Berita Bali
Kakanwil Kemenkumham Bali Bantah Petugas Imigrasi Minta Uang Denda karena Paspor Rusak
Kakanwil Kemenkumham Bali bantah petugas imigrasi minta uang denda karena paspor rusak.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Kartika Viktriani
Bahkan pihak maskapai juga telah memberikan surat jaminan semua resiko akan ditanggung oleh mereka.
"Dari petugas kita bilang tidak ada apa-apa hanya interogasi di ruang tersebut. Saat itu diizinkan masuk ke Bali dengan Visa On Arrival," tambahnya.
Disinggung mengenai adanya pengancaman petugas akan mendeportasi, Anggiat mengatakan bahwa bukan pengancaman.
"Soal pengancaman akan di deportasi, itu bukan ancaman tetapi petugas menyampaikan saja konsekuensinya kalau memang maskapai tidak tahu dari awal bahwa paspornya basah, dan maskapai tidak memberikan garansi bahwa mereka akan menanggung resikonya. Konsekuensinya ya seperti biasa kamu akan pulang balik deportasi, bukan ancaman. Maka dari itu maskapai juga kita panggil tahu atau tidak paspor penumpang nya basah dan ternyata maskapai tahu mendapat surat jaminan," jelasnya.
Anggiat kembali menegaskan bahwa sementara ini petugasnya menjamin dan menyatakan tidak melakukan meminta uang atau denda bahkan tiga orang petugas imigrasi Ngurah Rai tersebut telah tandatangan diatas materai.
Pernyataan tiga orang petugas itu menyatakan tidak ada ada melakukan apa yang dituduhkan itu dengan tandatangan diatas materai.
Namun pendalaman kita terus lakukan dan seobyektif mungkin kita mendalaminya.
Aturan internasional, ICAO (International Civil Aviation Organization) menyatakan paspor tidak boleh rusak dan kotor, kalau memang pihak maskapai tidak tahu dan tetap diperbolehkan untuk boarding airline dikenakan denda.
Denda ketidaktahuan maskapai penerbangan terhadap paspor penumpang rusak cukup besar yakni mencapai USD 5.000, tetapi jika dari awal maskapai tahu dan memberikan izin tetap dapat terbang melalui surat keterangan jaminan tidak akan dikenakan denda.
"Keterangan dari maskapai pada surat itu bahwa paspor dia tidak bad damage atau rusak berat karena hanya tersiram parfum. Itu dari versi mereka sehingga mereka kasih jaminan dan pertimbangan bahwa dia berwisata ke Bali bersama Ibunya. Jadi maskapai juga mungkin memiliki sense of humanity nya, masa anak dan ibu dipisahkan," ucap Anggiat.
Pendalaman terhadap kejadian itu masih dilakukan dan kemungkinan dua hingga tiga hari kedepan akan dapat informasi lebih dalam lagi dan akan kita sampaikan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.