Tahun Baru Islam 1445 H

Kapan Malam 1 Suro? Berikut Sejarah, Asal-usul dan Alasan Mengapa Selau Dikaitkan dengan Hal Mistis

Bulan Muharram atau banyak orang mengenalnya dengan sebutan Bulan Suro, merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah.

Editor: Mei Yuniken
TribunJogja
Ilustrasi - Kapan Malam 1 Suro? Berikut Sejarah, Asal-usul dan Alasan Mengapa Selau Dikaitkan dengan Hal Mistis 

Dilansir dari TribunJogja, pada Malam 1 Suro para penganut Kejawen (kepercayaan tradisional masyarakat jawa) akan menyucikan dirinya berikut benda-benda yang diyakini sebagai pusaka.

Ihwal ini tak terlepas soal penanggalan Jawa dan kalender Hijriah yang memiliki korelasi dekat.

Khususnya sejak zaman Mataram Islam di bawah Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613-1645).

Penanggalan Hijriah memang diawali bulan Muharam.

Oleh Sultan Agung kemudian dinamai bulan Suro.

Kala itu Sultan Agung berinisiatif mengubah sistem kalender Saka yang merupakan kalender perpaduan Jawa asli dengan Hindu.

Sultan terbesar Mataram tersebut lantas memadupadankan kalender Saka dengan penanggalan Hijriah.

Hal ini memang sangat unik mengingat kalender Saka berbasis sistem lunar atau Matahari sementara Hijriah pergerakan Bulan.

Kalender Hijriah banyak dipakai oleh masyarakat pesisir yang pengaruh Islamnya kuat, kalender Saka banyak digunakan oleh masyarakat Jawa pedalaman.

Rupanya Sultan Agung ingin mempersatukan masyarakat Jawa yang pada waktu itu agak terpecah antara kaum Abangan (Kejawen) dan Putihan (Islam).

Dalam kepecayaan Kejawen, bulan Suro memang dianggap istimewa.

Muhammad Sholikhin dalam buku Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawa menjelaskan, penganut Kejawen percaya bulan tersebut merupakan bulan kedatangan Aji Saka ke Pulau Jawa.

Aji Saka kemudian membebaskan rakyat Jawa dari cengkeraman mahluk gaib raksasa.

Selain itu bulan ini juga dipercayai sebagai bulan kelahiran huruf Jawa Kepercayaan tersebut ternyata terus turun menurun hingga saat ini.

Baca juga: ASAL Usul 1 Suro, Amalan dan Hikmah Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H Menurut Ketua MUI Denpasar

Bahkan sebagian kalangan menganggap Bulan Suro, terutama Malam 1 Suro punya nilai mistis tersendiri atau cenderung dianggap angker.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved