Kebakaran di Denpasar

Korban Kebakaran di Jalan Kartini Denpasar Akan Mengungsi di Tenda Pengungsian Hingga Sekolah Dasar

Korban kebakaran yang terjadi di Jalan Kartini Denpasar akan mengungsi di tenda pengungsian hingga Sekolah Dasar.

|
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Warga bergotong royong membangun tenda pengungsian untuk korban kebakaran. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Para korban kebakaran rumah di RT 05, Dusun Wanasari Denpasar yang ada di Jalan Kartini, Denpasar, Bali, akan segera diungsikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Haji Budi (50) selaku Ketua RT 05, Dusun Wanasari Denpasar saat ditemui Tribun Bali di lokasi kejadian pada Selasa 13 Juni 2023 sore.

Haji Budi, Ketua RT 05, Dusun Wanasari Denpasar yang menyebut korban kebakaran di Jalan Kartini Denpasar, Bali, akan diungsikan ke tenda pengungsian, Mushola, dan sekolah dasar.
Haji Budi, Ketua RT 05, Dusun Wanasari Denpasar yang menyebut korban kebakaran di Jalan Kartini Denpasar, Bali, akan diungsikan ke tenda pengungsian, Mushola, dan sekolah dasar. (Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra)

Haji Budi mengatakan, para korban akan diungsikan di tenda pengungsian yang telah dibangun oleh masyarakat sekitar.

Pengungsian dilakukan sembari menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah.

Berdasarkan pantauan Tribun Bali, tenda pengungsian berlokasi tak jauh dari lokasi kebakaran.

“Untuk sementara kita buat tenda dulu sambil menunggu kebijakan pemerintah. Apa arahannya,” ungkap Haji Budi kepada Tribun Bali.

Haji Budi menuturkan, material pembangunan tenda pengungsian berasal dari bantuan warga di Dusun Wanasari Denpasar.

Selain mengungsi di tenda pengungsian, para korban juga akan diungsikan ke Mushola hingga ke sekolah dasar (SD) setempat.

“Sebagian juga ada di Mushola, sebagian juga di SD,” tambahnya.

Baca juga: Kebakaran Puluhan Rumah di Jalan Kartini Denpasar, Butuh Waktu 3 Jam untuk Padamkan Api

Disinggung soal awal mula kebakaran, Haji Budi menuturkan, peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 09.00 WITA ketika dirinya hendak melaksanakan Salat.

Tiba-tiba, ia mendengar ledakan dan segera meminta tolong salah satu kerabatnya untuk mendekat ke sumber suara ledakan.

Mirisnya, yang dilihat oleh kerabatnya yakni peristiwa kebakaran.

Kobaran api yang cukup besar, kata Haji Budi, secepat kilat menyambar rumah warga lainnya.

Menurut Haji Budi, lokasi api pertama berasal dari salah satu rumah warga yang kala itu tengah memasak.

Warga tersebut kemudian pergi untuk membeli garam.

Pasalnya, warga tersebut lupa bahwa dirinya tengah memasak.

Warga itu kemudian baru tersadar ketika mendengar suara ledakan.

“Pas jam 9 itu. Pas lagi mau Salat, ada kebakaran. Saya kirim warga ke sana. Karena api sangat deras, jadi nyambar rumah yang lain. Karena mepet-mepet.”

“Itu warga lagi masak. Terus ditinggal. Dia lupa lagi masak, sudah meledak baru datang. Ditinggal beli garam,” jelas Haji Budi.

Sontak, ia kemudian menghubungi pemadam kebakaran untuk segera meminta pertolongan.

Pemadam kebakaran kemudian tiba sekitar 20 menit usai dihubungi olehnya.

“Iya langsung menghubungi Damkar. Datang 20 menit setelah menghubungi,” ujarnya.

Atas peristiwa tersebut, sebanyak 35 rumah terbakar yang ditempati oleh 43 KK, dengan 118 jiwa.

Ditaksir Haji Budi, kerugian dari peristiwa tersebut mencapai Rp. 700 juta.

“Alhamdullilah nggak ada. Cuma luka saja yang buat masakan itu. Kena kayu. Sekitar 700 juta (kerugian). Ada motor juga, 4. Kurang lebih sekian,” pungkas Haji Budi, Ketua RT 05, Dusun Wanasari Denpasar.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved