Kerusuhan di Tamansiswa Yogyakarta
KRONOLOGI Bentrokan di Tamansiswa Yogyakarta, Suasana Sempat Mencekam Kini Sudah Terkondisikan
Ratusan massa terlibat bentrok sehingga pihak kepolisian turut mengamankan dan melakukan evakuasi.
TRIBUN-BALI.COM – KRONOLOGI Bentrokan di Tamansiswa Yokyakarta, Suasana Sempat Mencekam Kini Sudah Terkondisikan
Telah terjadi bentrokan antarkelompok di Jalan Tamansiswa, Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Kerusuhan terjadi pada kemarin hari Minggu 4 Juni 2023 malam.
Ratusan massa terlibat bentrok sehingga pihak kepolisian turut mengamankan dan melakukan evakuasi.
Dilansir dari TribunJogja, evakuasi dilakukan ke arah selatan setelah terjadi kerusuhan di Tamansiswa Yogyakarta.
Beberapa orang tampak dimasukkan ke dalam truk kompi milik kepolisian.
Kelompok lain yang mengetahui hal itu, langsung melempari truk dengan batu.
Namun, truk yang mengangkut massa itu tetap melaju melewati kerumunan.
Baca juga: Pemuda 22 Tahun Tewas Mengenaskan, Bentrokan Pecah di Jalan Muhammad Yamin
Berikut ini adalah kronologi dan awal mula terjadi kerusuhan di Tamansiswa Yogyakarta dilansir dari TribunJogja:
Kronologi Kejadian, Suasana Sempat Mencekam
Pada mulanya, kerusuhan dipicu oleh keributan di Parangtritis, Kalurahan Kretek, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Minggu 28 Mei 2023.
Lalu, pada Minggu 4 Juni 2023, kerusuhan terjadi di Jalan Kenari, Kelurahan Muja Muju, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Pada Minggu sekitar pukul 17.00 WIB, ratusan orang datang untuk menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di Parangtritis.
Massa lalu dihadang oleh jajaran kepolisian dari Polsek Umbulharjo, Polresta Yogyakarta, Satuan Brimob Polda DIY, dan personel Koramil 0734/07 Umbulharjo agar tidak terjadi bentrok.
Kemudian, massa diarahkan keluar dari wilayah Jalan Kenari untuk mencegah keributan, pada pukul 17.30 WIB.
Selanjutnya, pada pukul 17.46 WIB, massa didorong oleh pihak keamanan ke arah Jalan Kusumanegara.
Pada pukul 18.15 WIB, massa didorong ke arah Jalan Tamansiswa.
Massa lalu diarahkan putar balik ke arah utara Jalan Tamansiswa, guna menghindari bentrok pada pukul 18.55 WIB.
Sementara itu, hingga Minggu pukul 20.42 WIB, suasana di Jalan Tamansiswa masih mencekam.
Baca juga: Menekan Kerusuhan Antar Suporter di Liga 1? Inilah Solusi dari Ketum PSSI yang Baru
Sudah Terkondisikan
Saat ini, kerusuhan di Jalan Tamansiswa sudah terkondisikan.
Tim gabungan Polresta Yogyakarata dan Polda DIY berhasil mengevakuasi massa yang bersitegang.
Kawasaan Tamansiswa pun sudah bisa dilalui oleh kendaraan.
Berdasarkan pantauan TribunJogja.com, pada pukul 23.00 WIB, pihak kepolisian masih berjaga di kawasan Tamansiswa.
Kepolisian mengevakuasi motor-motor yang tertinggal di Pendopo Tamansiswa yang ditinggal pemiliknya.
Sedangkan, tim kepolisian lainnya menyisir jalan-jalan di Kota Yogyakarta sebagai antisipasi kerusuhan susulan.
Pernyataan Polisi
Sebelumnya, Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja, menjelaskan kepolisian masih berjaga di sejumlah titik rawan.
"Informasi pastinya belum dapat kami sampaikan."
"Tetapi yang jelas pihak kepolisian sudah melakukan pengamanan di sejumlah titik rawan," ungkapnya, Minggu, dilansir TribunJogja.com.
Namun, hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya bentrokan tersebut.
"Warga kami imbau tetap tenang, tetap waspada, kami kepolisian masih melakukan pengamanan di lokasi," jelas Timbul.
Baca juga: Kota Wamena Papua Mencekam, 18 Aparat Luka-luka Akibat Kerusuhan, Dua Orang Dipanah
Warga Histeris
Di sisi lain, seorang perempuan tiba-tiba teriak histeris berharap bentrokan di Jalan Tamansiswa berakhir.
Saat itu, ia meminta massa pulang ke rumah masing-masing agar suasana dapat kembali normal.
Perempuan berbaju biru itu terlihat menyesalkan kejadian bentrokan antar massa yang menyebabkan kerusakan pada bangunan bersejarah Pendopo Tamansiswa.
"Kula tiyang (saya orang) Jogja, Pak."
"Besok anak-anak harus sekolah (di sini) ada TK, SD, SMP."
"Jenengan (Anda) juga harus bekerja," ucap perempuan itu, Minggu, masih dari TribunJogja.com.
"Kula mboten ikhlas (saya tidak ikhlas) bangunan ini bersejarah."
"Sampun, Pak (sudah, Pak)" tambahnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja dengan judul Truk Kompi Polisi Pengangkut Massa Dilempari Batu

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.