Tikermon by Chocomory  Butter Cookies Tertipis di Dunia Kini Hadir di Bali

TRIBUN-BALI.COM - Chocomory akhirnya membuka secara resmi store terbarunya di Bali.

Yang berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai Nomor 12x, Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Rabu, 1 Mei 2024.

Dari store baru ini, juga menjual produk terbaru dari Chocomory, yakni Tikermon yang sekaligus juga menjadi nama dari store tersebut.

Tikermon by Chocomory sesuai namanya merupakan kue tipis krispi dengan bertaburkan almond.

Terdapat dua varian dari produk yang hanya bisa didapatkan di Bali, yakni coffe dan original.

Owner Tikermon by Chocomory, Axel Sutantio, mengaku sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dapat membuka toko ke-17 dan pertama di luar Pulau Jawa.

Tikermon ini pun menjadi spesial store yang ketiga dari Chocomory.

Baca juga: APMF Jadi Ruang Pelaku Industri Pemasaran, Media & Komunikasi Berjejaring, Satukan Kreativitas!

Baca juga: BUPATI Giri Prasta Terima Audiensi Wabup Karangasem, Simak Pembicaraannya

“Kami memiliki 16 store di Jawa, jadi konsep pertama yang produk viral Chocomory yaitu Moomooroll, itu ada di puncak, dan daerah Jawa Barat.

Yang kedua ada di Bandung, yaitu tiramisusu, dan yang di Bali ini kami bwrharap dan mohon doanya menjadi konsep viral kami yang ketiga,” ujarnya.

Dalam menyediakan produk terbaru Chocomory, ia mengaku sampai membuat mesin, resep, dan metode produksi khusus yang belum ada di Indonesia.

Sehingga Tikermon yang merupakan kue tipis krispi dengan taburan almond ini hanya dimiliki oleh Chocomory.
Bahkan Axel mengklaim Tikermon adalah butrer cookies tertipis  sedunia.

“Kami selalu mau produk-produk kami ini kualitasnya luar biasa, karema kami menggunakan ingridient yang terbaik. Tetapi dengan harga yang rasional atau masuk akal,” ungkapnya.

General Manager Tikermon by Chocomory, Angeline Ariani Setiawati menyatakan  produk dari Tikermon ini langsung diproduksi di belakang store.

Bahkan wisatawan yang datang ke Bali pun dapat langsung mencicipi langsung karena lokasinya yang dekat bandara.

“Kami ingin menjadikan ini first stop di Bali. Keluar dari bandara, dia bisa ngemil produk kami. Kemudian saat pulang, bawa oleh-oleh, dia bisa datang lagi ke tempat kami,” ucap Ine.