Berita Bali
BMKG Minta Waspadai Gelombang Laut Setinggi Hingga 4 Meter, Cuaca di Selat Bali Masih Normal
BMKG minta waspadai gelombang laut di Selat Bali, Cuaca di Selat Bali masih normal.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Kartika Viktriani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - BMKG memprakirakan ketinggian gelombang laut hingga empat meter berpotensi terjadi di beberapa titik termasuk Selat Bali bagian selatan.
Potensi gelombang tinggi ini diprediksi terjadi hingga akhir pekan mendatang.
Atas hal ini, Satpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk terus berkoordinasi untuk memantau kondisi gelombang laut.
Terlebih lagi, saat ini peningkatan aktivitas atau kepadapan kendaraan sudah mulai terjadi serangkaian Hari Raya Idul Adha serta liburan sekolah.
Menurut data data wilayah pelayaran, BMKG memprakirakan ketinggian gelombang laut hingga empat meter berpotensi terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan dan perairan selatan Bali.
Ada pun kecepatan angin di wilayah tersebut diperkirakan mencapai hingga 20 knot per jam atau 37 kilometer per jam yang bertiup dari timur-tenggara.
Namun, di wilayah Bali bagian utara tepatnya di Laut Bali kecepatan angin diperkirakan lebih kencang mencapai hingga 25 knot atau 46 kilometer per jam yang bergerak dari timur-tenggara dengan potensi ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter.
Korsatpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Agus Sugiarta mengatakan, selama ini pihaknya memang selalu rutin melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini BMKG terkait cuaca.
Baca juga: BMKG Minta Waspadai Gelombang Laut Penyeberangan di Bali hingga Empat Meter
Namun, selama ini cuaca masih terbilang normal.
"Kita selalu komunikasi dengan instansi terkait untuk memantau kondisi cuaca," kata Agus Sugiarta saat dikonfirmasi.
Dia mengakui, selama ini cuaca di Selat Bali masih tergolong normal.
Memang belum lama ini sempat terjadi angin kencang namun tak sampai mengganggu aktivitas pelayaran.
Dan jika memang cuaca buruk terjadi, keberangkatan kapal tentunya bakal ditunda sementara.
"Tentunya dipantau terus ini (cuaca). Jika memang terjadi cuaca buruk seperti angin kencang di atas rata-rata serta gelombang tinggi, keberangkatan kapal ditunda sementara hingga cuaca kembali membaik atau kembali normal," tegasnya.
Agus Sugiarta juga menegaskan, untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan, seluruh kendaraan dalam kapal wajib dilashing selama pelayaran.
Dan untuk kapal yang belum melashing kendaraan, sanksinya adalah tidak diijinkan untuk berlayar.
"Jika dari kami selalu mengimbau dan memastikan seluruh kendaraan dilashing untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi," tandasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.