Berita Klungkung
Sampah Kayu Penuhi Pesisir Jumpai, Jadi Berkah Bagi Beberapa Warga
Sampah kayu berserakan di pesisir Pantai Jumpai, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Minggu (9/7/2023).
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Sampah kayu berserakan di pesisir Pantai Jumpai, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Minggu (9/7/2023).
Menurut warga sekitar, kayu yang berserakan tersebut merupakan sampah kiriman saat gelombang tinggi dan angin kencang di laut dua hari lalu.
Sampah kirimian yang didominasi kayu tersebut berserakan disepanjang pesisir Desa Jumpai.
Tidak hanya akar atau ranting, bahkan tidak sedikit berupa batang pepohonan dengan ukuran besar.
"Sampah kayu ini sudah berserakan di pesisir Pantai Jumpai sejak dua hari lalu (7/7/2023) dini hari," ujar warga setempat, I Wayan Dita saat ditemui di Pantai Jumpai, Minggu (9/7/2023).
Menurut warga sampah kayu tersebut terbawa oleh arus Sungai Unda ke lautan, lalu sampah tersebut terbawa gelombang laut hingga ke pesisir.
"Dua hari lalu alur Sungai Unda kan banjir, kayu-kayu ini terbawa dari dari hulu sampai ke laut. Ada kayu besar, ada kayu yang kecil semua terbawa gelombang laut sampai ke pesisir," jelasnya.
Meskipun demikian, sampah kayu ini menjadi berkah bagi beberapa warga setempat.
Sejak pagi hari, warga berdatangan ke Pantai Jumpai untuk mengumpulkan sampah kayu tersebut.
Baca juga: Baru Perindo dan Partai Pembangunan Ajukan Perbaikan Dokumen Bacaleg Pileg Gianyar
Lalu sampah itu dijemur, untuk nantinya dijual atau digunakan sendiri untuk kayu bakar.
"Ada lebih dari 25 orang warga di sini yang cari kayu. Bahkan ada sampai bawa senso, karena kayunya besar-besar," ungkap dia.
Nantinya sampah itu bisa dijual ke para pedagang olahan ikan di Pasar Galiran untuk kayu bakar.
Selain itu bisa juga digunakan sendiri.
"Saya baru tumben ini kumpul-kumpulin kayu, tidak tau juga nanti mau dijual atau pakai sendiri. Ini mengangkutnya juga susah," jelas Dita.
Sementara warga lainnya, Wayan Ridig (65) juga ikut mengumpulkan sampah kayu di Pesisir Pantai Jumpai.
Wanita lanjut usia itu tidak memperdulikan panasnya terik matahari, untuk mengumpulkan sampah kayu tersebut.
"Kayu ini saya pakai sendiri, selama ini saya tidak bisa pakai kompor gas. Saya yang memasak pakai tungku, jadi berkah sampah (kayu) ini," ungkap Ridig. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.