Liga 1

Ada Apa dengan Liga 1? Rasisme di Pekan Pertama hingga Kerusuhan Antar Suporter di Pekan Kedua

Baru berjalan selama 2 pekan, Liga 1 Indonesia musim 2023-2024 sudah mendapatkan 2 sorotan tajam dari banyak pihak

dok ist/twitter@MaduraUnitedFC
Selebrasi pemain Madura United usai cetak gol ke gawang Persib di pekan pertama Liga 1 2023/2024, Minggu 2 Juli 2023. Ada Apa dengan Liga 1? Rasisme di Pekan Pertama hingga Kerusuhan Antar Suporter di Pekan Kedua 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Baru berjalan selama 2 pekan, Liga 1 Indonesia musim 2023-2024 sudah mendapatkan 2 sorotan tajam dari banyak pihak.

Mulai dari isu rasisme yang dilontarkan oleh netizen Indonesia hingga membuat Ketua Umum PSSI, Erick thohir turun tangan, hingga kerusuhan antar suporter di pekan kedua.

Kejadian ini tentu menjadi hal yang sangat disayangkan mengingat Liga 1 baru saja dimulai bahkan hanya berlangsung 2 pekan.

Hanya seumur jagung, Liga 1 musim 2023-2024 sudah menunjukan kalau PSSI dan juga PT LIB perlu memperketat dan memantau di dalam lapangan maupun di luar lapangan.

Berikut 2 hal mengecewakan yang terjadi di sepanjang Liga 1 musim 2023-2024

Baca juga: JADWAL Liga 1 2023-2024 Pekan 3, Bali United vs Madura United, Ricky Kambuaya Reuni Dengan Persib

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat memberi pernyataan kepada awak media di Hotel Shalva, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2023).
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat memberi pernyataan kepada awak media di Hotel Shalva, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2023). (BolaSport/Wila Wildayanti)

1. Aksi rasisme di luar lapangan

Pekan pertama lalu, aksi rasisme terjadi dalam laga Persija Jakarta vs PSM Makassar yang berakhir dengan skor 1-1.

Pertandingan berlangsung dengan lancar, meski seusai pertandingan kedua pelatih saling melempar kritik baik kepada tim maupun wasit.

Sengitnya permainan di lapangan sampai dibawa-bawa ke luar lapangan. Komentar-komentar di media sosial setelah pertandingan rampung menjadi liar.

Sejumlah pemain PSM yakni Yakob Sayuri, Yuran Fernandes, dan Erwin Gutawa mendapat banyak komentar rasisme dari oknum suporter di media sosial.

Kejadian rasisme yang terjadi ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).

APPI bahkan mengusulkan kepada PSSI untuk menghentikan sejenak kompetisi menyusul aksi rasis yang terjadi, yang juga disetujui oleh Ketua PSSI, Erick Thohir.

Persoalan rasisme ini masih dibahas oleh PT LIB dan PSSI yang akan menentukan sanksi yang tepat bagi pihak yang terlibat.

Baca juga: BURSA Transfer Liga 1: Tyronne del Pino Dikabarkan Pulang Kampung Hari Ini, Dicoret Persib Bandung?

Dua kelompok suporter PSM Makassar bentrok di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulsel, pada saat berlangsungnya laga PSM Makassar Vs Dewa United, Sabtu (872023)
Dua kelompok suporter PSM Makassar bentrok di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulsel, pada saat berlangsungnya laga PSM Makassar Vs Dewa United, Sabtu (872023) (Tribuntimur/Darullah)

2. Kerusuhan antar suporter

Kerusuhan mungkin menjadi salah satu momok yang paling sering terjadi di sepakbola Indonesia mengingat loyalitas yang tinggi terhadap klub yang dibela.

Aksi itu kembali menyangkut laga PSM Makassar, tepatnya saat melawan Dewa United yang digelar di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sabtu (9/7/2023).

Para pendukung Juku Eja terlibat dalam aksi kericuhan antar suporter di stadion. Akibat kejadian itu, sampai membuat empat orang penonton mengalami luka-luka.

Ketegangan terjadi di sisi tribun terbuka selatan Stadion BJ Habibie setelah laga babak pertama antara PSM dan Dewa United.

Menurut laporan Tribun Timur, terlihat suporter yang memenuhi tribun terbuka selatan berhamburan. Sejumlah oknum suporter saling serang dan kejar-kejaran

Belum jelas pemicu kerusuhan itu, namun diduga ini dikarenakan adanya saling bersenggolan saat memberikan dukungan saat laga PSM vs Dewa United.

Baca juga: Bali United Dikalahkan Borneo FC, Duduki Posisi Juru Kunci Klasemen Liga 1, Tagar TecoOut Menggema

Berdasarkan informasi dilansir dari Kompas TV, bentrokan di laga PSM vs Dewa United menyebabkan 4 suporter sepak bola terluka karena terkena lemparan batu dan material besi.

“Tiga korban luka ditangani, satu lainnya dibawa ke rumah sakit di Parepare karena luka di bagian kepala lantaran lemparan benda keras,” demikian laporan Kompas TV.

Adapun Dewa United berhasil meraih kemenangan 2-1 atas PSM Makassar dalam pekan kedua Liga 1, kasta tertinggi Liga Indonesia 2023-2024.

Jelas dua fenomena yang terjadi di pekan-pekan awal Liga 1 ini menunjukkan ketidakdewasaan suporter dalam memberikan dukungan kepada timnya.

Aksi rasisme di dunia sepakbola sangat ditentang, terlebih di Eropa. Presiden FIFA Gianni Infantino kerap kali bersuara terkait permasalahan rasisme di sepakbola.

Ia mengajak semua pihak untuk bersatu dan menentang aksi rasisme dan tidak memberikan tempat sekecil apapun untuk aksi rasisme.

Hal yang sama juga pernah disinggung oleh Erick Thohir terkait dengan masalah kericuhan antar suporter.

Ketua PSSI Erick Thohir jauh sebelum bergulirnya Liga 1 telah berpesan agar semua pihak menciptakan situasi yang kondusif demi keberlangsungan sepakbola yang lebih baik.

Pesan yang disampaikan Erick Thohir ini tak lepas dari peristiwa Tragedi Kanjuruhan tahun lalu yang menyebabkan hilangnya 135 nyawa.

Dengan kejadian ini, diharapkan para penggemar sepakbola dapat betindak lebih bijak di dalam lapangan maupun di luar lapangan agar situasi selalu kondusif dan Liga 1 berjalan dengan lancar. (*)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sorotan Liga 1: Pekan Pertama Diwarnai Aksi Rasisme, Pekan Kedua Ricuh Antar Suporter

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved