Advetorial

LPEM FEB UI: Integrasi GoTo Bantu Mitra Pertahankan Pendapatan di Tengah Pulihnya Kegiatan Offline

Dampak dari penggabungan perusahaan diperoleh dari hasil survei pendapatan mitra driver dan mitra UMKM yang dilakukan pada akhir Desember 2022 hingga

Istimewa
Tanah Sullivan - Head of Sustainability Grup GoTo menjelaskan komitmen Nol Hambatan (Zero Barriers) dalam acara Konferensi Pers - Penelitian LPEM FEB UI: Dampak Integrasi GoTo terhadap Mitra di Ekosistem (20/6) di Jakarta Selatan. Bagian dari komitmen keberlanjutan tiga nol (three zeros commitment) di 2030, Nol Hambatan berfokus dalam menghilangkan hambatan untuk tumbuh dan berkembang bagi mitra pengemudi, pedagang dan konsumen di ekosistem GoTo. Hal ini dilakukan GoTo dengan dengan menyediakan platform yang dapat diakses dan inklusif, mendorong inklusi keuangan mitra, dan meningkatkan partisipasi perempuan di ekonomi digital yang mana lebih dari setengah pekerja tambahan mitra usaha GoTo adalah perempuan. 

TRIBUN-BALI.COM - Di tengah situasi ekonomi yang menantang, akibat pandemi dan kembalinya transaksi offline di tahun 2022, integrasi ekosistem teknologi mampu membuat mitra yang terlibat di dalamnya lebih tangguh.

Ketangguhan tercermin dari pendapatan mitra yang cenderung konsisten atau meningkat. Demikian kajian terbaru, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (“LPEM FEB UI”) terhadap mitra PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (“GoTo”), ekosistem digital terbesar di Indonesia.

Chaikal Nuryakin, Ph.D Kepala LPEM FEB UI, dalam konferensi pers hari ini, mengatakan tahun 2022, masyarakat secara umum masih menahan konsumsi, terlihat dari indeks pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih lebih rendah dari periode sebelum pandemi.

"Namun demikian, platform teknologi telah menjadi pilihan masyarakat untuk konsumsi. Sehingga, mitra ekosistem teknologi pendapatannya tetap konsisten atau meningkat,” katanya. 

Riset LPEM FEB UI menemukan bahwa mitra usaha Gojek dan GoTo Financial mengalami peningkatan pendapatan rata-rata 5 persen. Sementara, mitra penjual Tokopedia pendapatannya konsisten.

(kiri-kanan) Prani Sastiono, Ph.D - Peneliti LPEM dan Asisten Profesor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Tanah Sullivan - Head of Sustainability Grup GoTo, dan Chaikal Nuryakin - Ph.D Kepala LPEM FEB UI dalam acara peluncuran kajian terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) terhadap mitra GoTo di Jakarta Selatan (20/6). Menurut kajian terbaru LPEM FEB UI, ekosistem yang inklusif dan minim hambatan akan mendorong peningkatan akses pendapatan, inklusi keuangan dan kesetaraan gender. GoTo sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia berperan dalam memberikan akses inklusif untuk masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan agar mereka tetap dapat mengakses sumber penghidupan yang layak.
(kiri-kanan) Prani Sastiono, Ph.D - Peneliti LPEM dan Asisten Profesor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Tanah Sullivan - Head of Sustainability Grup GoTo, dan Chaikal Nuryakin - Ph.D Kepala LPEM FEB UI dalam acara peluncuran kajian terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) terhadap mitra GoTo di Jakarta Selatan (20/6). Menurut kajian terbaru LPEM FEB UI, ekosistem yang inklusif dan minim hambatan akan mendorong peningkatan akses pendapatan, inklusi keuangan dan kesetaraan gender. GoTo sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia berperan dalam memberikan akses inklusif untuk masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan agar mereka tetap dapat mengakses sumber penghidupan yang layak. (Istimewa)

Chaikal memaparkan kajian terbaru ini bertujuan untuk memahami dampak integrasi platform dan bagaimana pemanfaatan teknologi bisa mempengaruhi kehidupan pengguna di dalamnya sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kasus GoTo menarik untuk dipelajari karena selain mereka ekosistem teknologi terbesar, GoTo juga melibatkan banyak elemen masyarakat mulai dari mitra pengemudi hingga para pedagang UMKM. Berdasarkan riset sebelumnya, GoTo diestimasi memberikan nilai tambah Rp349-428 triliun terhadap perekonomian nasional, setara dengan 1,8-2,2 % PDB Indonesia di tahun 2022.

Chaikal melanjutkan, kajian LPEM juga mengungkapkan bahwa pemanfaatan layanan keuangan mitra usaha GoTo berada di atas rata-rata nasional. Penggunaan layanan keuangan oleh mitra, antara lain dompet digital, mobile banking, dan tabungan semakin meningkat di 2022, dari 88 % di tahun 2021 menjadi 91 % di tahun 2022. Angka ini lebih tinggi daripada 85 % rata-rata nasional jumlah masyarakat Indonesia yang menggunakan layanan keuangan formal menurut Otoritas Jasa Keuangan.

Temuan menarik lainnya adalah terkait ekosistem GoTo yang inklusif dan mudah digunakan (rendah hambatan) sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Menurut Chaikal, sebuah platform yang inklusif dan rendah hambatan membuat peluang lebih setara bagi masyarakat dari berbagai kelompok, mendorong interaksi yang lebih kaya, keterwakilan yang lebih adil, mendorong adanya solusi berkelanjutan, serta pada akhirnya pertumbuhan ekonomi.

“Contohnya, tingkat pendidikan biasanya menjadi hambatan pertama bagi masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan dan penghidupan. Platform GoTo yang tidak mensyaratkan level pendidikan tertentu, membuat semakin banyak masyarakat bisa berpartisipasi dalam ekonomi digital. Masyarakat bisa mendapatkan akses pendapatan tetapi dengan waktu yang fleksibel. Sifat inklusif dan rendah hambatan ini kemudian menimbulkan efek bola salju positif lainnya yaitu peningkatan inklusi keuangan dan kesempatan kerja bagi perempuan,” ungkap Chaikal.

Hasil kajian LPEM UI menunjukkan, mitra pengemudi roda dua GoTo berasal dari mereka yang tidak tamat SD hingga sarjana, dengan mitra yang memiliki pendidikan SMA sederajat mendominasi. Di sisi mitra penjual Tokopedia hampir sebagian besar merupakan lulusan D4/S1 dan diikuti lulusan SMA sederajat. Sedangkan, hampir setengah dari responden mitra usaha GoTo adalah lulusan SMA dan sederajat.

(Kiri-kanan) Paulina, Perwakilan Mitra GoRide dan Ketua Komunitas Lady Driver Mitra Gojek, Muhammad Septiansyah, VP of Business & Operation Toko Kopi Tuku dan Perwakilan Seller Tokopedia, Fonny Sisilia, Pemilik Usaha Mie Ayam Bangka Bintaro dan Perwakilan Mitra Usaha GoFood turut hadir dalam acara Konferensi Pers - Penelitian LPEM FEB UI: Dampak Integrasi GoTo terhadap Mitra di Ekosistem (20/6) di Jakarta Selatan. Ketiga perwakilan mitra GoTo membagikan pengalaman mereka selama bergabung dengan ekosistem GoTo yang terus memberikan dampak positif. Solusi teknologi dan non-teknologi yang diberikan oleh ekosistem GoTo mendorong setiap mitra dapat berkembang secara berkelanjutan dari segala aspek kehidupan. GoTo juga mendorong inklusi keuangan mitra, di mana tingkat kepemilikan tabungan, mobile banking, dan asuransi kesehatan mitra GoTo di atas rata-rata nasional.
(Kiri-kanan) Paulina, Perwakilan Mitra GoRide dan Ketua Komunitas Lady Driver Mitra Gojek, Muhammad Septiansyah, VP of Business & Operation Toko Kopi Tuku dan Perwakilan Seller Tokopedia, Fonny Sisilia, Pemilik Usaha Mie Ayam Bangka Bintaro dan Perwakilan Mitra Usaha GoFood turut hadir dalam acara Konferensi Pers - Penelitian LPEM FEB UI: Dampak Integrasi GoTo terhadap Mitra di Ekosistem (20/6) di Jakarta Selatan. Ketiga perwakilan mitra GoTo membagikan pengalaman mereka selama bergabung dengan ekosistem GoTo yang terus memberikan dampak positif. Solusi teknologi dan non-teknologi yang diberikan oleh ekosistem GoTo mendorong setiap mitra dapat berkembang secara berkelanjutan dari segala aspek kehidupan. GoTo juga mendorong inklusi keuangan mitra, di mana tingkat kepemilikan tabungan, mobile banking, dan asuransi kesehatan mitra GoTo di atas rata-rata nasional. (Istimewa)

Tanah Sullivan, Head of Sustainability Grup GoTo, mengapresiasi hasil penelitian dari LPEM FEB UI  tersebut. “Sejak kami berdiri, semangat kami adalah mempermudah berbagai lapisan masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi melalui teknologi. Kami di GoTo punya komitmen Nol Hambatan (Zero Barriers) yaitu menghilangkan hambatan untuk tumbuh dan berkembang di ekosistem kami, baik bagi mitra pengemudi, pedagang dan konsumen.”

Sebagai contoh, di tahun 2022 GoTo meluncurkan  berbagai kegiatan untuk meningkatkan inklusi keuangan para mitra pengemudi dengan cara menguji coba akses ke  pinjaman mikro, melakukan program literasi keuangan, dan mengembangkan sistem penilaian kredit untuk lebih meningkatkan akses mitra pengemudi ke pinjaman non-predatory. Sementara, untuk mitra pedagang, GoTo mengembangkan inisiatif hyperlocal, guna membantu pedagang mendapatkan order yang lebih banyak dari konsumen yang lokasinya lebih dekat.

Lebih lanjut, kajian juga menemukan bahwa GoTo telah berperan dalam mendorong partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi. “Kami melihat di ekosistem GoTo memberi peluang bagi perempuan untuk memiliki kesempatan dalam berkontribusi dalam kegiatan perekonomian melalui berbagai peluang yang ditawarkan, sehingga ini bisa membantu mendorong kesetaraan gender.”

Ekosistem GoTo dapat membantu mewujudkan kesetaraan gender melalui penciptaan kesempatan kerja bagi perempuan. Para mitra pedagang dan penjual di ekosistem GoTo biasanya mempekerjakan 2-3 pekerja, dengan lebih dari 50 % nya adalah pekerja perempuan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved