Berita Bangli

Kecelakaan Maut Renggut Mimpi Siswa SMPN 2 Bangli, Kadek Wikadana Bercita-cita Jadi TNI/Polri

Kepala SMPN 2 Bangli, I Wayan Agus Suardana, saat dikonfirmasi membenarkan kabar duka tersebut.

Istimewa
Kadek Wikadana saat menghadiri acara kelulusan di SMPN 2 Bangli. Sabtu (10/6/2023). 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Keluarga Besar SMPN 2 Bangli berduka. Ini setelah tersiar kabar ihwal satu alumni SMPN 2 Bangli bernama Kadek Wikadana, meninggal dunia pada Kamis (15/6/2023) akibat musibah kecelakaan maut

Kepala SMPN 2 Bangli, I Wayan Agus Suardana, saat dikonfirmasi membenarkan kabar duka tersebut.

Diakui jika seluruh guru dan siswa, merasa kehilangan atas kepergian Kadek Wikadana.

Terlebih diketahui jika remaja berusia 16 tahun itu baru saja lulus pada 10 Juni lalu. 

Agus Suardana mengungkapkan, musibah kecelakaan maut yang dialami Kadek Wikadana terjadi pada Selasa (13/6/2023).

Berdasarkan informasi yang dia terima, musibah itu berawal saat remaja asal Banjar/Kelurahan Kubu, Bangli itu bersama teman-temannya tengah membuat layang-layang di Balai Banjar Kubu.

Baca juga: TOK! Pemilu 2024 Gunakan Sistem Proporsional Terbuka, Pengamat: Peluang Partai Kecil Dapat Kursi

Baca juga: Sebut Soal Kehadiran Wanita, Inge Anugrah Beberkan Alasan Tak Boleh Datang Ke Rumah Ari Wibowo

Ilustrasi kecelakaan  - Keluarga Besar SMPN 2 Bangli berduka. Ini setelah tersiar kabar ihwal satu alumni SMPN 2 Bangli bernama Kadek Wikadana, meninggal dunia pada Kamis (15/6/2023) akibat musibah kecelakaan maut. 

Kepala SMPN 2 Bangli, I Wayan Agus Suardana, saat dikonfirmasi membenarkan kabar duka tersebut.
Ilustrasi kecelakaan - Keluarga Besar SMPN 2 Bangli berduka. Ini setelah tersiar kabar ihwal satu alumni SMPN 2 Bangli bernama Kadek Wikadana, meninggal dunia pada Kamis (15/6/2023) akibat musibah kecelakaan maut.  Kepala SMPN 2 Bangli, I Wayan Agus Suardana, saat dikonfirmasi membenarkan kabar duka tersebut. (tribun bali/dwisuputra)

Sekitar pukul 22.00 Wita, ia hendak membeli nasi. Ia berangkat bersama salah satu temannya, mengendarai sepeda motor.

"Awalnya hendak beli nasi ke arah selatan. Tapi baru beberapa meter, ia putar arah ke utara untuk membeli martabak di depan kantor Lurah Kubu.

Ketika belok kanan mau ke utara itu, pada saat bersamaan ada mobil kijang dari arah utara ke selatan, sehingga terjadi kecelakaan," ungkapnya.

Kadek Wikadana yang hilang kesadaran langsung ditolong warga, dan dilarikan ke RSU Bangli untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Saat di ICU, Kadek mengalami patah tulang leher dan kaki, serta pendarahan di otak. Sedangkan temannya yang dibonceng hanya mengalami luka ringan," sebutnya.

Kadek Wikadana saat menghadiri acara kelulusan di SMPN 2 Bangli. Sabtu (10/6/2023).
Kadek Wikadana saat menghadiri acara kelulusan di SMPN 2 Bangli. Sabtu (10/6/2023). (Istimewa)

Agus Suardana juga mengatakan, pasca musibah kecelakaan maut itu, Kadek Wikadana sempat menjalani perawatan di RSU Bangli selama dua hari.

Hingga pada Kamis (15/6/2023) sekitar pukul 03.30 Wita, ia menghembuskan nafas terakhir.

Agus Suardana mengatakan, semasa hidup Kadek Wikadana termasuk sebagai siswa yang rajin.

Ia juga tergolong siswa yang aktif, dan sempat ikut berpartisipasi dalam ajang Porsenijar Bangli pada cabang olahraga atletik.

"Ia juga sangat dekat dengan guru-guru di sekolah. Dan karena kedekatan inilah banyak guru-guru yang merasa kehilangan atas kabar duka ini," ungkapnya.

Tak hanya dekat dengan guru-guru, Agus Suardana mengaku jika Kadek Wikadana juga dekat dengan dirinya selaku kepala sekolah.

Kata Agus Suardana, saat persiapan acara kelulusan, Kadek Wikadana sempat mengutarakan ingin menjadi seorang anggota TNI/Polri.

"Namun karena faktor ekonomi, akhirnya dia memutuskan melanjutkan pendidikan ke SMKN 2 Bangli jurusan pariwisata," ungkapnya. 

Sesuai rencana, jenazah Kadek Wikadana akan dikuburkan Kamis malam. Jenazah dari rumah sakit akan langsung dibawa ke setra (kuburan) di Banjar Kubu, karena di desa masih ada upacara yadnya.

"Kami keluarga besar SMPN 2 Bangli turut berduka cita, atas meninggalnya Kadek Wikadana. Semoga arwah Kadek Wikadana diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa.

Saya juga mengimbau pada anak-anak, siswa, agar tidak mengendarai sepeda motor karena belum cukup umur. Dan juga memerhatikan keselamatan di jalan raya," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved