Berita Karangasem
Kerugian Akibat Bencana Alam di Karangasem Diprediksi Capai Satu Miliar, Begini Penjelasannya!
Mengingat beberapa rumah warga mengalami kerusakan parah, bangunan pemerintah, serta tempat ibadah (pura) milik perorangan dan kelompok.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Estimasi kerugian akibat bencana alam tanah longsor, 7 Juli 2023 di Kabupaten Karangasem mencapai sekitar Rp 1 milliar lebih.
Mengingat beberapa rumah warga mengalami kerusakan parah, bangunan pemerintah, serta tempat ibadah (pura) milik perorangan dan kelompok.
Data sementara BPBD Karangasem, bencana alam yang terjadi 7 Juli 2023 berdampak ke puluhan kepala keluarga (KK) dan beberapa bangunan pemerintah.
Tersebar di beberapa kecamatan. Diantaranya Kecamatan Kubu, Karangasem, Bebandem, Manggis, Abang, Rendang, Sidemen, serta Selat.
Baca juga: Dinsos Serahkan 3.294 Bansos Dari Kemensos Untuk 1.405 KK di Bali Yang Terdampak Bencana Alam
Baca juga: Survei Konsumen Juni 2023, BI Bali: Kondisi Ekonomi Pulau Dewata Tetap Terjaga

Bencana alam yang melanda Karangasem dari 6 - 10 Juli 2023, meliputi longsor sebanyak 20 titik.
Banjir di lahan perumahan 20 titik, banjir bandang 4 titik, dan tanah longsor 40 titik yang menyebabkan senderan serta pura tergerus.
Tanah longsor merenggut tiga nyawa. Pohon tumbang 34 titik, dan menimpa rumah.
Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengatakan rumah rusak akibat bencana alam 7 Juli sekitar 32 unit.
Rinciannya yakni 6 unit rusak parah, serta semuanya rusak ringan dan sedang.
Kemudian pura kelompok 3 unit, pura pribadi 4 unit, dan kerusakan panyengker sekolah yang timpa ruangan kelas.
"Kerugian semuanya Rp 1.031.600.000 akibat bencana longsor, banjir, serta pohon tumbang. Kerugian ini hanya meliputi lahan perumahan, belum termasuk sektor pertanian & infrastruktur," ungkap Arimbawa, Jumat (14/ 7/2023) siang.

Kerusakan bangunan rumah yang mengalami rusak berat akan diusulkan Prov. Bali melalui anggaran pasca bencana alam.
"Bangunan yang rusak berat dan sedang, baik rumah maupun pura, diusulkan ke Provinsi Bali lewat BPBD Bali," kata Arimbawa, mantan Kepala Bidang Pemadam kebakaran Karangasem.
Pria asli Singaraja ini mengimbau warga berserta pengendara untuk waspada dan hati - hati.
Mengingat cuaca sekitar Karangasem anomali, berubah - ubah. Warga diminta agar menjauhi tebing serta pepohonan saat turun hujan deras.
Tujuan untuk mengantisipasi hal tak diinginkan. Seperti longsor dan lain.
Sesuai pemetaan BPBD, kata Arimbawa, dari 78 desa / kelurahan di Karangasem, sebanyak 50 desa berpotensi mengalami bencana tanah longsor saat hujan.
Kecamatan yang berpotensi terjadi longsor tersebar di semua kecamatan. Seperti Kecamatan Rendang, Sidemen, Bebandem, Manggis, dan Kec. Abang.
Untuk Kecamatan Sideman, daerah yang berpotensi longsor sebanyak 9 desa.
Seperti Desa Lokasari, Wisma Kerta, Tri Eka Buana, Telaga Tawang, Sindu wati, Talibeng, Tangkup, Kerta Buana, dan Desa Sidemen.
Semua daerah ini berdekatan dengan dataran tinggi dan bebukitan, yang kondisi tanahnya rawan longsor.
Kecamatan Selat hampir semua daerah berpotensi longsor. Kecamatan Abang hanya 7 daerah berpotensi longsor.
Untuk Kecamatan Bebandem, hanya beberapa desa sering terjadi longsor. Dan Kecamatan Rendang ada 5 desa.
Serta untuk Kecamatan Kubu hanya 4 desa yang berpotensi mengalami tanah longsor.
Demi Kelancaran Upacara Puncak Pujawali, Pendakian ke Gunung Agung Ditutup 3 Hari |
![]() |
---|
POLEMIK Pengangkatan Kelian Desa Adat Bugbug Diluruskan Jro Ong, Seluruh Tahapan Sesuai Ketentuan! |
![]() |
---|
PUNCAK Pujawali, Pendakian ke Gunung Agung Ditutup 3 Hari |
![]() |
---|
Rumah dan Laundry Ketut Jana di Karangasem Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Setengah Miliar Lebih |
![]() |
---|
Pendakian ke Gunung Agung Ditutup Tiga Hari Ke Depan, Puncak Pujawali di Pura Pasar Agung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.