Music Zone

Music Zone: Lewat ‘Kepada Diri Sendiri’ Wallaby Ajak Bersyukur

Wallaby seperti menemukan tujuan berlabuh di masa kini, ibarat rilis hari ini atau tidak sama sekali.

Penulis: Putu Candra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Foto and Artwork single - Music Zone: Lewat ‘Kepada Diri Sendiri’ Wallaby Ajak Bersyukur 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Usai melepas single sekaligus video musik "Mereka" tiga bulan lalu.

Unit alternative rock asal Bali, Wallaby Project kembali membuktikan konsistensinya.

Band yang didirikan 20 April 2014 ini merilis single terbarunya berjudul "Kepada Diri Sendiri", disingkat KDS.

Lagu yang sejatinya telah diproduksi tahun 2022 ini menjadi single kelima bagi band yang diawaki Jascha Benny (gitar, vokal), Yezki Kana Wadu (gitar), Pison Harry (bass) dan Nuel Lawalata (drum), dan telah dirilis pelbagai kanal musik digital, 27 Juni 2023.

Baca juga: Music Zone: Sampaikan Harapan Dari Balik Jeruji Besi, Rootsku Segera Rilis Single Dari Kamar Ini

Tidak melulu tembang bertempo cepat yang memiliki esensi emosi tinggi, pada ballad, Wallaby seperti menyerahkan diri.

Walau begitu dari segi kualitas mereka telah sah diracuni oleh semangat yang berkobar.

Wallaby seperti menemukan tujuan berlabuh di masa kini, ibarat rilis hari ini atau tidak sama sekali.

Single anyar ini adalah obat dari pertanyaan serta keresahan dua single yang sudah mereka rilis.

Pula, sebagai jawaban daripada kelinglungan setiap pikiran.

"Pada dasarnya manusia hanya perlu segala hal yang cukup, tidak kurang dan tidak lebih," ungkap Nuel.

Menurut mereka, semua insan akan sepakat bahwa syukur tanpa kufur adalah mantra terbaik dalam menghadapi hidup.

"Ini gara-gara pandemi yang membuat kita semua tidak stabil merespon sesuatu. Lalu lahirlah karya ini sebagai jawaban atas segala kepasrahan itu," kata Nuel.

"Sudah dikomposisi oleh penciptanya, Ben. Kemudian diaransir bersama para personil lain. Lagu ini semacam trilogi dari karya sebelumnya hingga kini, sekaligus menjadi pengingat." lanjutnya.

Keempat personelnya pun sepemikiran, bahwa segala yang berlebihan tidak baik dan tentu akan disetujui bila nada lagu ini mendarat di seluruh telinga pendengarnya.

Di mana tidak banyak ornamen macam-macam dalam progresi chords, hanya ada ambience dan statement tegas daripada gema yang keluar dari petikan gitar sekaligus menambah kesyahduan lagu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved