Fajri Pria Bobot 300 Kg

Muhammad Fajri, Pria Obesitas Ekstrem Asal Tangerang Hembuskan Napas Terakhir di RSCM Pagi Ini

Muhammad Fajri, pemuda berusia 27 tahun asal Tangerang yang menderita obesitas ekstrem dikabarkan wafat pada dini hari tadi di RSCM Jakarta.

|
Editor: Mei Yuniken
Tim Damkar Kota Tangerang
Pasien obesitas Muhammad Fajri (26) saat dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, dengan menggunakan truk, Jumat (9/6/2023). Fajri meghembuskan napas terakhirnya hari ini Kamis 22 Juni 2023 pada pukul 01.25 WIB. 

Saat itu, sebanyak 14 dokter dari berbagai bidang keahlian dikerahkan untuk memantau kondisi kesehatan Fajri.

Tim dokter menyebut ada masalah di bagian pernapasan Fajri serta sejumlah luka infeksi di tubuh pemuda obesitas itu akibat luka gesekan dan lembab karena terlalu lama berbaring.

Fajri Menangis Setiap Jam 3 Subuh

Soal rintihan Fajri yang selalu terdengar setiap pukul tiga subuh, disampaikan oleh Acim, tetangga Fajri di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang.

Acim kaget mendengar tangisan itu. Dia pun menyadari bahwa suara itu adalah Fajri, pria obesitas yang tinggal di sebelah rumahnya.

"Saya kan di sini (rumah) kalau malam tuh jam 2-3 dini hari, kadang Fajri suka nangis katanya sakit," kata Acim saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Kamis (15/6/2023).

Lantaran khawatir dengan kondisi Fajri, keesokan harinya Acim menanyakan apa yang terjadi.

Fajri mengatakan kerap mengalami sakit, terutama di kaki dan tangannya pada malam hari.

Baca juga: Tim Dokter RSCM Ungkap Kondisi Terkini Fajri Pria Bobot 300 Kg, Sebut Lebih Parah dari Arya Permana

Hal itu yang menjadi salah satu pertimbangan Fajri akhirnya mau dibawa ke rumah sakit.

Fajri pria dengan bobot 300kg saat akan dibawa ke RSCM. RSUD Kota Tangerang akhirnya merujuk Muhammad Fajri ke RSCM karena tak sanggup menangani kasus obesitas yang dideritanya.
Fajri pria dengan bobot 300kg saat akan dibawa ke RSCM. RSUD Kota Tangerang akhirnya merujuk Muhammad Fajri ke RSCM karena tak sanggup menangani kasus obesitas yang dideritanya. (Warta Kota/Gilbert Sem Sandro)

"Sebelumnya kan dia ga pernah mau dibawa berobat, padahal warga sudah pada nyaranin tapi dia selalu gamau. Nah karena ia sakit itu akhirnya mau tuh berobat," papar Acim.

Meski tinggal bersebelahan, Acim mengaku tak banyak berkomunikasi dengan Fajri. Apalagi saat Fajri masih bisa beraktivitas.

Fajri lebih banyak berhubungan dengan Herman, tetangga yang tinggal di sebelah kiri rumahnya.

"Dia tinggal di sini sekitar empat tahun lalu. Sekarang cuma tinggal sama ibunya aja, bapaknya dia meninggal dua tahun lalu. Terus abangnya tinggalnya misah ga di sini," papar Acim.

Sebelum mengalami kecelakaan yang membuatnya tak bisa beraktivitas, Acim menyebut Fajri kerap bepergian dengan sepeda motornya.

Saat itu, Fajri bekerja sebagai biro saja pengurusan surat-surat kendaraan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved