Breaking News

Bali United

Tiket Turun Harga! Tribun Utara Stadion Dipta Siap Kembali Bergema, NSB Resmi Cabut Boikot!

NSB menyampaikan, bahwa pencabutan boikot tersebut dari hasil pertemuan dengan pihak manajemen Bali United

TRIBUN-BALI.COM/ Wayan Diky Setiawan
Skuad Bali United - Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali bakal kembali bergetar, saat Bali United menggelar laga kandang, setelah komunitas suporter fanatiknya North Side Boys (NSB) resmi memcabut boikotnya. 

TRIBUN-BALI.COM - Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali bakal kembali bergetar, saat Bali United menggelar laga kandang, setelah komunitas suporter fanatiknya North Side Boys (NSB) resmi memcabut boikotnya.

NSB resmi mencabut boikotnya, menyusul kesepakatan dengan manajemen Bali United mengenai harga tiket yang diturunkan, secara permanen dari harga Rp 100 ribu menjadi Rp 80 ribu, dengan rincian Rp 75 ribu untuk tiket dengan Rp 5 ribu untuk donasi dana sosial.

Sebelumnya protes keras yang berujung boikot, dilancarkan oleh NSB lantaran manajemen Bali United menaikkan harga tiket dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu untuk kategori reguler.

"Dengan ini kami resmi mencabut boikot yang kita lakukan dan siap kembali hadir di Tribun Utara saat match home selanjutnya," terang sumber NSB.

NSB menyampaikan, bahwa pencabutan boikot tersebut dari hasil pertemuan dengan pihak manajemen Bali United, dan hasil forum diskusi subkomunitas Northsideboys12 pada Sabtu 29 Juli 2023 malam.

Baca juga: PANAS Laga Bali United Vs Dewa United, Eks Persib Bandung Emosi, Teco Tak Mau Ambil Pusing

Baca juga: Liga 1 Ricuh, Laga Bali United Vs Dewa United, The Jakmania Bentrok Dengan Bonek, Polisi Pusing!

Ilustrasi tiket - NSB resmi mencabut boikotnya, menyusul kesepakatan dengan manajemen Bali United mengenai harga tiket yang diturunkan, secara permanen dari harga Rp 100 ribu menjadi Rp 80 ribu, dengan rincian Rp 75 ribu untuk tiket dengan Rp 5 ribu untuk donasi dana sosial.
Ilustrasi tiket - NSB resmi mencabut boikotnya, menyusul kesepakatan dengan manajemen Bali United mengenai harga tiket yang diturunkan, secara permanen dari harga Rp 100 ribu menjadi Rp 80 ribu, dengan rincian Rp 75 ribu untuk tiket dengan Rp 5 ribu untuk donasi dana sosial. (Istimewa)

"Kami telah menemukan jalan tengah, dalam menyelesaikan tuntutan untuk harga tiket yang kami suarakan," paparnya.

Melalui hasil pertemuan itu, NSB menerima penjualan tiket dengan sistem Early Bird seharga Rp 80.000 yang didistribusikan hingga H-1 laga home dan saat hari H harga Rp 100 ribu.

"Dalam 1 tiket seharga Rp 80.000 itu juga terdapat dana sosial sebesar Rp 5.000 yang nanti akan dikelola secara transparan oleh Bali United Foundation," sambungnya.

Adapun sistem ini diberlakukan selama masa kompetisi 2023-2024 dan dievaluasi kembali pada awal musim berikutnya. (*)

 

Manajemen BU dan Suporter Sepakati Tiket Turun

Manajemen Bali United (BU), mengeluarkan angin segar bagi suporter Bali United dengan menurunkan harga tiket yang sempat naik ke angka Rp 100 ribu menjadi Rp 80 ribu.

Harga tersebut sudah disepakati antara manajemen dengan 10 komunitas suporter Bali United.

Kabar tersebut sebagaimana disampaikan, perwakilan dari suporter Semeton Nyem Lalah (SNL) Made Lenggur, usai pertemuan antara para perwakilan suporter dan manajemen BU di Bali United Cafe pada Minggu 30 Juli 2023.

"Kami dari suporter sudah sepakat sama manajemen. Kami menerima apa yang disampaikan manajemen. Keputusan manajemen, harga tiket jadi Rp 80 ribu," ujar Made Lenggur kepada Tribun Bali.

Sebelumnya kenaikan harga tiket reguler dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu mendapatkan protes keras dari suporter yang berujung boikot laga kandang BU.

Sedangkan harga tiket VVIP naik dari sebelumnya seharga Rp 300 ribu menjadi Rp 400 ribu.
Namun yang menimbulkan gejolak adalah kenaikan di tiket reguler, karena mayoritas suporter fanatik menghuni Tribun Utara, Timur dan Selatan yang merupakan tribun bagi pemilik tiket reguler.

Sekitar 10 komunitas supporter Bali United (BU) menggelar pertemuan dengan manajemen BU di Cafe Bali United, Stadion Dipta, Gianyar, Minggu 30 Juli 2023.
Sekitar 10 komunitas supporter Bali United (BU) menggelar pertemuan dengan manajemen BU di Cafe Bali United, Stadion Dipta, Gianyar, Minggu 30 Juli 2023. (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

Dalam pertemuan dengan perwakilan 10 komunitas suporter Bali United (BU) itu, hadir langsung Yabes Tanuri dan Pieter Tanuri.

Dalam pembukaan pertemuan, Pieter merespon kegaduhan suporter yang terjadi di media sosial (medsos).

"Mungkin kesalahan dari kita kurang komunikasi dan kurang memberikan informasi. Mungkin komunikasi belum sepenuhnya dua arah," ujarnya.

Dia pun meminta perwakilan komunitas suporter mengerucutkan isu yang harus dibahas dalam pertemuan ini. Sebab ia relatif kesulitan menyaring usul saran di media sosial.

"Zaman sekarang, zaman sosial media, yang diisukan apa. Tiket, pemain muda, atau apa? Terkait harga tiket naik, ada yang bilang manajemen cari duit," ujar Pieter.

Mengenai tudingan itu, Pieter pun membeberkan pendapatan BU di tahun 2022 lalu. Ia mengungkapkan, pendapatan dari TV sebesar Rp 5 miliar, sponsor Rp 20 miliar, tiketing Rp 2 miliar.

"Jadi artinya, sebetulnya tidak ada satu pun klub di Indonesia yang profit dari kegiatan bola. Saya sampai hari ini belum profit. Karena belanja pemain dan pendapatan tak seimbang. Tiap tahun saya rugi Rp 30-50 miliar. Kenapa saya mau rugi, karena saya ingin menang," tandas Pieter.

Pieter mengatakan, dirinya masih mensubsidi BU sebesar Rp 30-40 miliar per tahun. Karena keterbatasan anggaran itu pula, ia beberapa kali harus melepas pemain karena tak sanggup menggaji.

"Saat ini saya masih mensubsidi Rp 30-40 miliar, disubsidi dari bisnis yang lain. Mohon maaf jika nanti saya tak sanggup lagi mensubsidi, saya akan memainkan semua pemain muda dan mencari pemain asing harganya bisa menyesuaikan," ujarnya.

"Tiket, kita bersedia menurunkan. Tapi saya minta, tolong dijaga agar tidak berantem kayak gini. Kalau kita begini, yang diuntungkan, yang senang adalah orang lain. Saya berharap tak ada lagi hal seperti ini hanya gara-gara tiket. Harga tiket Rp 75 ribu, dan Rp 5.000-nya kita sumbangkan untuk Bali," imbuh Pieter.

 

Soal Teco

Kini sumbatan yang sudah terbuka antara manjemen BU dan suporter diharapkan memberikan situasi yang lebih cair antar kedua belah pihak. Diharapkan pula, situasi yang kembali harmonis ini bakal berdampak pada performa Bali United yang semakin melejit.

Apalagi usai BU mendapatkan tiga kemenangan beruntun, yang membuat tim kebanggaan warga Bali ini bertengger di posisi 3 dengan mengemas 9 poin.

Sejalan dengan tren positif Bali United, gema Teco Out sebagai bentuk protes ketidakpuasan terhadap kinerja sang pelatih pun kian meredup, meski tak sepenuhnya hilang.

Sebab, para suporter ingin melihat perubahan pola permainan yang diciptakan Teco untuk Bali United.

Mengenai Teco Out, Pieter mengaku memegang teguh nasihat orangtuanya. Yakni, ia tak akan menyia-nyiakan orang yang berjasa padanya.

Sebagaimana diketahui, di tangan Teco, BU juara dua kali berturut-turut. Namun pihak manajemen tentu siap mengultimatum Teco jika performa Bali United merosot tajam.

"Siapapun mengusulkan Teco Out dengan cara sembarangan, saya tak mau menanggung karmanya. Saya tak pernah melupakan orang yang telah berjasa pada saya," pungkas Pieter.

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved