Berita Bali
Buka ITIF 2023, Menparekraf Sandiaga Tawarkan KEK Sanur dan Kura-Kura Kepada Ratusan Investor
Buka ITIF 2023, Menparekraf Sandiaga Tawarkan KEK Sanur dan Kura-Kura Kepada Ratusan Investor
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Fenty Lilian Ariani
Sesi ketiga berupa Investor Talk dengan topik Trends & Pattern of Investment in Sustainable Tourism dengan pembicara dari IFC, CBRE, Vynn Capital, dan Bank Indonesia dipandu oleh Bapak Nitin Jaiswal dari Bloomberg selaku moderator.
Terakhir, sesi khusus adalah pengenalan 3 Badan Otorita Pariwisata, dengan pengantar dari Odo Manuhutu selaku Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves yang dipandu oleh Dan Nicholls dari IFC.
"Kita akan memfokuskan kepada pariwisata hijau atau pariwisata yang berkelanjutan sesuai juga dengan dimana Bali telah menetapkan pariwisata berbasis budaya, berkualitas, bermartabat dan berkelanjutan. Kita mengharapkan bahwa pariwisata era baru ini selain lebih berkualitas dan berkelanjutan juga bisa membuka lapangan kerja yang lebih luas," ujar Menparekraf Sandiaga.
Ia menambahkan bahwa disini pihaknya menampilkan destinasi-destinasi baru selain Bali untuk dapat berinvestasi dengan target 6 hingga 8 miliar dollar sampai tahun 2025.
Wagub Bali Cok Ace yang turut mendampingi Menparekraf Sandiaga menyampaikan dengan dilaksanakannya ITIF 2023 di Bali dapat menguatkan komitmen Pemerintah Provinsi Bali untuk bagaimana membangun pariwisata Bali kedepannya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Satu semester tahun 2023 ini, Menparekraf Sandiaga mengungkapkan minat investor untuk berinvestasi di Indonesia tetap tinggi terutama menanamkan investasinya di Bali karena Pulau Dewata menjadi top of mind wisatawan.
Tetapi pihaknya ingin mendorong juga investor untuk berinvestasi ke 5 DSP dan beberapa destinasi wisata unggulan lainnya.
"Kita melihat sampai pertengahan tahun 2023 realisasinya sudah on track tapi kita harus kerja lebih keras lagi karena tipe-tipe investasi yang diinginkan ini adalah tipe investasi baru yang masa balik modalnya lebih cepat dengan pendekatan lebih inklusif dan lebih hijau. Itu yang menjadi target dari kita untuk membangun investasi di pariwisata Indonesia," papar Menparekraf Sandiaga.
Sandiaga menambahkan ada 12 sustainable tourism project yang ditampilkan Kemenparekraf dalam ITIF 2023 seperti Danau Toba sudah ada dua investor awal, mudah-mudahan target 20 persen dari nilai 6 hingga 8 miliar dollar sampai tahun 2025 dapat tercapai di ITIF 2023.
KEK Sanur dan Kura-Kura Bali ditampilkan dalam ITIF 2023 karena merupakan bagian dari 12 sustainable tourism project unggulan sekarang tetapi Pulau Dewata ini luas ada Bali Barat dan Bali Utara.
Tetapi semua investasi tersebut kita arahkan kepada kearifan lokal dan pariwisata hijau karena dua KEK baru di Bali ini lokasinya sangat strategis dan desainnya sangat holistik.
Sebagai rangkaian ITIF 2023, beberapa kegiatan dilaksanakan antara lain pameran proyek yang siap ditawarkan kepada para investor, sesi khusus breakout room dimana para pemilik proyek melakukan presentasi, B2B Meeting antara pemilik proyek dan investor, Roundtable Discussion antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan para business leader, investor, dan pemangku kepentingan terpilih.
Secara paralel dilaksanakan pula kegiatan kolaborasi Kemenparekraf dengan UNDP berupa diskusi panel dengan topik “Exploring Best Practices of Decarbonization and Climate Actions in Tourism Sector”.
Sebagai kegiatan opsional juga dilakukan site visit untuk para investor meninjau Kura-Kura Bali.
Forum ini merupakan salah satu wujud upaya Indonesia untuk dapat berkontribusi secara aktif bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan secara global.
Peran aktif ini tentunya juga diharapkan dapat menjadi alat untuk mempromosikan pariwisata Indonesia lebih luas untuk mendorong manfaat yang lebih signifikan bagi perekonomian nasional.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.