Pelebon Raja Denpasar IX
Puri Agung Denpasar Sebut Pelebon Raja Denpasar IX Tak Jor-joran: Bentuk Esensi Pelestarian Budaya
Keluarga Puri Agung Denpasar sebut Karya Pelebon Raja Denpasar IX tidak jor-joran
Puri Agung Denpasar Sebut Pelebon Raja Denpasar IX Tak Jor-joran: Bentuk Esensi Pelestarian Budaya
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Keluarga Puri Agung Denpasar mengatakan jika Karya Pelebon (pembakaran Jenazah) Raja Denpasar IX , Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan tidak jor-joran.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia Karya Pelebon Raja Denpasar IX, Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda.
"Beliau (almarhum Raja Denpasar IX) memiliki kepantasan dan secara kemampuan ini tidak jor-joran. Kami hanya ingin meneruskan tatanan-tatanan puri yang terbaik," kata Dharmayuda pada Selasa 20 Juni 2023.
Dilansir dari Antara pada Rabu 21 Juni 2023, ia mengatakan persiapan upacara Pelebon Raja Denpasar IX telah berjalan selama 4 bulan yang puncaknya pada hari ini, Rabu 21 Juni 2023.
Kemudian dirinya melanjutkan jika karya ini bisa terlaksana berkat kerjasama dukungan keluarga besar Pasemetonan Ageng Putri Agung Denpasar.
Baca juga: UPDATE: Jenazah Raja Denpasar IX Sudah Dinaikan ke Bade Tumpang 11
"Pasemetonan menempatkan beliau di tempat yang tertinggi dan utama karena beliau adalah sang abiseka. Satu-satunya raja di Bali yang terabiseka (dinobatkan raja) dengan prosesi tertinggi sama seperti Ratu Peranda (pendeta Hindu)," ujarnya.
Oleh karena itu dari pihak keluarga sepakat untuk memberikan persembahan kepada almarhum Raja Denpasar IX dengan tingkatan upacara tertinggi yang dikenal dengan Karya Pelebon Nyawa Ngesti Wedana.
"Itu tingkatan upacara yang paling utama yang kami ambil karena memang beliau seorang abiseka. Kalau beliau tidak abiseka mungkin tingkatan upacara lebih rendah dan tidak menggunakan bade tumpang (tingkat) 11. Namun cukup sampai tumpang sembilan saja," ucapnya.
Dharmayuda menambahkan layon (jenazah) dari puri akan digotong langsung oleh pihak keluarga dari Puri Agung Denpasar di Jalan Veteran No 62 Denpasar.
Kemudian akan dinaikkan ke bade (wadah jenazah) tumpang 11 setinggi 22 meter berdekatan dengan rumah jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha dan perempatan Patung Catur Muka, karena tempat tersebut merupakan lokasi Puri Agung Denpasar sebelum perang puputan pada tahun 1906.

Selanjutnya iring-iringan jenazah menuju ke Setra Badung.
Untuk tempat pembakaran berupa lembu dan setelah pembakaran abu jenazah akan dilarung ke Pantai Sanur.
Sebut Bentuk Esensi Pelestarian Budaya
AA Bagus Amertajaya, perwakilan keluarga Puri Denpasar lainnya menambahkan upacara tersebut sebagai esensi pelestarian budaya, bukan jor-joran karena tak semua bisa melaksanakannya meski memiliki kemampuan.
Baca juga: UPDATE: Palebon Raja Denpasar, Laskar Bali Shanti dan Baladika Gotong-royong Bantu Atur Lembu & Bade
Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan
Raja Denpasar IX
Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda
Denpasar
pelebon
UPDATE: Jenazah Raja Denpasar IX Sudah Dinaikan ke Bade Tumpang 11 |
![]() |
---|
UPDATE: Palebon Raja Denpasar, Laskar Bali Shanti dan Baladika Gotong-royong Bantu Atur Lembu & Bade |
![]() |
---|
UPDATE: Ketua DPD RI La Nyalla Hadiri Palebon Raja Denpasar IX, Serahkan Penghargaan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Puncak Palebon Raja Denpasar IX, Terjunkan Puluhan Personel, Digelar Prosesi Malaspas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.