Timnas Indonesia

Total Football Timnas Indonesia Ditahan Seri Palestina, Erick Thohir Puji Trio Bek Shin Tae-yong Ini

Orang nomor satu di PSSI, Erick Thohir, buka suara terkait hasil skor kacamata 0-0 di laga FIFA Matchday antara Timnas Indonesia vs Palestina

Editor: Ady Sucipto
dok ist/PSSI
Bek Timnas Indonesia Rizky Ridho menghalau bola dengan tandukan kepala di laga lawan Palestina di FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu 14 Juni 2023. Total Football Timnas Indonesia Ditahan Seri Palestina, Erick Thohir Puji Trio Bek Shin Tae-yong Ini 

TRIBUN-BALI.COM – Orang nomor satu di PSSI, Erick Thohir, buka suara terkait hasil skor kacamata 0-0 di laga FIFA Matchday antara Timnas Indonesia vs Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu 14 Juni 2023.

Kendati berakhir imbang, Erick Thohir terlihat puas dengan permainan yang diperlihatkan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong melawan Palestina.

Pasukan Shin Tae-yong di laga Timnas Indonesia vs Palestina tidak memperlihatkan ciut nyali kendati menghadapi tim ranking 93 FIFA.

Baca juga: Kata Shin Tae-yong Soal Rafael Struick & Ivar J di Laga Timnas Indonesia vs Palestina, Beber Ini

Dilansir dari laman FIFA, Timnas Indonesia sebelum berlaga lawan Palestina menghuni peringkat 143.

Sementara Palestina punya catatan ranking yang lebih baik dari Timnas Indonesia yakni berada di urutan 93.

Selisih ranking yang cukup jauh dengan Palestina tidak membuat gentar mental perlawanan Timnas Indonesia yang justru menguasai jalannya pertandingan.

Bahkan beberapa kali Timnas Indonesia unjuk gigi dengan kombinasi umpan-umpan satu dua di jantung pertahanan Palestina.

Permainan ngotot yang diperlihatkan pemain Timnas Indonesia dan mendominasi permainan dinilai sebagai hal yang positif.

"Dari segi permainan terlihat Indonesia mendominasi," buka Erick Thohir dikutip dari laman PSSI.

"Statistik menunjukkan itu, 60 persen-40 persen. Paling tidak ada tiga peluang di babak pertama yang potensi jadi gol," sambungnya.

"Meski imbang, saya puas melihat kerjasama tim yang tampak padu, meski beberapa pemain baru tergabung, termasuk pemain naturalisasi kita," akui Erick Thohir.

Dengan performa yang ditunjukkan Timnas Indonesia, Erick Thohir mengaku tak sabar melihat pertandingan FIFA Matchday selanjutnya kontra Argentina.

Terlebih lini belakang Timnas Indonesia bermain solid dihadapan Palestina yang notabene unggul postur badan.

Permainan apik lini bertahan Timnas Indonesia membuat Erick Thohir menyanjung 3 nama.

Mereka adalah Asnawi Mangkualam yang bertindak sebagai kapten dan fullback kanan.

Berikutnya dua nama sisa yakni Elkan Baggot dan Rizky Ridho yang dipercaya mengisi jantung pertahanan Timnas Indonesia.

"Melihat penampilan malam ini, saya menilai Indonesia punya modal bagus menantang juara dunia, Argentina," ucap Erick Thohir.

"Terlebih, saya akui sektor pertahanan kita sangat solid dengan adanya Elkan Baggot, lalu Asnawi, dan juga Rizky Ridho," pujinya.

"Nyali mereka tampil lepas dan menekan lawan sejak awal pertandingan sudah memperlihatkan mereka menikmati permainan dan tidak mau kalah," tandas Erick Thohir.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (jaket hitam) menyaksikan Timnas Indonesia vs Palestina pada pertandingan FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Rabu (14/6/2023) malam WIB.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (jaket hitam) menyaksikan Timnas Indonesia vs Palestina pada pertandingan FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Rabu (14/6/2023) malam WIB. (Dok via Tribunnews)

Hasil imbang Timnas Indonesia dengan Palestina menghasilkan 4 analisis berdasarkan data statistik selama 90 menit.

Di antaranya membahas dominasi Timnas Indonesia, mandulnya lini serang, kesolidan pemain bertahan hingga evaluasi yang wajib dilakukan Shin Tae-yong.

Pola Permainan Elite

Beberapa kali Timnas Indonesia menunjukkan umpan-umpan kombinasi di pertahanan musuhnya tersebut.

Seperti pada babak pertama ketika aliran bola yang kerap diarahkan kepada Rafael Struick.

Dalam susunan pemain Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memasang Struick di belakang Dimas Drajad yang bertugas sebagai ujung tombak.

Timnas Indonesia bermain imbang 0-0 saat berhadapan dengan Palestina dalam laga bertajuk FIFA Matchday melawan Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (14/6) malam.
Timnas Indonesia bermain imbang 0-0 saat berhadapan dengan Palestina dalam laga bertajuk FIFA Matchday melawan Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (14/6) malam. (Tribun Surya/Habib)

Namun realita di atas lapangan berbeda, Struick dan Dimas sering bertukar posisi untuk mengobrak-abrik pertahanan Palestina.

Struick maupun Dimas kerap mendapatkan umpan terukur dari pemain tengah Timnas Indonesia yang diisi Marck Klok, Ricky Kambuaya dan Marselino Ferdinan.

Pola penyerangan Timnas Indonesia yang mengandalkan umpan pendek itu terus berjalan hingga babak kedua.

Masuknya Dendy Sulistyawan menggantikan Struick membuat penyerang Timnas Indonesia lebih mencair.

Dendy mengandalkan kecepatannya untuk menyisir sisi lapangan untuk memberikan umpan ke dalam kotak penalti.

Sayangnya kejeniusan Shin Tae-yong meracik pola permainan itu gagal membuahkan satu gol pun di FIFA Matchday kali ini.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong berbicara dengan asistennya pada sesi pemusatan latihan. (DOK: PSSI)
Mandul

Kegagalan Timnas Indonesia mencetak gol jelas menjadi alarm bagi Shin Tae-yong.

Sebab arsitek asal Korea Selatan itu sering mengeluhkan ketajaman para penyerang Timnas Indonesia.

Keberadaan Dimas Drajad, Dendy Sulistyawan hingga Rafael Struick masih belum menjadi solusi mandulnya lini serang.

Tampaknya masalah ketajaman masih menjadi pekerjaan rumah untuk pelatih yang pernah menangani Korea Selatan di Piala Dunia tersebut.

Pantas Dipuji

Terlepas masalah lini serang, peforma kiper, lini bertahan hingga gelandang pantas mendapatkan pujian.

Mulai dari Syahrul Trisna yang menunjukkan ketenangannya ketika Palestina melakukan serangan.

Kiper Persikabo 1973 itu beberapa kali mengantisipasi peluang Palestina, baik secara langsung maupun bola mati.

Syahrul Trisna juga berani menguasai bola dan tidak menunjukkan kepanikan saat mendapatkan pressing dari striker lawan.

Penampilan apik Syahrul Trisna juga ditunjang dengan kokohnya duet Rizky Ridho dengan Elkan Baggot di jantung pertahanan.

Sementara Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan mampu menempatkan diri sebagai fullback ketika membantu pertahanan hingga menyerang.

Beralih ke gelandang, Marc Klok menunjukkan kelasnya sebagai jenderal lapangan tengah.

Klok bisa cepat beradaptasi dengan dua tandemnya Ricky Kambuaya dan Marselino Ferdinan.

Peran Klok cukup memberikan keleluasaan kepada Kambuaya dan Marselino untuk mengkreasikan serangan-serangan berbahaya.

Evaluasi

Berdasarkan analisis tersebut, Shin Tae-yong masih memiliki waktu untuk memperbaiki kekurangan Timnas Indonesia sebelum bertemu Argentina.

Timnas Indonesia diharapkan bisa menunjukkan permainan terbaiknya di depan Argentina yang kemungkinan besar menurunkan lapis kedua.

Kabar Argentina memainkan pemain lapis kedua bisa menjadi keuntungan Timnas Indonesia untuk menunjukkan kualitas mereka.

Pemain lapis kedua Argentina juga tidak bisa dipandang remeh, karena rata-rata mereka bermain di kompetisi Eropa.

Menarik dinantikan bagaimana hasil evaluasi Shin Tae-yong ketika Timnas Indonesia menjalani pertandingan kedua FIFA Matchday.

Akankah permasalahan lini serang bisa teratasi dan mencetak gol di gawang juara Piala Dunia 2022 tersebut.

Ini merupakan tantangan besar bagi lini serang Timnas Indonesia untuk membuktikan tajinya.

(Tribunnews.com/Ipunk)

>>> Baca berita terkait lainnya <<< 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Timnas Indonesia Diimbangi Palestina, Erick Thohir Singgung Permainan Garuda & Puji 3 Nama

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved