISPA di Karangasem masih masuk kategori ringan dan sedang. Petugas masih belum temukan kasus berat.

Masyarakat terjangkit ISPA dari berbagai kalangan. Mulai dari orang lanjut usia, remaja, dan balita. Kebanyakan yang terkena masyarakat di usia produktif," jelas Pertama, pria berprofesi dokter ini.

Kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), di Kab Karangasem mengalami peningkatan dibandingkan 2022.

Dari Januari - April 2023, kasus ISPA mencapai 12.357 kasus.

Sedangkan tahun 2022 di periode yang sama, kasus ISPA 9.841.

Artinya ada kenaikan sebanyak 2.516 kasus.
Kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), di Kab Karangasem mengalami peningkatan dibandingkan 2022. Dari Januari - April 2023, kasus ISPA mencapai 12.357 kasus. Sedangkan tahun 2022 di periode yang sama, kasus ISPA 9.841. Artinya ada kenaikan sebanyak 2.516 kasus. (Pixabay)

Pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap hidup sehat, dan selalu jaga lingkungannya.

Seperti mengenakan masker saat berpergian, sehingga tak terkena polusi.

Berperilaku hidup sehat, meningkatkan daya tahan tubuh. Harapanya supaya kasus ISPA di Karangasem bisa ditekan tiap tahunnya.

"Rata - rata kasus ISPA di setiap kecamatan jumlahnya tak jauh berbeda. Makanya masyarakat harus menerapkan hidup sehat dan bersih, menjaga lingkungan, dan terpenting meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari segala macam penyakit," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved