Berita Viral

Kata Pihak Sekolah SMA 1 Kedungwaru Soal Viralnya Harga Seragam Capai Rp2,3 Juta

Pihak SMA 1 Kedungwaru pun menanggapi keluhan orang tua siswa baru yang dibebani biaya pembelian seragam sebesar Rp 2.360.000.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
Tribun-Jatim
Kata Pihak Sekolah SMA 1 Kedungwaru Soal Viralnya Harga Seragam Capai Rp2,3 Juta 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kata Pihak Sekolah SMA 1 Kedungwaru Soal Viralnya Harga Seragam Capai Rp2,3 Juta

Jagat sosial media dihebohkan dengan foto bukti pembelian seragam SMA yang mencapai jutaan rupiah.

Diketahui, kejadian tersebut terjadi di SMA 1 Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur.

Pihak SMA 1 Kedungwaru pun menanggapi keluhan orang tua siswa baru yang dibebani biaya pembelian seragam sebesar Rp 2.360.000.

Baca juga: Viral Harga Seragam di SMA 1 Kedungwaru Capai Rp2,3 Juta, Orangtua Terpaksa Beli: Takut Beda Warna

Baca juga: Viral Harga Seragam di SMA 1 Kedungwaru Capai Rp2,3 Juta, Orangtua Terpaksa Beli: Takut Beda Warna

Dengan uang Rp 2.360.000, orang tua siswa baru hanya dapat kain bahan seragam, sehingga mereka harus mengalokasikan uang lagi untuk biaya jahit.

Hanya kaus olahraga, satu-satunya seragam yang dibagikan, sudah dalam bentuk jadi.

Dilansir Tribun-Jatim, Kepala SMAN 1 Kedungwaru, Nuriddin, saat dikonfirmasi lewat WhatsApp (WA) tidak memberi penjelasan langsung.

Dia meminta untuk langsung ke bagian toko SMAN 1 Kedungwaru, bagian yang membagikan seragam.

Ada dua pegawai yang saat itu ada di bagian pembagian seragam dan tengah bekerja.

Dua petugas bagian seragam ini mengatakan, seluruh kain dikirim langsung dari Dinas Pendidikan provinsi.

"Kami bukan beli terus kami jual lagi. Semua dikirim dari provinsi," ucap petugas ini.

Dia mengatakan, soal harga juga dipatok langsung dari provinsi, sementara sekolah hanya menjalankan saja.

Pihak sekolah juga dilarang membeli kain sendiri di lokal Tulungagung dan harus ikut aturan dari Dinas Pendidikan provinsi.

Kebijakan ini sudah berjalan bertahun-tahun di SMAN 1 Kedungwaru.

"Kami hanya bertugas membagikan. Prosesnya dari provinsi sampai sini kami tidak tahu," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved