Sponsored Content
Sanggar Seni Sekar Tunjung Biru Duta Badung Tampilkan 5 Tabuh Rekonstruksi Gamelan Tua
Sanggar Seni Sekar Tunjung Biru Duta Badung Tampilkan 5 Tabuh Rekonstruksi Gamelan Tua
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Kartika Viktriani
Dalam gending angklung kelentangan kelasik ini merepresentasikan tentang ilustrasi bagaimana perubahan iklim dan musim di laut.
Dari musim yang buruk atau tidak baik untuk berangkat nelayan ke musim yang cerah dan baik untuk nelayan.
Suasana penantian pada peralihan musim yang kurang baik menuju yang baik inilah yang diungkapkan oleh komposer melalui Gending Sukawanti.
Di mana pembawaan gending ini harus dilakukan dengan penuh rasa kesabaran dan penjiwaan yang mendalam oleh karena frasa/motif yang dimainkan memerlukan konsentrasi dan kesabaran.
Sementara tabuh Patra Ngiring menceritakan kehidupan pesisir para nelayan Tanjung Benoa penuh dinamika.
Begitu Sang Surya mulai menampakkan diri dari upuk timur, para nelayan pun semua bersiap.
Mulailah mereka memacu perahu/jukung mereka ke lepas pantai dengan layar terkembang tertiup hembusan semilir angin dan rasa hati riang gembira mengarungi lautan tuk mencari nafkah kehidupan.
Tetapi karena arah target yang mereka tuju berlawanan dengan arah angin, maka mereka memacu jukung mereka dengan cara zigzag (kiri-kanan) dan diagonal beberapa kali.
Cara ini diistilahkan “ngepal” atau mungkin sama dengan istilah “malpal” dalam gerak tari.
Pada situasi inilah terlihat pemandangan laut yang sangat indah yaitu perbedaan warna alam pagi haridihiasi iring-iringan perahu layar para nelayan yang menyuguhkan ornamentasi lukisan alam “Patra” yang amat mempesona.
Maka terciptalah tabuh “Patra Ngiring”.
Wayan Citra menambahkan, penampilan kali ini jauh dari sempurna, namun memberi kebanggaan bagi sanggar.
Ke depan ia berharap tetap mendapatkan kesempatan untuk tampil di ajang PKB, dan membawa nama Kabupaten Badung.
Hal senada disampaikan Pembina Rekontruksi Gamelan Tua, I Wayan Sutha. Pria yang sudah menjadi pembina sanggar sejak tahun 30 - an ini mengucapkan terimakasih karena sudah bisa tampil di ajang PKB 2023 ini.
"Saya berharap pada PKB 2024, bisa kembali tampil dan mendapatkan kepercayaan untuk mempersembahkan kesenian dari Desa Adat Tanjung Benoa, " ucapnya.