Video Viral Remaja di Kuta
VIRAL Di Sosmed, Geng Bajing Kids Sepakat Dibubarkan: Polisi Panggil Orang Tua, Respon Mantan Ketua
Perjalanan Geng Bajing Kids pun harus berakhir usai video memperlihatkan remaja tanggung yang tengah pesta miras tersebut viral.
TRIBUN-BALI.COM - Perjalanan Geng Bajing Kids pun harus berakhir usai video memperlihatkan remaja tanggung yang tengah pesta miras tersebut viral.
Tak tanggung-tanggung, jumlah anggota kelompok Bajing Kids mencapai 41 orang yang diduga masih berstatus sebagai pelajar SMP.
Terkait dengan kabar Kabid Humas Polda Kombes Pol. Jansen membenarkan hal tersebut
“Dari hasil lidik Polresta Denpasar, memang benar video viral tersebut terjadi pada sabtu 15 Juli (2023) di Jalan Dewi Sri Kuta, oleh kelompok yang menamakan dirinya Bajing Kids, yang beranggotakan 41 pelajar,” ungkap Kombes Pol. Jansen.
Baca juga: VIRAL di Media Sosial, Pencetus Geng Bajing Kids Sayangkan Adanya Aksi Kekerasan: kan Nggak Cocok
Celakanya, kelompok Bajing Kids terus berkembang dan beregenerasi dengan cara merekrut para pelajar yang kemudian dimasukkan ke dalam WhatsApp Group.
Bahkan, setiap anggota diwajibkan membayar Rp 50 ribu untuk selanjutnya diajak pesta miras, merokok, hingga kegiatan negatif lainnya.
“Selanjutnya membayar iuran 50 ribu setiap anak, untuk diajak pesta miras, merokok dan kegiatan negatif lainnya, yang dapat membahayakan dan merusak mental anak-anak pelajar tersebut,” ungkap Kabid Humas Polda Bali.
Panggil Orang Tua
Buntut viralnya video geng Bajing Kids, 13 remaja beserta orangtuanya dipanggil ke Polresta Denpasar, Jumat (21/7/2023).
Pemanggilan tersebut dipimpin Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas didampingi Kepala Disdikpora Kota Denpasar dan MDA.
13 orang siswa tersebut merupakan siswa SMP di Denpasar yang tergabung dalam Geng Bajing Kids. Kapolresta Denpasar, dalam pertemuan tersebut mengharapkan tidak ada lagi Geng Bajing Kids yang membuat resah para orangtua, bahkan masyarakat.

“Kami lakukan pemanggilan terhadap para remaja beserta orangtua, juga pihak sekolah. Mereka sudah menuliskan surat pernyataan yang berisi bersedia untuk tidak berhubungan dengan temannya di luar dan siap untuk membubarkan kelompok tersebut,” papar Kapolresta.
Baca juga: Geng Bajing Kids Sepakat Bubar, Kapolres Panggil 13 Anggota dan Orangtuanya Bikin Surat Pernyataan
Belakangan diketahui tujuan anak-anak tersebut membentuk geng Bajing Kids untuk menunjukkan diri berkuasa di SMP.
Ketika disinggung mengenai pesan berantai melalui WhatsApp, pihaknya membenarkan bahwa pemungutan uang Rp 50 ribu tersebut digunakan untuk menyewa vila dan membeli minuman keras.
“Nanti kami akan koordinasi untuk pihak lainnya. Agar mengecek jika ada yang menyewa vila dengan jumlah yang banyak itu kan harus perlu diperiksa ya,” katanya.
Sepakat Bubar
Setelah viralnya pesan berantai WhatsApp yang menuliskan munculnya geng Bajing Kids kini geng tersebut dikatakan telah bubar.
Hal ini dijelaskan pada viralnya sebuah video yang menampakan seorang anak laki-laki yang diduga merupakan Ketua Geng Bajing Kids meminta maaf, Jumat (21/7/2023).
“Saya sebagai Ketua Bajing Kids, ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas video viralnya saya, pas pemilihan perangkat Bajing Kids. Saya tidak akan mengulangi lagi. Mulai sekarang Bajing Kids bubar,” ungkap seorang laki-laki berbaju hitam dalam video tersebut.
Dengan postingan video ini pun, beragam komentar bermunculan dari netizen.
Banyak pihak yang menyayangkan perbuatan anak-anak yang masih SMP hingga SMA tersebut membuat geng untuk tujuan yang negatif. Tak sedikit netizen yang merasa bahwa segerombolon remaja tersebut hanya kurang diarahkan.
Mantan Ketua Sesalkan Tindakan yang Viral Itu
Salah satu pencetus geng Bajing Kids, Yoga Gunatika menyayangkan aksi penerusnya yang kini tengah viral di media sosial.
Baca juga: Geng Bajing Kids Sepakat Bubar, Kapolres Panggil 13 Anggota dan Orangtuanya Bikin Surat Pernyataan
Hal tersebut disampaikannya saat ditemui Tribun Bali di kedai kopinya “Maisinggah Art & Coffee” pada Jumat 21 Juli 2023 malam.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Bli Yoga itu memandang, aksi kekerasan tersebut tak patut dicontoh lantaran tak sesuai dengan situasi dan kondisi.
Baginya, aksi beradu pukulan maupun sejenisnya, idealnya berada di tempat latihan bela diri.

“Kalau untuk menyayangkan itu, nggak cocoklah di situ. Di tempat acara pergantian pengurus, atau acara party isi tendang-tendangan, pukul-pukulan kan nggak cocok.”
“Tapi kalau untuk latihan, oke masih masuk akal,” ungkap Bli Yoga kepada Tribun Bali.
Kendati demikian, Bli Yoga yang didapuk sebagai Ketua Bajing Kids angkatan pertama itu juga memiliki padanangannya soal hal tersebut.
Bli Yoga mengatakan, bisa saja aksi kekerasan tersebut dilakukan dalam kondisi yang berbeda.
Seperti misalnya ada kesepakatan atau bisa saja sosok yang menjadi korban tendangan tersebut menerimanya dengan senang hati.
Namun, jika korban merasa kesakitan, kesal dan dirugikan, dirinya sangat menyayangkan hal tersebut.
“Ini sebenarnya tergantung pandangan lagi. Aku nggak tahu, bisa jadi ditendang, dipukul itu dia (korban) senang.”
“Tapi kalau emang orang itu merasa sakit, kesal, dirugikan, aku menyayangkan banget,” jelasnya.
(*)
(Tribun-Bali.com/Ida Bagus Putu Mahendra)
VIRAL di Media Sosial, Pencetus Geng 'Bajing Kids' Sayangkan Adanya Aksi Kekerasan: kan Nggak Cocok |
![]() |
---|
Viral Bajing Kids, Mantan Ketua Ungkap Awal Terbentuknya: dari Dimarah Guru hingga Lawan Penindasan |
![]() |
---|
Geng Bajing Kids Sepakat Bubar, Kapolres Panggil 13 Anggota dan Orangtuanya Bikin Surat Pernyataan |
![]() |
---|
13 Siswa SMP Kelompok Bajing Kids dan Orang Tua di Panggil, Sepakat Tulis Surat Pernyataan Bubar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.