DPR RI Nyoman Parta Geram Masih Ada Pengoplos Gas, Apresiasi Kodim Gianyar

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Anggota DPR RI Dapil Bali, I Nyoman Parta mengaku sangat geram atas masih adanya oknum yang melakukam praktik pengoplosan gas, yakni memasukkan isi gabung gas 3 kilogram (Kg) ke tabung gas 12 Kg dan 50 Kg.

Sebab, hal tersebut sama saja dengan merampas hak masyarakat miskin.

Sebab praktik tersebut membuat stok LPG 3 Kg menjadi langka.

Bahkan kelangkaan tersebut, telah terjadi sejak dua pekan ini.

Hal itu pun secara tak langsung membuat harga gas LPG 3 Kg di warung-warung, terus mengalami kenaikan.

Padahal pemerintah pusat, telah konsisten menyuplai gas 3 Kg ke Bali.

Politikus PDIP yang kini duduk di Komisi IV itu, pun mengapresiasi Komandos Distrik Militer (Kodim) Gianyar, Bali yang telah menggrebek, mengamankan, dan menyerahkan terduga pelaku pengoplos gas beserta barang buktinya ke Polres Gianyar guna proses hukum lebih lanjut.

"Atas tindakan pihak Kodim Gianyar saya menyampaikan apresiasi dan banyak terimakasih," ujar pria asal Desa Guwang, Sukawati itu.

Baca juga: Masyarakat di Wilayah Badung Selatan Antusias Pada Oprasi Pasar Gas LPG 3 Kg Oleh Pemkab Badung

Parta mengatakan, ia sangat marah pada oknum pengoplos tersebut. Dikarenakan upayanya diamanfaatkan oknum itu.

Sebab, ketika gas LPG 3 Kg langka, ia meminta pada Pertamina untuk menyalurkan kuota tambahan untuk Bali.

Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 228 buah.

Namun ia tak menduga, hal itu justru dimanfaatkan oleh oknum warga tak bertanggung jawab. 

"Saat terjadi kelangkaan gas LP3 3 Kg di awal bulan Juni 2023, saya menyikapi dengan serius agar pertamina segera mencari solusi dan Pertamina melakukan exstra dropping sebanyak 228 ribu LPG 3 Kg sehingga kelangkaan gas bisa diatasi,"

"Saya sejak awal telah menduga kelangkaan terjadi karena LPG 3 Kg dioplos. Eh ternyata benar, Sabtu kemarin ada berita bahwa Kodim telah melakukan penggerebekan di sebuah lokasi di Banjar Pekandelan,Kelurahan Abianbase, Gianyar dengan menemukan barang bukti 400 tabung LPG 3 Kg dan ratusan tabung 12 Kg," ujar Parta.

Parta pun berharap, Kodim lainnya di Bali melakukan hal serupa, supaya praktik demikian bisa segera berakhir.