Mayat dalam Koper di Mojokerto
Polisi Amankan Penadah XPander Angeline yang Digadaikan Rochmat, Sebut Hargai Mobil Rp25 Juta
Saat ini, polisi turut mengamankan satu orang asal Pasuruan yang diduga berkaitan dengan kasus kematian Angeline Nathania (22).
TRIBUN-BALI.COM – Polisi Amankan Penadah XPander Angeline yang Digadaikan Rochmat, Sebut Hargai Mobil Rp25 Juta
Kasus penemuan mayat dalam koper di jurang Pacet Mojokerto hari Minggu kemarin masih berbuntut panjang.
Saat ini, polisi turut mengamankan satu orang asal Pasuruan yang diduga berkaitan dengan kasus kematian Angeline Nathania (22).
Orang ini dijadikan sebagai salah satu saksi dalam mengungkap misteri kematian mahasiswi Universitas Surabaya (UBAYA) semester 6 ini.
Dilansir dari TribunJatim, menurut sumber kepolisian, orang yang masih disembunyikan identitas ini merupakan penadah mobil XPander milik Angeline yang digadaikan Rochmat.
Si penadah itu ditangkap pada Kamis 8 Juni 2023 di Pasuruan.
Di rumah penadah, polisi menemukan mobil XPander yang menjadi saksi bisu kematian Angeline.
Penadah dan barang bukti kemudian diboyong ke Polrestabes Surabaya.
Hari itu juga si penadah menyandang status saksi.
Baca juga: Ayah Angeline Tuntut Polisi Beri Pasal Berlapis untuk Rochmat, Ungkap Soal STNK Mobil yang Hilang
Akan tetapi, hingga Jumat 9 Juni 2023 sore, belum terlihat tanda-tanda polisi bakal menaikkan status penadah sebagai tersangka.
Padahal, polisi hanya mempunyai waktu 1x24 untuk menentukan status penahanan.
Hingga sekarang polisi sekarang masih merahasiakan identitas penadah.
Hanya saja, sempat disebutkan sumber si penadah adalah teman Rochmat.
Rochmat menggadaikan mobil XPander milik kakak Angeline ke si penadah pada tanggal 7 Mei 2023 lalu.
Kendaraan tersebut dihargai R25 juta.
Setelah itu, Rochmat sembunyi dengan cara tinggal di sebuah indekos di Kota Malang.

Ayah Angeline Minta Polisi Terapkan Pasal Berlapis pada Rochmat
Untuk sementara ini, polisi telah menjaerat Rochmat Bagus Apriatma (41), pelaku yang habisi nyawa Angeline Natania dengan Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana menghilangkan nyawa orang.
Ayah Angeline merasa kecewa atas putusan polisi tersebut.
Bambang Sumarjo menuntut polisi menerapkan pasal berlapis untuk pembunuh putrinya.
Bambang berharap, polisi menambahkan Pasal 338 tentang tindak pidana pembunuhan berencana.
Tujuannya supaya pelaku yang merupakan guru musik itu bisa mendapat hukuman setimpal.
Bambang menilai, tragedi yang dialami putrinya sudah jauh-jauh hari direncanakan pelaku.
Dua pekan sebelum anaknya tidak pulang ke rumah, ternyata STNK mobil XPander sudah di tangan Rochmat.
Bapak tiga anak ini berasumsi surat kendaraan tersebut dikuasai agar Angeline setuju mobil XPander digadaikan Rochmat.
"Jadi memang terlihat sudah seperti direncanakan. Pakaian yang dikenakan anak saya juga seperti pakaian baru. Kayaknya dibelikan pelaku. Artinya, pelaku melakukan segala upaya untuk mengincar mobil," kata Bambang.
Akan tetapi, polisi belum menemukan celah untuk menjerat Rochmat dengan pasal pembunuhan berencana.
Baca juga: Kematian Angeline Nathania Ada Indikasi Pembunuhan Berencana? Sang Ayah Beberkan Beberapa Bukti
Pelaku masih tetap bersikeras bahwa dia membunuh Angeline karena sakit hati, dan hingga saat ini, bukti yang mendukung tuduhan pembunuhan berencana masih minim.
Bambang memberikan tanggapan terhadap pernyataan dari pihak pelaku.
"Saya mendengar pernyataan dari pelaku bahwa dia hanya spontanitas dalam membunuh anak saya. Saya merasa hal itu sangat tidak masuk akal, mengingat sebelumnya dia telah mengincar kendaraan kami. Hal ini dapat dibuktikan dengan hilangnya STNK dua minggu sebelum kejadian ini," ungkapnya.
"Mungkin dia menghadapi masalah keuangan dan terdesak sehingga merencanakan tindakan ini," imbuhnya.
Terakhir, Bambang sekali lagi menegaskan bahwa harapannya agar pelaku dapat dijatuhi hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati.
"Ini harus menjadi pelajaran bagi semua orang. Bergaul dengan orang seperti ini sangat berbahaya, terutama bagi para generasi muda, terutama perempuan. Mereka harus dijaga dan berhati-hati saat berkenalan dengan individu seperti ini, yang bisa diibaratkan sebagai predator," tandasnya.
Hasil gelar perkara masih minim bukti ke arah pembunuhan berencana.
Artinya, kasus pembunuhan ini sementara masih disimpulkan emosi Rochmat tersulut karena Angeline mengumpat dengan kata-kata kasar.
AKBP Mirzal Maulana, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, berjanji mendalami kasus ini.
Langkah-langkahnya polisi bakal mendekati orang-orang terdekat pelaku maupun korban.
Baca juga: Rochmat Pelaku Kasus Mayat dalam Koper Tak Merasa Bersalah, Ibu Angeline: Dia Kayaknya Psikopat
Supaya dapat menemukan bukti baru sebelum berkas perkara ini diserahkan ke kejaksaan.
Detik-Detik Penemuan Mayat

Dari informasi yang dihimpun petugas keamanan Tahura R. Soerjo Mojokerto mendapat laporan dari Polrestabes Surabaya terkait untuk mendampingi petugas Kepolisian mengecek lokasi dugaan pembuangan mayat di kawasan Gajah Mungkur jalur Cangar-Pacet, sekitar pukul 13.00 WIB.
Petugas Tahura mendatangi lokasi dan menunggu Tim Polrestabes untuk mengecek bungkusan karung berisi mayat tersebut.
"Kita standby di atas menunggu Polrestabes meluncur ke lokasi Gajah Mungkur sekitar pukul 13.00 WIB wewenang Kepolisian kita mendampingi selaku pemangku kawasan," ucap Kepala Resort 07 Mojokerto Timur Tahura Raden Soerjo Syaiful Afif saat dikonfirmasi Surya.co.id melalui seluler, Rabu 7 Juni 2023.
Ia mengungkapkan titik lokasi pembuangan mayat berada di jurang semalam kurang lebih 20 meter di sisi kanan dari arah Cangar-Pacet.
Tim Polrestabes tiba di lokasi kejadian dan melakukan identifikasi termasuk Olah TKP sekitar pukul 15.00 WIB.
"Titik temuannya belum karena menunggu Polrestabes sekitar jam 15.00 WIB langsung menuju ke titik pembuangan mayat itu, lokasinya setelah Gajah Mungkur sisi kiri kalau dari Pacet, Mojokerto," ungkapnya.
Menurut dia, jasad dalam bungkusan koper itu ditemukan sekitar 20 meter di jurang Gajah Mungkur.
"Kalau mayat tadi ditemukan sekitar 20 meter tidak sampai turun dari jalan yang kondisinya tebing," bebernya.
Kondisi jasad di dalam koper yang terbungkus karung warna putih.
Jasad wanita ini diduga korban pembunuhan yang meninggal lebih dari empat hari.
Petugas sempat mencium bau tidak sedap ketika evakuasi jasad.
Baca juga: Sosok Guru Musik Pembunuh Angeline, Sudah Beristri, Tak Tunjukkan Rasa Penyesalan Saat Diinterogasi
"Informasi dari teman-teman yang membantu evakuasi itu sepertinya mayat dibungkus karung terus ditaruh dalam koper," ucap Syaiful.
Petugas melihat rambut yang keluar dari sisi koper saat proses evakuasi.

"Kurang tahu, indikasi (Korban) perempuan soalnya teman-teman sempat melihat rambut panjang yang keluar dari koper hanya itu, cuma kita tidak tahu perempuan apa tidak," terangnya.
Dia menjelaskan sebelumnya petugas Tahura melihat bungkusan karung putih di jurang Gajah Mungkur, pada Sabtu 3 Juni 2023 sekitar pukul 12.00 WIB.
Namun petugas mengabaikan lantaran bungkusan itu dikira sampah.
"Ya tidak ada kecurigaan setelah dapat konfirmasi dari Polrestabes diperkirakan sama pelaku dibuang ke Gajah Mungkur petugas langsung ke lokasi, kita tetap menunggu dari Polrestabes," bebernya.
Polisi mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Sumberglagah untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek Pacet, AKP Amat saat dikonfirmasi membenarkan terkait sesosok jasad dalam koper yang ditemukan di jurang kawasan Gajah Mungkur.
Kasus pembunuhan kini ditangani oleh Polrestabes Surabaya.
"Ditangani Polrestabes, saya tidak dapat info mayat dibawa ke Surabaya," pungkasnya.
Dari sumber internal Kepolisian menyebutkan pelaku kini telah diamankan di Polrestabes Surabaya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pembunuhan Mahasiswi Ubaya, Penadah Mobil Angeline Diamankan, Xpander Korban Dihargai Rp25 Juta,
mayat dalam koper
Xpander
Angeline Nathania
Bambang
Rochmat
Polrestabes Surabaya
Mojokerto
Pacet
pelaku pembunuhan
Mahasiswi Ubaya Diduga Dibunuh Guru Musiknya, Roy Jerat Leher Angeline dengan Tali Celana |
![]() |
---|
Ayah Angeline Tuntut Polisi Beri Pasal Berlapis untuk Rochmat, Ungkap Soal STNK Mobil yang Hilang |
![]() |
---|
Kematian Angeline Nathania Ada Indikasi Pembunuhan Berencana? Sang Ayah Beberkan Beberapa Bukti |
![]() |
---|
Rochmat Pelaku Kasus Mayat dalam Koper Tak Merasa Bersalah, Ibu Angeline: Dia Kayaknya Psikopat |
![]() |
---|
Sosok Guru Musik Pembunuh Angeline, Sudah Beristri, Tak Tunjukkan Rasa Penyesalan Saat Diinterogasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.